rendang

4.6K 186 1
                                    

Kami sedang asyik-asyik bercerita tiba-tiba hpku berbunyi kulihat layar ternyata mei ku minta persetujuan al dia lalu mengangguk dan aku mengangkat telfon mei.

"Kamu sudah di bandara?dengan papamu?,lalu kalian mau kemana-mana"(tanyaku tanpa henti).

"Satu-satu dong van!..."(pinta mei).

"Iya-iya"(seruku).

"Lagi di jalan mau ke hotel,yups aku dengan papa mamaku,ibu panti sudah di sana?"(tanya mei).

"Iya,aku pengen ketemu kamu.."

"Alamatmu dimana?kami akan ke sana...?"(tanya mei).

Aku menengok ke arah alfin yang sedari tadi melihatku,dia menaikkan alis aku berbicara pelan lalu alfin mengambil hpku menyebutkan alamat penthouse ini.

"Itu sudah kau dengar?"(tanyaku).

"Iya,apa itu tadi suamimu?dia di sampingmu?"(tanya mei balik).

"Iya,ada apa emangnya?"

"Suaranya berkharisma banget,kata papa dia sangat tampan,apa betul?''

"Iya,sangat...."(jawabku).

"Woaaahhhh,kau beruntung sekali...apa kau sudah mencintainya?.....auwww.papa. Kenapa kau menjitakku?"(keluh mei).

Aku yakin kalau papanya mei sudah menjitak kepala anaknya itu.mei memang anak yang blak-blakkan orangnya tapi asyik kalau di ajak ngobrol.

"Entahlah...."

"Aku otw kesana..."(seru mei).

"Oke,aku tunggu..."(jawabku).

Ku matikan telfon,alvin masih setia menatapku dengan senyuman manis di bibirnya.

"Siapa?"(tanya alfin).

"Mei sahabatku..."

"Melon...?"(tanyanya menahan tawa).

"Bukan,namanya Meilani..."(jawabku).

"Ouh kirain melon..."

"Ada-ada aja kamu al...kamu mau makan sekarang?"(tanyaku).

"Nanti malam saja,lagian temenmu melon(aku mendelik) eh iya,meilami mau kesini kan?"

Edward datang ke samping alfin membisikkan sesuatu lalu alfin mengangguk.edward berlalu sambil menekan alat komunikasi di telinganya.suara langkah kai mendekat ke arah ruang keluarga.

"Selamat sore tuan muda..."(sapa seseorang).

Aku dan alfin sontak menengok dan ternyata mereka sudah datang.aku berlari memeluk mei lalu menyalami om dan tante.

"Silahkan duduk!"(pinta alfin).

"Terima kasih tuan muda..."(jawab om).

Alfin menyuruh maid untuk memberikan minum.aku dan mei duduk berjauhan dari orang yang sedang membahas bisnis.

"Ya ampun van...."(seru mei senang).

"Ada apa?"(tanyaku).

"Kamu beruntung banget..."

"Karena?"

"Ya tuhan,lihatlah! Dia sanagat tampan,kaya,baik hati juga..."(puji mei).

Mei terus memuji alfin dan aku hanya mendengarkan sampai puas dia memuji nya alfin.

"Asal kamu tahu,dia baru saja nyebut namamu melon..."(ujarku).

"WHAT!!???"(teriak mei).

Mei langsung menutup mulutnya ketika papanya memelototi nya.aku tertawa pelan melihat tingkahnya.

Pelayan Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang