Chapter 6

21 4 4
                                    

Matahari sudah tenggelam sedari tadi. Aksel dan Elliot sudah rapih untuk pergi ke kantornya dahulu. Ia mengantongi pistol biasa untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba mereka melihat pelaku penculikan. Sora, Ace dan Emery tengah berduduk santai sambil menunggu kedatangan para muridnya. Sebelum pergi menjalankan rencananya Aksel dan Elliot menyemil roti isi selai kacang almond dan coklat bersama teman-temannya yang lain. Tiba-tiba knop pintu rumah Aksel tersebut terbuka, menandakan ada orang yang masuk.

Aksel menoleh sedikit ke arah pintu tersebut ia ingin tahu siapa yang datang. Ternyata yang datang adalah Aireen. Aksel juga melihat bahwa Kent sedang terduduk di ruang tamu sambil memainkan ponselnya. Tiba-tiba Aksel memiliki ide untuk mengusili adik satu-satunya itu dengan cara menggoda Aireen. Ia ingin tahu reaksi Kent saat Aksel sedang berusaha mendekati Aireen. Aksel langsung mengambil roti yang seperti dia makan di piring yang berisikan roti tersebut.

"Elliot! Gua mau ke Aireen dulu. Dia sudah datang." Ujar Aksel sambil sedikit menyengir.
"Ya, jangan macam-macam dengannya, Sel! Atau gua gantung di tiang depan rumah lu!" Ancam Elliot.
"Tenang! Gua juga tahu diri kali. Mau panas-panasin adik gua saja." Jawab Aksel berbisik.
"Cih! Saking jones dan tak ada kerjaan jadi begitu." Ucap Ace dan kemudian semua menertawakan Aksel.

Aksel berjalan menuju pintu utama di rumahnya. Disana terdapat Aireen yang baru saja tiba, dan sedang berjalan melewati Kent yang terduduk di sofa ruang tamunya. Aksel menghampiri Aireen, dan mengajaknya berbincang-bincang. Aksel menanyakan beberapa hal tentang perkembangan para murid perempuan yang belajar medis. Kent yang melihat kakaknya mencari perhatian Aireen menjadi kesal. Ia menahan rasa kesalnya dalam-dalam agar tak terlihat oleh kakaknya dan Aireen. Kent pandai menyembunyikan rasa kesal dan cemburunya. Sifatnya yang dingin dan wajahnya yang datar tanpa menunjukkan ekspresi mendukung dirinya untuk menyembunyikan semua perasaan yang ia rasakan.

Tak lama Elliot datang dan membisiki Aksel untuk segera bergegas melaksanakan rencan pergi ke kantornya dahulu. Aksel menyetujui, ia memberikan roti yang ia bawa kepada Aireen. Aksel dan Elliot pun meninggalkan Kent dan Aireen di ruang tamu rumahnya. Wajah cantik Aireen menoleh ke arah Kent yang tengah terduduk, tetapi Kent seperti biasanya ia membuang mukanya. Aireen pun menyadari bahwa Kent memang tak tertarik pada dirinya. Ia pun berjalan untuk mencari kak Emery dan meninggalkan Kent sendiri.

"Jahil sekali! Adik gua jadi korban, bodoh!" Ujar Elliot yang kesal.
"Gua sudah bilang, ini hanya untuk panas-panasin Kent. Lu tahu betapa dinginnya dia. Cuma sama gua saja dia baru mau berbicara." Jelas Aksel dengan santainya.
"Ya, tapi inget kata-kata gua tadi!" Ucap Elliot.
"Tenang! Gua tahu diri, bruh. Gua enggak akan mungkin sama Aireen. Gua hanya ingin tahu ekspresi adik gua saja. Kasihan sekali!" Tambah Aksel.
"Tunggu! Kalau adik kita nikah berarti kita?" Tanya Elliot dan menghentikan langkahnya.
"Saudara! Oh my God!" Jawab Aksel dan Elliot bersamaan sambil teriak.

Aksel dan Elliot memang sahabat dari kecil sama seperti adik-adiknya. Mereka tumbuh bersama. Umurnya hanya berbeda bulan saja. Mereka memang sering adu mulut tetapi bukan berarti berkelahi dan saling membenci. Mereka menunjukkan rasa saling sayang seperti keluarga sekandung. Sebenarnya Aksel dan Elliot tak keberatan bila adik mereka saling suka, tetapi Elliot masih sedikit khawatir dan dia sangat sister complex serta over protektif pada Aireen. Sedangkan Aksel, dia mengawasi Kent dari jauh, dia berpikir bahwa Kent sudah besar tak perlu terlalu protektif padanya, terlebih Kent anak laki-laki yang tak boleh dimanja.

-----***-----
"Zareen, tunggu aku!" Ujar Alby yang mengejar Zareen.
"Ada apa?" Zareen bertanya sambil membalikkan badannya.
"A...a...aku suka sama kamu." Ucap Alby menahan gugup.

Zareen sedikit kebingungan dan terkejut mendengar perkataan yang keluar dari mulut Alby. Ia tak menyangka bahwa Alby menyukainya. Sebetulnya ia pun menyukai Alby, tetapi ia belum berani mengungkapkan saja.

The Dark Mission [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang