Hari ini kondisi Amaliya sudah jauh lebih baik. Pipinya juga mulai berangsur sembuh walaupun masih ada bekasnya sedikit.
Hari adalah hari Minggu dan Amaliya berencana untuk membuatkan sesuatu untuk mamanya sebagai permintaan maaf darinya karena tidak membersihkan rumah.
Lalu tak lama, terlintas di benak Amaliya untuk membuat syal. Namun sebelum membuat barang tersebut, Amaliya memutuskan untuk mandi. Ia pun beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandi melakukan ritual mandinya lalu memakai pakaian rumahan.
***
Ketika Amaliya turun kebawah, dirinya tak melihat mamanya berada. Padahal inikan hari Minggu harusnya mamanya kan ada dirumah.Melangkahkan kaki menuju teras rumah dan mulai menyapu halaman rumahnya yang berdebu. Selesai menyapu, Amaliya mulai menyirami tanaman yang ada di taman kecil depan rumahnya.
Selesai dengan semua kegiatannya, Amaliya pun berniat kembali ke dalam rumahnya. Namun, ketika Amaliya ingin kembali ke dalam rumah suara notifikasi pesan mengintrupsi langkahnya. Berhenti sejenak, lalu mengambil ponsel yang ada di saku celananya, dan melihat nama yang tertera di pesan tersebut, Amaliya langsung membukanya.
Syifa Maharani : Li, lo sibuk nggak hari ini?
Amaliya Zahra : Enggak begitu sibuk
Syifa Maharani : Ikut gue yuk, gue mau ke toko kain, tapi gue nggak ada teman kesananya. Lo mau ikut kan Li?
Amaliya menimang nimang ajakan Syifa kepadanya, setelah berkutat cukup lama dengan pikirannya, Amaliya mulai membalas pesan dari Syifa.
Amaliya Zahra : Hmm... Oke deh Syif, gue mau
Syifa Maharani : Oke sip, sekarang lo siap-siap nanti gue jemput ke rumah lo
Amaliya Zahra : Oke sip
Syifa Maharani : (Read)
Amaliya kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celana lalu melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya untuk berganti pakaian.
***
Sekarang ini, Amaliya dan Syifa sudah ada disalah satu toko kain yang ada di daerah Bandung. Setelah memarkirkan mobil di parkiran, mereka berdua mulai memasuki toko kain ini.Tujuan Syifa ke toko kain adalah dirinya ingin mencari kain karena itu permintaan mamanya. Katanya mamanya ingin membuat gamis.
Ketika Syifa sedang sibuk sibuknya memilih kain, Amaliya pun berinisiatif memilah memilih kain untuk dirinya rajut menjadi syal yang akan ia berikan untuk mamanya.
Mereka berdua ada di toko ini selama 1 jam untuk memilih kain. Syifa sudah mendapatkan kain yang dia inginkan, sementara Amaliya juga sudah mendapatkan kainnya yang berwarna merah muda.
Selesai membayar semuanya di kasir, kini mereka berdua memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing.
***
Kini, Amaliya sudah sampai di rumahnya setelah mengucapkan terima kasih kepada Syifa karena sudah mengantarnya pulang sampai rumah.Byuurr...
Sekujur tubuh Amaliya terasa basah kuyup dan kedinginan karena air yang mengenai tubuhnya. Amaliya mendongak dan melihat mamanya yang membawa gayung yang tadi mamanya gunakan untuk menyiram dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny [COMPLETED]
Teen FictionJika disuruh memilih Amaliya Zahra lebih baik tidak sama sekali terlahir kedunia ini. Terlahir sebagai anak haram yang tak pernah diharapkan oleh pihak manapun membuatnya haus akan yang namanya kasih sayang. Anak dari hasil pemerkosaan yang dialami...