part 5

42 5 0
                                    

Tingkatan teratas mencintai yaitu merelakan, ia tidak akan memaksa sekalipun dia tersakiti. Karena yang ia tau akan ada saatnya ia bahagia jika bukan sekarang mungkin saja di masa depan. Cukup melihatnya bahagia walaupun bukan dengannya.

~Aluna Camelia~

***

Brakk ... pintu kelas terbuka dengan kasar

Siswa yang ada di kelas memandang Aluna dengan tatapan horror " siapa lagi yang bikin macan ngamuk" batin semua siswa

Aluna melempar tasnya di meja yang membuat kedua sahabatmya mengumpat kesal mereka membalikkan badan menghadap Aluna " Lun kenapa lagi sih lo dateng-dateng malah ngamuk nggak jelas" papar Gabryl kesal

" ia nih padahal baru sekolah hari ini tapi udah emosian aja ni anak" gerutu Lexa. Aluna menghembuskan nafasnya pelan mencoba menetralkan hatinya yang sesak dan mencoba menjelaskan perihal tadi pada temannya.

" pagi ini rencananya gue mau nyamperin Alka di kelasnya" ia menghela nafasnya sejenak "tapi waktu di gerbang anak anak pada liatin gue dengan tampang kasihan, entahlah gue nggak tau. Trus gue tanya.

Saat ia hendak melanjutkan Lexa menggebrak meja marah" oo jadi ini gara gara adek kelas, sialan tu anak, songong banget gak tau apa dia lagi berhadapan sama siapa, berani banget tu anak. Bilang Lun siapa orangnya biar gue labrak terus tu orang" Lexa mengepalkan kedua tangannya, enak aja mereka ngatain sahabat gue.

" bukan itu masalahnya" Aluna menggeleng pelan kepalanya.

"ya elah si semprul belom aja habis ceritanya udah emosian aja, duduk lo sini jangan banyakan gaya" Gabryl menoyor kepala Lexa dan menariknya duduk. " ya mana gue tau" gerutu Lexa kesal " heh pantat ayam kepala gue ini diciptakan buat di elus bukan di toyor, emang......"belum sempat Lexa melanjutkan Gabryl membungkam mulutnya dan memberi isyarah dengan kepalanya untuk melihat Aluna yang sedang dalam bad mood.

" lo Lexa diem " Lexa hanya mengangguk patuh seperti anak bebek kalo Gabryl udah bicara serius berarti sekarang bukan waktu untuk main main.

Gabryl menghela nafasnya pelan "udah lun lanjutin cerita lo" Aluna mengannguk pelan

Aluna melanjutkan ceritanya" mereka bilang Alka hari ini kesekolah boncengan sama cewek " uajar Aluna dengan suara lirih. Lexa dan Gabryl terkejut mendengarnya mereka sangat tau Aluna jika menyangkut dengan Alka ia akan sangat lemah.

Lexa langsung menghampiri Aluna dan memeluknya. Aluna membalas pelukannya dan menangis katakana lah dia cengeng tapi untuk seorang Alka yang ngeboncengin cewek bukanlah hal biasa.

Cewek itu pasti special buat Alka. Bukannya dia nggak posthing tapi keluarganya Alka nggak ada yang cewek umurnya sepantaran Alka.

Alka itu punya satu adik laki laki yang masih smp dan satu cewek yang masih sd itupun anak paling bungsu di keluarganya.

Dia tau tentang Alka melebihi dirinya sendiri karena bagi Aluna ketika kita mencintai seseorang berarti kita harus menerima segala kelebihan dan kekurangannya.

Dia tau segalanya tentang Alka tapi Alka nggak sama sekali tau tentangya. Memikirkannya buat Aluna tambah sakit hati.

***

Gabryl, Aluna dan Lexa memutuskan pergi ke kantin karena cacing cacing udah pada demo dari tadi. Aluna awalnya tidak mau ikut namun gara gara Lexa memberikan ancaman mogok bicara mau nggak mau ya dia harus ikut.

Bukan tanpa alasan mereka mengancam Aluna, Aluna itu males makan karena itu dia sakit magh dan mereka nggak mau magg Aluna kumat lagi cukup kemarin aja ia pingsan.

If I Can't Have YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang