Chapter 18

3 2 0
                                    

Pepohonan rindang di tengah pulau kecil yang dulunya tak terpenghuni. Sedikit demi sedikit ditempati oleh para tawanan. Mereka bukanlah penjahat, tetapi hanya korban dari semua kejahatan yang dibuat oleh Tobias dan Andrew. Pulau kecil itu sangat tak menyenangkan. Dimanapun pasti tercium aroma darah dan jeritan seorang yang disiksa. Tak ada satupun dari penduduk negara tersebut mampu dan mempunyai nyali memasuki daerah terlarang tersebut.

Mereka mempunyai mitos yang tak ada hubungannya dengan Tobias. Mitos yang menjelaskan bahwa seseorang yang memasuki hutan terlarang di pulau itu takkan kembali dengan selamat. Maka dari itu hutan yang berada di pulau tersebut dijadikan pulau terlarang yang tak seorang pun diperbolehkan menapakkan kakinya disana. Petinggi negara ini melarang tegas dan akan menjatuhkam hukuman berat jika dilanggar.

Dengan kelicikan pemikiran Tobias sang buronan terhebat dalam sejarah negara Euphoria. Mitos tersebut dimanfaatkan oleh dia. Tobias mendiami tempat itu, setelah dia melarikan diri dari tanah kelahirannya. Dendamnya yang terkesumat atas kegagalannya menguasai Euphoria membuat dirinya seperti ini. Kejiwaannya pun terganggu, dia hanya memikirkan dirinya saja dan kekuasaan.

Tap!

Langkah kaki terdengar dari kejauhan. Pandangan Tobias beralih menuju pintu besar di depannya. Dirinya tahu jika ada seseorang yang akan datang. Suasana di pulau tersebut sedang mendung dengan tambahan angin yang kencang. Pepohonan menjadi menari-nari di terpa angin yang kencang. Ini masih sore, tetapi langit sudah agak gelap dan menutupi sinar mentari.

Ceklek!

Knop pintu berputar dan terbukalah pintu besar tersebut. Ternyata Andrew telah tiba dari perjalanannya. Ia diperintahkan oleh Tobias untuk mengambil senjata di salah seorang buronan di kota lain. Andrew berjalan dengan pelan. Wajah yang terlihat lumayan tampannya menampilkan mimik wajah bengis dan kejamnya. Di belakangnya berjalan juga para anak buahnya yang sangat taat dan takut pada Andrew dan Tobias.

"Andrew, selamat datang kembali! Bagaimana misinya?" Tobias tersenyum dengan wajah penuh bengisnya.

"Maaf, Tuan Tobias! Saya gagal. Ternyata dia sudah menjualnya terlebih dahulu kepada bocah tengik." jelas Andrew dengan berlutut di depan lelaki berumur 40 tahunan tersebut.

"Brengsek! Sial! Bagaimana bisa? Gua butuh itu senjata. Aaarrrghhh." Tobias mengusap kepalanya gusar tak karuan.

"Saya juga baru tahu, Tuan! Tetapi dia sudah tewas di tangan saya." Andrew kembali menjelaskan.

"Cih! Memang brengsek itu orang! Enggak tahu berterima kasih. Sialan!" umpat Tobias.

Pikiran Andrew mencari solusi agar tujuan mereka cepat tercapai. Sebab mereka gagal memiliki senjata yang canggih dan mematikan milik buronan penjual senjata tersebut. Otak liciknya mencari cara lain atau jalan pintas lainnya. Ia tak ingin keinginan dirinya dan Tobias terhambat hanya karena tak memiliki senjata tersebut.

"Tuan! Saya ingin menyampaikan pendapat. Bagaimana jika saya menculik seorang pewaris? Sepertinya kita perlu membunuhnya satu persatu. Dan saya akan menculik pewaris dari bangsawan Fritzi." Andrew mengangkat kepalanya dan bertatapan langsung dengan Tobias.

"Hmm... Baiklah!"

"Saya akan berkeliling mencari keberadaan mereka, karena saat anda tugaskan saya di Euphoria, saya melihat bahwa masing-masing pewaris tak menghadiri rapat, kemungkinan mereka sedang berpencar." jelas kembali Andrew. Salah satu sudut bibir tipisnya mengangkat, dia sedikit bahagia karena usulannya diterima.

------***------
Mentari pagi di Euphoria yang cahaya lembutnya memasuki kediaman Zachery. Tim Aksel sedang bersiap-siap untuk mengadakan rapat besar-besaran untuk memulai penggrebekan markas persembunyi seseorang yang menjadi otak dari kehancuran Euphoria. Kondisi wilayah ini menjadi terpuruk. Pasokan kebutuhan menurun drastis dan keamanan pun terancam. Sejak diputuskannya hubungan dengan keluarga penting, kondisinya menjadi sangat buruk. Bahkan penduduk biasa sering sekali mengunjungi kediaman Zachery, Joceline, Avram, Aldrich, dan Fritzi untuk meminta bantuan kemanusiaan. Sebab para petinggi tak mampu mengendalikan krisis ini.

The Dark Mission [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang