Chapter 10

9 4 0
                                    

Tim satu sudah tiba di depan apartemennya, Kent yang masih menggendong Aireen langsung membawanya ke kamar Aireen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tim satu sudah tiba di depan apartemennya, Kent yang masih menggendong Aireen langsung membawanya ke kamar Aireen. Ia meletakkan Aireen di tempat tidurnya. Kent menyuruh Aydin untuk bergegas mengobati luka kakinya yang berdarah. Aydin menyuruh Kent untuk mengobati Aireen terlebih dahulu, karena ia masih bisa mengobati dirinya sendiri.

"Sepertinya di kakinya ada luka, karena ada bercak darah di dekat lutut. Di tangannya juga ada luka goresan." Ucap Aydin sambil mengobati luka kakinya.

Kent hanya terdiam dan mengambil kotak obat. Dia sedikit gugup karena harus mengobati Aireen. Gadis yang memakai celana jeans jumpsuit dan kaus putih panjang tersebut, masih terkulai lemah dan tak sadarkan diri. Kent berpikir bahwa Aireen tengah syok. Ia mulai mengobati bagian kaki Aireen dan tangannya. Ia semakin gugup, dan wajahnya menjadi merah. Setelah selesai, Aireen sempat sedikit tersadar. Ia mengucapkan terimakasih karena menolongnya kepada Kent, tetapi Kent malah beralih bahwa yang menolongnya adalah Aydin bukan dirinya. Wajah Aireen berubah menjadi sedikit kecewa.

Aireen kembali tertidur. Kent dan Aydin beristirahat sejenak merebahkan tubuh yang sangat lelah. Sedari pagi mereka sudah berkeliling kota untuk mengumpulkan informasi. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tetapi mereka masih belum tertidur. Aydin mengajak Kent untuk melaporkan apa saja yang mereka sudah dapat informasi hari ini, melalui video call.

"Hay guys!" Seru Aydin dengan tingkah bodohnya.
"Si bodoh! Gua tahu lu lagi sakit, masih saja bertingkah bodoh." Jawab Zydan dengan ketus.
"Informasi apa saja?" Tanya Aksel.
"Tim satu sudah mendapatkan informasi dari kejadian tadi. Seseorang yang menculik Aireen memberitahukan bahwa buronan yang kita cari kemungkinan berada di dekat pelabuhan di kota tujuan tim lima." Jelas Kent.
"What?!! Kota kami?" Ucap Zydan dan Adel.
"Baik, coba jelaskan informasi dari Zydan dan Adel!" Pinta Aksel.
"Kami menemukan informasi tentang buronan yang kita cari. Gua sudah menyamar dan memasuki kawasan para kriminal di dekat kawasan pelabuhan. Gua mendapat info bahwa buronan tersebut adalah bos penjual senjata ilegal. Besok gua dan Adel akan menyamar kembali, menawarkan kerjasama dan bertemu bosnya." Jelas Zydan.
"Baik, gimana tim lain?" Tanya Aksel.
"Tim dua melapor, situasi di sini tengah waspada. Menurut kabar para penduduk, sedang banyak sekali tindak kriminal perampokan. Kita besok akan melakukan pelacakan untuk mencari data-data buronan." Ucap Beryl.
"Tim tiga melapor, akses keluar masuk di kota ini sedikit ketat. Rumornya di kota ini, sedang ada penyusup. Tapi kita masih menyelidiki." Ucap Elam.
"Tim empat melapor, situasi disini damai saja. Cuma saat pertama kali tiba, ada rumor sedang rawan geng motor." Ucap Dareen.
"Baik, laporan diterima. Kembali ke tugas masing-masing." Jawab Aksel.

----***----
Keesokan harinya...

Zydan dan Adel sudah bersiap untuk berangkat menuju kawasan dekat pelabuhan. Sebelumnya mereka sudah mengadakan penyelidikan, dan sudah mengantongi beberapa informasi terkait para anggota kriminal disana. Mereka ingin menyamar sebagai seorang kriminal juga untuk mencari jejask selanjutnya dengan menjalin kerjasama. Adel sangat gugup karena ia takut jika rencana nekat ini berjalan sesuai harapan, tetapi Zydan meyakinkannya tentang hal ini.

The Dark Mission [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang