Hari ini kampus sedang heboh karena ada mahasiswa baru pindahan dari London. Dan parahnya lagi, banyak mahasiswi yang berteriak heboh karena ketampanan yang dimiliki mahasiswa baru tersebut.
Yap, mahasiswa baru tersebut adalah Satya Farizi, sahabat kecil Amaliya Zahra.
Sementara di tempat yang berbeda, di sebuah rumah minimalis sedang terjadi keributan di pagi hari ini.
"Kamu tuh ya, bisa diandalin nggak sih? Daritadi kok nggak selesai selesai masaknya, keburu telat berangkat kerja saya," ucap Bella.
"I-iya ma, ini udh kok." Amaliya berjalan menuju meja makan sembari membawa masakan yang ia masak tadi.
Tanpa diduga, setelah Amaliya meletakkan masakannya tadi diatas meja, Bella beranjak dari duduknya dan mulai mendekati Amaliya seraya berkata tepat didepan telinga Amaliya,
"Saya kan sudah bilang berkali kali jangan panggil saya mama saya bukan mamamu, kamu ngerti nggak?" ucap Bella dengan menekan kata 'mama'.
Setelah mengatakan itu, Bella pun memutuskan langsung berangkat ke cafe untuk bekerja. Sementara gadis yang tadi ia ajak bicara? Hanya bisa menggigit bibir bawahnya menahan isakan tangisnya agar tak terdengar.
"Kenapa aku tak boleh memanggilmu mama? Bukankah aku ini anakmu?" lirih Amaliya.
Amaliya pun mulai menghapus air matanya dan memutuskan untuk pergi ke kampus, karena hari ini dia akan ada kelas pagi.
***
Ketika sudah sampai di kampusnya, Amaliya bertemu dengan Syifa, sahabatnya."Hai Liya, gimana kabar lo?" sapa Syifa sekaligus bertanya.
"Hai juga Syifa, baik kok," jawabnya.
Kemudian, mereka berdua memutuskan untuk ke kelas bersama sama.
"Oh ya Li, nyokap lo masih nggak suka sama lo?" tanya Syifa hati hati, kenapa Syifa bisa tau? Karena Amaliya sering curhat kepada Syifa, bahkan Syifa pernah menyaksikan bagaimana tidak sukanya mamanya Amaliya kepada Amaliya.
"Ya gitu deh Syif," jawab Amaliya seadanya.
Bukannya Amaliya tidak ingin membahasnya, namun ia sedang tidak ingin membahasnya.
Syifa yang paham dengan keadaan Amaliya pun hanya menganggukkan kepala seraya menepuk pelan pundak Amaliya, guna menguatkan gadis itu.
***
Sesampainya mereka berdua di kelas, ternyata dosen belum datang namun 5 menit lagi kelas dimulai.Tak lama kemudian, ada dosen yang masuk serta dibelakang dosen tersebut ada seorang mahasiswa baru pindahan dari London itu.
"Assalamualaikum anak anak," salam dosen tersebut yang bername tag Adi.
"Waalaikumsalam pak," jawab mahasiswa mahasiswi serempak.
"Baiklah, silahkan kamu perkenalan diri," suruh pak Adi kepada mahasiswa baru itu.
"Hallo, perkenalkan nama saya Satya Farizi, biasa dipanggil Satya, dan saya pindahan dari London, semoga kalian bisa berteman baik dengan saya, terima kasih," ucap Satya.
"Baiklah Satya, silahkan kamu duduk di belakang Amaliya, oh ya yang bernama Amaliya silahkan angkat tangan," ucap pak Adi.
Merasa namanya dipanggil, Amaliya pun mengangkat tangannya lalu menurunkannya kembali.
Setelah sesi perkenalan tadi, materi pun dimulai hingga jam selesai.
***
Jam materi tadi sudah selesai, kini Amaliya dan Syifa memutuskan ingin pergi ke kantin yang ada di kampus ini. Namun saat ingin pergi ke kantin, ada yang menahan pergelangan tangan Amaliya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny [COMPLETED]
Teen FictionJika disuruh memilih Amaliya Zahra lebih baik tidak sama sekali terlahir kedunia ini. Terlahir sebagai anak haram yang tak pernah diharapkan oleh pihak manapun membuatnya haus akan yang namanya kasih sayang. Anak dari hasil pemerkosaan yang dialami...