3

3.1K 151 3
                                    

Mei:heh thor...

Author:apa lo mei?..

Mei:kenapa gue nggak pernah muncul?...

Author:sabar lah mimin ntar juga author tongolin...

Mei:awas kalo nggak,gue lempar lo pake lontong...

Author:enak tuh kalo buat makan sama opor ayam...

Mei:kampret lo thor...

___________________________________

"Wah-wah udah baikan nih critanya....?"(celetuk kak eza).

Aku hanya cengengesan nggak jelas di samping alfin di sana sudah berkumpul semuanya sejauh mata memandang todak ada mommy di sini tapi ada ayah.

"Mommy nggak dateng al?"(tanyaku lirih).

"Ngak guna juga dia dateng yang penting ayah dateng aja aku senang sayang..."(jawab alfin).

Sampai di bawah aku menyalimi ayah mertuaku dan yang lainnya.dan berlanjut dengan acara makan-makan bersama di meja makan.

"Al elo tau nggak tadi istri lo cium gue...."(adu kak eza).

Aku mendelik kesal ke arahnya sedangkan yang lain terkekeh dengan ucapan kak eza.ku lihat alfin dengan ekor mataku dia juga melirikku sadis.

(Ampun dah thor tuh mata nggak usah kek gitu napa ngeri gue.:vanila).

"Mentang-mentang udah jadi kakak bisa cium aku aja nggak pernah..."

Apa?dia bilang nggak pernah lah itu waktu aku cium saat makan rendang apa coba?.

"Haha kak alfin nggak pernah di cium kak vani...kasihan!!"(celetuk amira).

"Huss dek...!"(peringatku).

Kupukul paha alfin keras membuatnya mengaduh lalu di ketawain semuanya.

"Sadis kan al pukulannya?tangannya sungguh nggak ada tandingannya..."(seru kak eza).

Aku tersenyum tak bersalah memang selama aku di rumah kak eza dialah yang selalu jadi sasaran empuk pukulanku.salah siapa dia jengkelin bikin aku sedikit nggemes pengen mabok tuh tubuhnya.

Selesai makan aku menelfon ibu panti menceritakan tentang keadaanku dan rumah baru al..kata ibu disana al sudah mentransfer uang buat sehari-hari dan sekolah adek-adek yang lain.

"Al..."(panggilku).

"Iya...?"

Semua orang sudah pulang tinggal aku dan alfin serta para maid yang sudah di pekerjakan di rumah ini.

"Makasih..."

"Buat?"

"Buat transferan kamu untuk ibu dan adek-adek yang lain"

"Denger sayang(alfin memegang kedua tanganku)sekarang mereka juga tanggung jawabku sekarang sayang..."

"Makasih....😊"

"Mmmmm...al kata kak eza kamu kemaren mainin pistol ya sama kak raya...?"(tanyaku sedikit takut).

"Buat nakut-nakutin dia doang kok sayang..pistol itu aku gunain buat antisipasi kalo ada penyerangan..."

"Apa kamu pernah ke tembak?"(tanyaku).

"Pernah"

Jawab alfin santai aku membulatkan mataku sempurna mendengar penuturan alfin yang terbilang santai.

"Dimana?"(tanyaku).

"Kamu mau lihat?"(tanya alfin).

Aku mengangguk dan alfin membuka baju.seketika aku menjadi panik,ngapain sampai buka bah segala..?

Pelayan Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang