Chapter 3

27 6 4
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Selamat pagi, Kent." Ucap teman-temannya bersamaan.
"Pagi juga! Ayo silahkan masuk."

Pagi yang indah, sinar matahari sudah mulai memancarnya hangatnya ke wilayah ini. Angin dingin kemarin pun berkurang sedikit. Hari yang cerah harus diisi dengan kebaikan yang banyak. Mengusahakan apa yang kita harapkan sendiri, ketika pertolongan tak berpihak pada kita.

Semua anak-anak muda itu berbaris dengan rapih sesuai dengan tim yang sudah dibuat. Mereka berbincang-bincang ringan sembari menunggu sang ketua hadir disini. Latihan pertama, pasti masih mudah bukan. Kemungkinan hanya teori atau praktek ringan. Selanjutnya perjuangan akan lebih sulit.

Tingkah konyol Aydin membuat semus terhibur. Ya, begitulah pertemanan mereka. Komplit. Ditambah Alby yang polos sekali seperti anak kecil, walaupun sebenarnya dia orang yang royal dan enak diajak curhat. Di tengah kesedihan yang merundung, mereka saling bahu-membahu untuk berjuang hidup dan bersemangat merncari tahu jejak-jejak kasus ini.

"Hey, guys! Morning!" Sapa kak Sora.
"So inggris! Kakak menyuruh kita semua datang pagi-pagi. Ternyata jam 10 baru dimulai." Kesal Zydan.
"Siapa yang suruh pagi-pagi?" Tanya Aksel.
"Aydin!" Serentak semua menunjuk Aydin.
"Cih! Percaya sekali sama anak konyol itu. Hahaha." Ucap Ace.

Akhirnya semua latihan bersama tim dan pembimbingnya. Karena hari ini sangat cerah dan tak terlalu dingin anginnya, Aksel memutuskan sebagai ketua bahwa hari ini fokus latihan fisik. Aksel menargetkan bahwa hari ini semua anak muda ini menjadi semakin kuat dari sebelum latihan. Ia juga menarget setelah selesai latihan fisik, ia ingin semua mempraktikannya dengan diadakan sparing. Setelah itu ia akan melatih teknik menggunakan senjata.

Latihan fisik hari ini masih ringan seperti push up, sit up, pull up, back up, plank, roll depan roll dan belakang. Untungnya, hampir semua mengikuti arahan dengan baik yang hasilnya hanya segelintir orang yang perlu memperbaiki lagi. Aksel menuturkan kepada teman-temannya agar melatihan kekuatan fisik berulang kali hingga kuat. Latihan fisik berakhir saat matahari terbenam. Aksel menginstruksikan untuk bersih-bersih badan terlebih dahulu dan mengganti baju. Kemudian, semua anak disuruh untuk masuk ke salah satu ruangan, disana mereka akan diajarkan berbagai pengetahuan tentang teknologi oleh Ace.

Ace sangat handal mengoperasikan laptop menjadi sesuatu yang sangat menguntungkan. Ia pun sudah membuat laptop hasil keahliannya sendiri. Ia membuat dengan menambahkan fitur-fitur yang tidak terdapat pada laptop biasa. Ia juga bisa meretas beberapa situs rahasia jika ia menginginkannya, tapi Ace bukan orang sejahat itu. Laptopnya ia simpan dalam tempat berharga yang tak dijangkau siapa pun di rumahnya. Ia sengaja menyimpan laptopnya dan hanya dipakai pada saat keadaan terdesak. Sehari-harinya ia menggunakan laptop biasa yang ia beli dari hasil kerja kerasnya.

Ace menunjukkan rancangan laptop dan beberapa alat teknologi modern yang ia buat. Semua terkagum-kagum dengan hasil karya Ace. Ada laptop yang canggih, jam tangan canggih, chip, hingga earphone. Ia memang sudah mempersiapkan rancangan barang ini untuk membantu mensukseskan misi ini. Ace memang totalitas ketika mengerjakan hobinya sendiri itu. Ia memang jago beladiri tetapi kecerdasan dalam dunia teknologi melebihinya.

Ace mengajari semua anak muda tersebut, mulai pembuatan rancangan di buku, kemudian diaplikasikan ke dalam bentuk digital. Setelah rancangan bentuk, bahan-bahan dan lain-lainnya selesai maka langkah selanjutnya adalah praktik. Dari sini Ace mengajarkan untuk praktik sesuai panduan atau yang sudah dirancang. Ace mengingatkan bahwa bisa saja anak muda itu mengutak-atik laptop semaunya dan berharap akan menghasilkan fitur yang bagus dan bermanfaat, tetapi hasil sebenarnya bisa saja tak seperti harapan, alias hasil rancangannya gagal malah bisa saja laptop atau alat lainnya terkena virus sebagai akibatnya.

The Dark Mission [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang