Kebenaran yang selama ini tak ku ketahui, kini mulai terbongkar seiring berjalannya waktu🌻🍁
***
Sore ini, Amaliya sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah dengan syarat ia harus rajin meminum obat serta vitaminnya."Terima kasih ya Satya, kalau begitu aku masuk dulu ya, dadah," ujar Amaliya.
"Dadah," balas Satya lalu melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah sang kekasih.
Saat mobil Satya sudah hilang dari pandangannya barulah Amaliya masuk ke dalam rumahnya.
***
"Baru pulang kamu?" suara Bella yang menginterupsi sukses menghentikan langkah Amaliya menuju ke kamarnya."Iya ma, kenapa?" tanya Amaliya.
"kenapa, kenapa, kamu itu di rumah sakit lama banget si, sakitnya juga nggak parah-parah amat, kamu sengaja ya kayak gitu, biar terhindar dari pekerjaan rumah!" tuding Bella sembari menelisik tajam kedua bola mata Amaliya.
"Enggak ma, untuk apa aku melakukan itu semua," jawab Amaliya.
"Oh iya, kok mama nggak jenguk aku waktu aku di rumah sakit?" sambung Amaliya.
Bella yang mendengarnya sontak tersenyum misterius seraya berkata,
"Buang-buang waktu saya aja, ngapain saya jenguk kamu, lebih baik saya di rumah daripada panas-panas an cuma untuk jenguk kamu!" sarkas Bella berhasil menusuk kuat relung hati Amaliya.
Kristal-kristal bening itu luruh seketika dari tempatnya, bibirnya sangat kelu hanya untuk sekedar berucap satu atau dua kata saja. Kakinya terasa kaku hanya untuk digerakkan sedikit saja, seakan raganya memintanya untuk tetap stay disini.
"Ma, katakan kepada Amaliya sekali lagi, kenapa mama nggak suka sama Amaliya sedikit aja. Amaliya salah apa sama mama?" tanya Amaliya dengan nada yang dinaikkan satu oktaf. Memang itu terdengar tak sopan, tapi apalah daya Amaliya yang sudah lelah melihat semua ini.
"Kamu tidak perlu tahu alasannya, yang jelas saya tidak akan pernah menyayangi kamu. Kamu itu hanya seorang Anak Haram yang lahir dari rahim saya, harusnya dulu saya meng---" Bella tak melanjutkan ucapan terakhirnya. Dan hal itu membuat Amaliya heran seketika.
"Apa ma? Kenapa dari dulu mama nggak menggugurkan aku saja ha? Kenapa mama malah melahirkanku ke dunia ini ma?" desak Amaliya dengan tangis yang kian deras mengalir apik di pipinya.
Bella terdiam. Dirinya tak dapat melanjutkan kata-katanya lagi. Ucapan seseorang di masa lalu berhasil membuat dirinya diam mematung seketika.
Tanpa sepatah kata lagi, Bella pergi dari hadapan Amaliya tanpa menjawab pertanyaan dari Amaliya tadi.
Amaliya yang melihat pergerakan mamanya pun merasa heran, sebenarnya ada apa ini? Apa ada yang disembunyikan mamanya dari dirinya?
***
Seorang wanita paruh baya kini berada di taman rumahnya sambil memegang figura foto yang didalamnya terdapat fotonya bersama dengan seorang lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny [COMPLETED]
Teen FictionJika disuruh memilih Amaliya Zahra lebih baik tidak sama sekali terlahir kedunia ini. Terlahir sebagai anak haram yang tak pernah diharapkan oleh pihak manapun membuatnya haus akan yang namanya kasih sayang. Anak dari hasil pemerkosaan yang dialami...