Chapter 15

9 4 0
                                    

Daun yang telah kering terbang diterpa angin semilir yang sejuk. Daun itu terjatuh tepat di pangkuan gadis cantik yang sedang terduduk di kursi taman bersama seorang laki-laki disampingnya. Manik matanya masih menitikan air mata yang terus terjatuh membasahi pipi putihnya. Hatinya masih sakit jika harus kembali ke apartemen. Dia ingin menenangkan dirinya sejenak saja.

Aydin yang melihat sahabat sedari kecilnya yang terluka sangat bersedih. Ia tak habis pikir Kent membuat Aireen menangis hingga seperti ini. Sejak kecil Kent lah yang selalu menjaga Aireen, dia tak ingin gadis kecil yang ia sayangi terluka. Bahkan Aydin pernah di hajar oleh Kent karena mengganggu Aireen, walaupun Aydin juga sahabat sejak kecil. Ia dihajar hingga terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Aydin memang pernah menyukai Aireen, tetapi sejak ia mengetahui Aireen menyukai Kent, ia memutuskan untuk mundur dan mengikhlaskannya. Ia tak ingin memaksakan perasaan Aireen. Aydin juga sudah mengetahui Kent yang sedari kecil sudah menyukai Aireen, tetapi ia egois. Kent tak ingin berterus terang, dia tetap bersikap dingin dan acuh pada Aireen. Kent juga selalu berbohong pada Aireen jika dirinya menolong atau memberi sesuatu pada Aireen dengan mengatasnamakan Aydin.

"Memang apa saja yang ia katakan?" Tanya Aydin menoleh dengan mimik sedih.

Aireen pun mengusap bekas-bekas air matanya. Ia mulai menceritakan kejadian yang baru saja terjadi saat Aydin tengah pergi ke supermarket. Kemudian ia melanjutkan ceritanya saat beberapa hari yang lalu, Kent melarang bahkan memarahinya karena dirinya ingin pergi ke pantai. Selanjutnya, Aireen menceritakan bahwa Kent pernah beberapa kali memarahinya karena ia pergi dengan teman lelaki sekelasnya dahulu saat mereka belum melaksanakan misi, padahal Aireen tak sengaja bertemu temannya di jalan saat pulang dan kebetulan arah jalannya searah.

Kent bahkan pernah bertengkar dan ribut hebat dengan Dareen, saat berkemah merayakan kelulusan. Penyebab keributannya karena Dareen mendekati Aireen selalu bahkan mengajak Aireen untuk pergi sejenak keluar kawasan perkemahan dengan alasan membeli perlengkapan yang habis. Mendengar hal itu, Kent langsung mencari Aireen dan bertemu saat gadis cantik itu hendak keluar gerbang. Kent langsung menarik Aireen hingga dirinya terjatuh kepelukan Kent, setelah itu Kent dan Dareen menjadi ribut.

Aireen menceritakan semuanya bahwa Kent semakin over protektif padanya. Dia tak suka dilarang oleh Kent karena ka berpikir bahwa Kent tak punya hak atas dirinya. Ia menceritakan bahwa dirinya pernah mendiamkan Kent hingga beberapa hari hanya karena Kent marah-marah karena Dareen menelpon Aireen.

"Tak hanya itu. Dia selalu melarangku dalam hal lainnya. Setiap Dareen atau teman lelakiku menelpon, dia selalu menggerutu kesal dan berakhir dengan menyuruh aku mematikan panggilannya. Setiap ku berdandan dan lainnya dia melarang bahkan terkadang dia mengatakan bahwa aku seperti perempuan murahan." Ucap Aireen sambil mengusap air matanya.

"Emang ya es kutub satu itu. Bikin naik darah saja." Geram Aydin sambil mengepalkan tangannya.

Aireen kembali bercerita bahwa ia pernah bertengkar saat Aydin tengah keluar mencari cemilan. Mereka bertengkar hanya karena Dareen ingin menelpon dengan panggilan video. Aireen membela Dareen karena dia tak merasa bahwa Kent adalah orang penting yang memiliki hak untuk melarangnya. Aireen mengatakan bahwa Kent semakin posesif dari biasanya, dia selalu melarang Aireen apapun yang menurutnya tak pantas atau dia tak menyukainya. Kemudian dia juga suka mengajak ribut lelaki atau Dareen yang berusahan mendekati Aireen.

Aireen melanjutkan ceritanya saat dirinya memaksa Kent untuk mengatakan alasan kenapa dia selalu melarang Aireen dengan berlebihan menurutnya. Kent tak ingin menjawab. Aireen langsung melontarkan perkataan, dia menduga bahwa Kent menyukainya. Kent langsung menepis dengan mengatakan "Aku tak menyukaimu. Kenapa harus menyukaimu? Aku sudah mempunyai seorang perempuan. Lebih baik kamu jangan berharap deh! Ingat juga, aku enggak pernah memberikanmu harapan! Aku cuma melakukan tindakan sebagai seorang sahabat." Aydin pun terkejut mendengarkan hal itu. Dia langsung menenangkan Aireen yang sedang mengeluarkan air mata kembali.

The Dark Mission [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang