Paginya aku terbangun denga mata yang lelah dan tangan yang senantiasa setia memelukku saat tidur.kupandangi wajah alfin dimana suaminya kini..apa salah aku menyebutnya suami?dia sangat tampan saat tidurpun.
Ingatanku kembali pada pertemuan tadi malam dengan wanita yang sudah lama aku lupakan."Surat apa ini?"
Tanya vanila kecil menemukan sebuah amplop di atas meja ibu panti.
"Ke-kenapa ibu tega membunuh ayah....?"
Vanila terisak sendiri dengan memandang kosong kertas putih itu.vanila baru tahu kalau ayahnya meninggal karena ulah ibunya sendiri.semenjak itulah vanila mulai membenci ibu kandungnya dan tidak pernah mengharapkan dia bisa bertemu dengan ibunya itu.
"Sayang...."
Panggilan itu membuatku tersadar dari lamunan.aku menengok ke arah alfin yang sedang memandang ku khawatir.
"Maaf"(cicitku).
"Untuk apa?"(tanya alfin bingung).
"Resepsinya gagal karena ulahku"
"Tidak sayang,kamu tenang saja tadi malam hanya sisa keluarga dan sahabat aku..."
Aku menengok ke arah tubuhku yang sudah berganti piyama.siapa yang menggantikan gaun pengantinnya?aku menatap alfin curiga.
"Kenapa kau melihatku seperti itu sayang?"(tanya alfin menaikkan satu alisnya).
"Siapa yang mengganti gaunku?"
"Tapi kamu jangan marah ya sayang...!"(pinta alfin).
"Siapa..?"(tanyaku lagi).
"Janji dulu sayang..!"
"Iya-iya...siapa yang ganti gaunku?"(tanyaku lagi).
"Aku sendiri..."
"WHAT?????"
Teriakku tak percaya dan alfin hanya menutup telinganya.berarti dia melihat tubuh dong?tuhan aku malu.
"Kenapa harus kamu?"
"Emang kenapa masa aku suruh kak angga sama kak arya,aku masih waras sayang.."
"Kak jeni dan kak lisa kan ada..."
"Emang kenapa?kalau aku bisa sendiri ngapain aku cari bantuan"
Alfin mendekat ke arah wajahku meniup telingaku membuat tubuhku seketika meremang.
"Lagi pula kau sangat sexy sayang...."
Aku mendelik mendengar kalimat itu dari mulutnya.ku dorong dia menjauh lalu aku pergi ke kamar mandi menyembunyikan rasa maluku di sana.
🍓🍓🍓
Selesai mandi aku membalut kimono di tubuhku alfin menunggu di depan kamar mandi menatapku dari bawaha sampai atas."Sayang...."
Aku dongakkan kepalaku menatapnya dan dia langsung menciumku lalu masuk ke kamar mandi.
"ALFIIIINNNN...!!!"(teriakku).
"Yes,i'm baby..."
Dasar pria itu selalu saja membuatku marah-marah nggak jelas akan kelakuannya akhir-akhir ini.
Saat sedang menyisir rambut terdengar pintu yang di ketuk."Siapa?"
Tanyaku sambil membuka pintu yang ku lihat seorang pria yang tak lain kak satrio.
"Pagi cantik..."(sapa nya).
"Pagi kak,cari siapa kak?"
"Dimana su...."
"Ngapain lo..?"
Tanya alfin memutus kalimat kak satrio dan lihatlah sekarang dia hanya memakai handuk sebatas pinggangnya menampilkan roti sobeknya.dulu aku hanya bisa melihatnya di tubuh oppa korea di layar handphone sekarang aku harus setiap hari melihatnya.kurasakan tangan alfin melingkar di perutku.
"Cuma mau ngobrol sama nona cantik ini..."
Aku hanya tersenyum menanggapi candaan kak satrio yang sepertinya memanas-manasi alfin.
"Gua congkel mata lu sat..."
"Hoho santay bro...gue"
BRAK!!!alfin menutup pintu kamar dengan keras semoga saja hidung mancung kak satrio tidak ke pentok pintu setebal ini.alfin langsung menciumku smdengan cepat aku hanya diam saja.
"Jangan tersenyum pada pria selain aku sayang aku tidak suka..!"
Aku hanya diam saja dia mencium kedua mataku bergantian.
"Dan jangan pakai mata ini untuk melirik pria lain sayang..."
Aku menganggukkan kepala agar aksi alfin terhenti di sini.dia berjalan ke arah kasur di sana bajunya yang kusiapkan dia menatapku.
"Ini untukku...?"(tanya alfin).
"Iya .."
Jawabku dia tersenyum lalu berganti di kamar mandi.
🍓🍓🍓🍓🍓🍓
Di sinilah aku duduk di ruang keluarga bersama ketiga sahabat alfin mereka sangat kocak namun ada temen alfin yang sangat cuek dan wajahnya sedatar papan triplek atau sedatar tembok penthouse ini.amira berlari ke arahku aku memangkunya ku cium pipi cubynya."Ada apa sayang...?"
"Amira mau main sama kakak itu"
Ucap amira menunjuk kak eza yang di tunjuk menatapku bingung.
"Coba deh tanya sama kakak itu?"
Ku lihat sasya adikku yang umurnya tepat di bawahku berlari mendekat ke amira.
"Ayo dek main sama kakak aja..!"
"Nggak mau amira mau main sama kakak itu..!"
Tunjuk amira membuat sasya melihat ke arah kak eza dan kulihat kak eza menatap sasya lama.
"Nggak papa sya biar kakak yang ajak..."
"Nanti ganggu kakak..."(ucap sasya tak enak).
"Nggak papa..."
"Ya sudah kak,sasya balik ke taman dulu ya...permisi..."
Pamit sasya dan kak eza terus merhatiin sasya sampai menghilang ke arah pintu yang menghubungkan ke taman.
"Boleh ya kak...?"
"Tanya dulu sama kakaknya...!"
Amira menatap kak eza takut-taku kak eza berdiri lalu membungkuk menyamakan amira yang ada di pangkuanku.
"Hay manis..."
"Hay kakak ganteng"
Jawab amira membuat kak eza terkekeh.padahal kalau kak eza tersenyum gantengnya nggak ketulungan.
"Nama adik manis siapa?panggil kakak kak eza aja!"
"Amira kak eza...."
"Ayo..."(ajak kak eza).
Kak eza merentangkan tangannya dan di sambut oleh amira antusias.mereka duduk berdua di sofa bermain game di handphone kak eza.pria secuek kak eza luluh karena anak kecil.
"Kak eza punya adik ya al?"(tanyaku berbisik).
"Dulu punya tapi meninggal akibat di culik...."
Aku menutup mulutku tak percaya makanya kak eza sangat pendiam seperti itu.siapa yang tega membunuh anak kecil kurang kerjaan banget dah.
"Pantes lo za punya anak..."(celetuk kak satrio).
Kak eza langsung melempar kak satrio dengan bantal sofa yang di lempar hanya tertawa menanggapi kemarahan kak eza.
"Alfin sayang..."
HAYO SIAPA TUH YANG MANGGIL ALFIN...?
mau tau kelanjutanya beri bintang dulu biar author semangat nulisnya ...
BTS×ARMY
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelayan Tuan Muda
RomanceRank#4 (tuan muda)tgl 5 agustus 2020 Rank#400(romansa)tgl 5 agustus 2020 "Mulai sekarang kau tunanganku" "Ha?" "Dan aku tidak menerima penolakan" Hidupku berubah total semenjak menikah dengan tuan muda yang awalnya ku anggap sebagai anak kecil.. Dan...