Chapter 7

13 4 0
                                    

Matahari pagi hari ini sangat cerah. Dari pada kemarin, hari ini sangat hangat sekali. Burung-burung juga berkicau di halaman rumah Zachery. Aksel dan Kent adalah kakak adik dari keluarga besar Zachery. Keluarga ini sangat terpandang karena kecerdasan dan kekuasaannya yang tersebar. Keluarga ini banyak memegang posisi penting dalam wilayah ini. Sayangnya semua keluarga Zachery adalah korban dari kasus ini, terkecuali Aksel dan Kent. Aksel selaku pewaris harus berkutat dan memikirkan berbagai cara agar kejayaan keluarganya tetap berdiri tegak.

Sama halnya dengan keluarga Joceline. Mereka adalah keluarga terpandang juga, tetapi karena jumlah semua anggota keluarga ini sangat sedikit maka sangat terancam. Sekarang hanya tersisa Elliot dan Aireen saja. Posisi Elliot sama seperti Aksel. Ia harus memutar otak agar mencari jalan keluar dari ini semua. Aydin pun seperti itu, apalagi dia anak satu-satunya. Ia adalah pewaris tunggal keluarga Aldrich, yaitu keluarga besar, lebij besar dari keluarga Zachery. Tetapi karena anggota keluarganya banyak yang menjadi korban, malah sebelum Zachery dan Joceline atau keluarga lain diculik, yang pertama dahulu adalah Aldrich.

"Kira-kira hari ini akan ada kegiatan apa di rumah Kent?" Tanya Zeshan yang sedang berjalan menuju rumah Kent dengan Beryl, Zydan, Bryan dan Dareen.
"Entah, tapi kata kak Ace kita harus setiap hari datang." Jawab Zydan.

Sudah berjalan seminggu hari dari selesainya latihan para anak muda tersebut. Walau sudah selesai, mereka tetap harus datang setiap hari ke rumah Kent dan Aksel tersebut. Entah untuk membahas misi atau sekedar latihan mandiri saja. Terkadang anak-anak muda itu juga bermain dan bercanda bersama dengan saling menghibur satu sama lain untuk menutup kesedihan diri mereka. Sebab walaupun mereka berdiam di rumahnya, tetap mereka akan kesepian dan akhirnya memilih untuk selalu pergi ke rumah Kent setiap hari.

Saat mereka sedang perjalanan, tepat di sisi jalan dekat rumah Kent banyak segerombol orang sedang berkumpul. Anak muda tersebut menjadi penasaran, dan akhirnya memutuskan untuk pergi melihat juga. Mereka terkejut karena melihat seseorang sudah tergeletak tak berdaya dengan kulit yang cupat pasi. Anak muda itu berusaha bertanya siapa sebenarnya orang itu, tetapi orang disekitarnya tidak mengetahui apapun.  Aydin pun langsung menyuruh Zydan untuk menelpon Aksel atau Elliot. Zydan pun langsung tergesa-gesa meraih ponselnya yang berada di kantong saku celananya.

"Halo, Kak!" Ucap Zydan.
"Iya, ada apa? Gua baru bangun tidur, bilang Aksel tungguin sebentar lagi!" Jawab Elliot yang suaranya masih serak.
"Dengarkan dulu! Ada mayat di jalan dekat rumah Kent. Aku sudah berusaha menghubungi kak Aksel tapi tak dijawab." Jelas Zydan.
"Serius? Share location ya!" Jawab Elliot yang tiba-tiba menjadi semangat.
"Iya." .

Elliot langsung turun dari kamarnya yang berada di lantai dua. Dia melihat Aireen yang sudah membuatkannya sandwich dan susu hangat sebagai sarapan yang Aireen letakkan di atas meja makan di dapur. Elliot langsung menghabiskan susu hangat dan mengambil roti sandwich tersebut, kemudian dia langsung bergegas pergi. Aireen yang memperhatikan kakak laki-lakinya sedari tadi di buat kebingungan, pasalnya Elliot adalah tipe orang yang santai dan selalu terlambat jika ia ingin pergi.

"Kak, hari ini ada urusan? Aku mau ke rumah Kent." Teriak Aireen dari dapur.
"Ya sudah, nanti kakak menyusul kesana." Jawab Elliot dan langsung menutup pintu.

Elliot langsung menelpon Sora, ternyata dia masih berada di rumahnya. Elliot pun langsung menjelaskan apa saja yang dikatakan Zydan padanya. Sora pun juga ikut bergegas terburu-buru. Mereka pun langsung pergi menuju tempat TKP. Mereka mencurigai mayat tersebut ada kaitannya dengan kasus yang akan dia selidiki. Langkah kaki mereka pun dipercepat agar sampai tepat waktu. Mereka mengkhawatirkan jika ada petugas forensik selain Sora yang akan turun tangan, maka jika sudah begitu pasti mereka takkan bisa mendapatkan informasi apapun.

Hanya memakan waktu 5 menit. Elliot dan Sora tiba di lokasi tersebut. Mereka menerobos kerumunan warga yang sedang menyaksikan mayat tersebut. Elliot dan Sora langsung melakukan evakuasi dan membawa mayat tersebut. Beberapa orang sempat menghadang Elliot dan Sora karena beranggapan melakukan evakuasi atas suruhan para petinggi. Tetapi dua pemuda tersebut membantah, dan menjelaskan apa saja yang terjadi di wilayahnya tersebut. Akhirnya beberapa orang yang sempat kontra tersebut menerima penjelasan Elliot dan Sora.

The Dark Mission [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang