Aku menurubi tangga ku lihat alfin sudah duduk di kursinya sambil membaca koran.ini sudah jam 08.00 tak kulihat adik-adikku beserta ibu.
"Dimana ibu dan yang lain...?"(tanyaku setelah duduk).
"Mereka ada di kebun dengan bibi.."
Jawab alfin sambil melipat koran meletakkannya di meja.dia hendak memotong steaknya.
"Al...."
Panggilku lirih,dia menoleh menakutkan alis seperti bertanya kenapa?.aku mengarahkan mataku kepada para maid.
"Kau sendiri saja,aku mau lihat..!"
"Hufft,kalian sudah makan?"
Tanyaku pada mereka dan alfin sudah mulai memakan makanannya akupun tak perduli.mereka menatapku tanpa berani membalasnya.
"Belum nyonya..."(jawab salah satunya).
"Kalian makan dulu saja....!"
"Apa tidak papa nyonya?"(tanya maid).
"Tak apa..."(jawabku).
"terima kasih nyonya,kalau begitu kami permisi tuan nyonya..."
Aku mengangguk sedangkan alfin masih diam dengan makanannya.kamipun makan dengan diam selesai makan alfin menatapku.
"Ada apa?"(tanyaku).
"Ayo..!!!"(ujarnya).
Aku menautkan alis bingung dengan ucapannya tadi.
"Mau kemana?"(tanyaku).
"Kita akan ke spa,tubuhku rasanya pegal semua,sekalian kamu perawatan sayang.."
"Aku ambil handphone dan tas sebentar.."
Aku berjalan menuju undakan tangga sampai ke anak tangga ke 5 alfin berteriak.
"Ganti bajumu!kalau tidak aku sendiri yang akan menggantikan bajumu itu sayang..."
Aku melempar sandal rumah kepadanya dia hanya menghindar dan tertawa.dasar tak tahu malu padahal banyak maid di aini sampai-sampai kulihat mereka menahan senyuman mereka.aku memakai dres senada dengan kaos yang di pakai oleh alfin.
"Jangan senyum-senyum!mau ku lempar pakai sepatu...?"(ancamku).
Bukannya menyerah di malah merengkuh pinggangku merapat ke tubuhnya.para maid tersenyum lalu menunduk dalam-dalam.
"Daripada sepatumu yang kau lempar,lebih baik bibirmu yang kau tempelkan di sini....!"
"Tidak akan..."
CUP!!dia mencium sekilas bibirku membuatku terperanjat.tanpa bersalahnya dia berjalan dengan menggenggam tanganku.ku cubit lenganya sampai dia minta ampun.di dalam mobil alfin memutar lagu sehingga mobil tidak sepi layaknya kuburan.
"Kenapa ada mobil yang ngikutin kita al?"
Tanyaku saat kulihat dari tadi ada mobil hitam yang terus mengikuti mobil alfin.namun alfin dengan santainya tanpa ada rasa takut.
"Itu edward dan temannya sayang"(jawab alfin).
"Kenapa edward mengikuti kita al?"(tanyaku lagi).
"Untuk antisipasi kejahatan sayang..."
"Apa kau punya musuh?"(tanyaku takut).
"Tentu saja ada sayang,setiap pembisnis pasti ada musuh dalam hidupnya...,tapi tenang edward segalanya..."
Entah kenapa aku jadi tenang saat tahu edward sehebat yang di ceritakan al padaku.
Sampai di tempat spa kamipun masuk kedalam dan aku disuguhkan oleh mata-mata jalang yang menatap alfin tergoda.
"Selamat datang tuan dan nyonya..."(sapa sang resepsionis).
"Paket lengkap untuk istriku,dan aku seperti biasa...!"(ujar alfin).
"Baik tuan...."(jawab si resepsionis).
Kamipun di bawa ke ruangan yang berbeda.tahap demi tahap spa membuat tubuhku menjadi lebih segar,2 jam penuh akhirnya selesai.aku keluar ruangan kulihat alfin sedang duduk di sofa yang di sediakan sambil memainkan hpnya.wajahnya yang serius membuatnya menjadi lebih tampan.ku edarkan mataku ke seluruh ruangan ini dan apa yang ku lihat rata-rata mereka menatap suamiku seperti ingin memakannya saja membuatku jengah melihat nya.entah setan apa yang merasukiku aku berjalan ke arahnya mengambil hpnya dan duduk di pangkuannya mengalungkan kedua tanganku di lehernya.alfin mendongak menatapku bingung dengan sikapku lalu dia mengedarkan pandangannya ke arah para wanita yang menatapnya seolah kecewa dia menatapku kembali dengan senyum menggoda di bibirnya.aku melakukan kesalahan besar.
"Wah,kau tampak segar dan cantik sayang..."(puni alfin).
"Tentu saja,aku lapar...."(cicitku).
"Baiklah ayo(dia mencium sekilas bibirku).aku bayar dulu..."(jawab alfin).
Di depan resepsionis aku masih menatap para wanita yang masih saja melihat alfin.
"Sudahlah jangan di ladeni mereka...!"(bisik alfin).
Aku mengangguk pasrah lalu alfin merangkul pundak ku.
"Berapa?"(tanya alfin).
"Semuanya 30 juta tuan..."(jawab wanita itu).
Aku melongo mendengar berapa angka nominal yang di sebutkan oleh wanita itu.alfin menyerahkan kartunya lalu mencubit pipiku gemas.selesai menggesek kartu wanita itu memberikan kembali ada alfin.
"Terima kasih atas kepercayaan anda pada kami tuan nyonya...."
Ucap resepsionis itu ramah,alfin hanya mengangguk saja sebagai balasan jawabannya.irit banget dah omongannya.di restoran alfin terus saja menatapku.
"Kenapa?"(tanyaku).
"Apanya yang kenapa?"(tanya alfin balik).
"Kenapa kamu sedari tadi lihatin aku dan senyum-senyum nggak jelas?"(tanyaku kesal).
"Aku hanya nggak habis fikir,kenapa kamu tiba-tiba duduk di pangkuannya saat di spa?kau tadi tidak kepleset saat di perawatan kan?"(tanya alfin).
"Jangan bicarakan itu lagi...!!"(ujarku sebal).
"Loh kenapa,itu sangat bersejarah bagiku sayang..."(ujarnya menarik turunkan alis).
"Dan tidak untukku..."(jawabku).
Dia terdiam melanjutkan makannya aku jadi tidak enak mengucapkan kalimat itu tadi.
"Ma'af...."(ujarku).
"Untuk apa?"(tanya alfin).
"Ucapanku tadi..."(ujarku).
"Tidak apa-apa sayang....aku mengerti..."(jawab alfin tersenyum).
ANYONG☺😃☺☺
YO YO YO
SILAHKAN LIKE,COMENTAND SUBCRIBE..DAN BINTANGNYA NGGAK MAHAL KOK.😐😐
FB:IFANIE SPEED
IG:IFATUL_COOKY
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelayan Tuan Muda
Lãng mạnRank#4 (tuan muda)tgl 5 agustus 2020 Rank#400(romansa)tgl 5 agustus 2020 "Mulai sekarang kau tunanganku" "Ha?" "Dan aku tidak menerima penolakan" Hidupku berubah total semenjak menikah dengan tuan muda yang awalnya ku anggap sebagai anak kecil.. Dan...