Prolog

1.8K 78 15
                                    

Di sebuah rumah minimalis, kompleks perumahan elit, terdapat ibu dan anak yang sepertinya bisa dikatakan bertengkar. Di dalam rumah tersebut, seorang anak kecil perempuan berusia 6 tahun sedang menangis seraya menyentuh kaki seorang wanita paruh baya yang diyakini itu adalah ibunya. Gadis kecil itu adalah Amaliya Zahra atau yang kerap disapa Liya.

"Mama, kenapa mama begitu benci kepada liya? Apa salah Liya ma?" ujar Amaliya.

"Heh! Sudah saya bilang jangan panggil saya mama, saya bukan mamamu, dasar anak haram!!!" ujar Bella Andira, mama Amaliya.

Deg

Rasa sesak tak dapat ia tahan lagi di dadanya. Kata "Anak Haram"? Kenapa kata kata itu selalu ia dengar? Dan kata kata itu dilontarkan orang lain untuknya? Kenapa? Adakah yang bisa menjawabnya?

Kristal bening itupun tak bisa ia bendung lagi. Gadis kecil itupun menghapus air matanya kembali dan sedetik setelahnya, gadis itupun berdiri dan berlari sekencang mungkin keluar dari rumah menuju taman depan kompleks.

Ketika Amaliya sedang duduk di taman dan sedang merenung, ada seseorang yang menepuk pundaknya. Amaliya menoleh kebelakang dan mendapati raga seorang anak kecil laki laki yang berusia 6 tahun seperti dirinya. Anak kecil laki laki itu adalah Satya Farizi, sahabatnya. Kemudian Satya ikut duduk disebelah Amaliya dan memeluknya yang masih menangis sesegukan karena ucapan mamanya tadi.

"Liya, besok aku akan pergi ke London, karena papa ada pekerjaan disana, kamu jaga diri ya disini, aku pasti akan kembali untukmu suatu saat nanti, okey," ujar Satya. Sementara Amaliya tambah menangis sesegukan. Matanya bahkan sudah bengkak dan hidungnya memerah karena terlalu lama menangis.

Setelah cukup dengan tangisannya, Amaliya pun membuka suaranya,

"Tapi kamu janji ya Satya, kamu akan kembali lagi untukku, janji?" ujar Amaliya sambil menyodorkan jari kelingkingnya kearah Satya.

Lalu Satya tersenyum dan menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Amaliya. Kemudian mereka berdua berpelukan kembali dan menghabiskan waktu bersama, karena Satya akan pergi ke London besok.

***
Jangan lupa vote and coment ya guys.

Dukung terus cerita ku ya teman teman.

See you

My Destiny [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang