Empat Belas

456 19 0
                                    

Terima kasih sudah melahirkan diriku ke dunia ini, aku tak pernah menyesal lahir dari rahimmu, walau dirimu tak mengharapkan kehadiran ku, MAMA🌻🍁

***
"MAMA," teriak Amaliya saat melihat mamanya terduduk di atas rerumputan yang ada di taman rumahnya dengan keadaan yang sangat memprihatinkan.

Amaliya pun menghampiri Bella dengan raut khawatir yang begitu kentara di wajah cantiknya.

"Ma? Ada apa? Apa yang terjadi sama mama?" tanya Amaliya mencoba memeluk Bella namun langsung ditepis cepat oleh Bella.

"Kamu kenapa si lahir ke dunia ini? Bahkan sebelumnya saya tidak pernah berpikir akan melahirkan seorang anak yang tidak berguna seperti dirimu, ha!!!" bentak Bella dengan emosi yang sudah menggebu-gebu.

"Setelah lahirnya kamu ke dunia ini, hidup saya perlahan-lahan didatangi masalah yang begitu banyak, laki-laki yang saya cintai tidak mau menikahi saya karena kamu!!!" sambung Bella.

"Ma, aku sayang banget sama mama, tapi kenapa mama nggak pernah suka sama Liya, apa salah Liya ma?" lirih Amaliya.

"Kamu tanya kenapa saya tidak menyukai kamu kan? Karena kamu itu seorang 'Anak Haram' yang tidak tahu diri, sekalipun kamu lahir dari rahim saya," balas Bella.

Ucapan demi ucapan Bella berhasil menghantam kuat relung hati Amaliya yang paling dalam. Ibaratnya, hatinya ditusuk oleh beribu-ribu jarum yang begitu sakit ketika mengenai hatinya.

Semua anak pasti membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya, terutama dari ibunya. Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu tidak akan bisa dibalas oleh apapun, sekalipun itu uang yang berlimpah. Namun, kalau pada kenyataannya sang ibu tidak menyayangi anaknya, tetapi malah membentaknya, memukulnya, dan memarahinya habis-habisan, itu adalah sebuah kenyataan yang begitu menampar kuat sang anak.

Uang tidak akan bisa menjamin kebahagiaan sebuah keluarga, percuma punya uang banyak jika keharmonisan di dalam keluarga tidak ada. Lalu, bagimana kabar Amaliya yang terus dimarahi dan dibentak ibunya habis-habisan? Bahkan keharmonisan di antara ibu dan anak itu sama sekali tidak ada?

"Mama tau nggak? Aku itu berharap banget mama itu meluk Amaliya dengan penuh cinta dan kasih sayang yang berlimpah loh," ucap Amaliya dengan setetes kristal bening yang mengalir apik di pipinya.

"Tapi sayangnya, kejadian itu tidak akan pernah terjadi, karena saya tidak sudi memiliki anak seperti kamu!" papar Bella lalu beranjak pergi dari hadapan Amaliya.

Disini, Amaliya menumpahkan segala rasa sakit yang selama ini dirinya topang sendiri. Kalau misal Amaliya ditanya, apakah dirinya lelah akan semua ini? Jawabannya adalah iya. Amaliya lelah dengan semua yang terjadi pada hidupnya, apa yang harus dirinya lakukan supaya mamanya menyayanginya.

***
Kini, Amaliya berada di kamarnya seorang diri, gadis itu masih setia merenungkan kata demi kata yang diucapkan oleh mamanya tadi. Hingga jari jemarinya terketuk untuk mengambil buku diarynya yang bersampul violet itu untuk menuliskan sesuatu disana. Mengambil bolpoin, lalu mulai menuliskan rangkaian demi rangkaian kata.

My Destiny [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang