Waktu begitu cepat berlalu, tanpa kita sadari yang dulunya terasa mustahil sekarang menjadi kenyataan.
~ Aluna Camelia~
Ujian yang telah dilaksanakan selama seminggu akhirnya selesai. Tidak terasa Seminggu begitu cepat berlalu. Akhirnya Aluna dapat menghirup nafasnya sebebas-bebas mungkin. Dirinya yang dulu malas saat disuruh belajar, dalam seminggu ini berubah menjadi rajin karena sang pujaan hati yang mengajarinya selama masa ujian. Nyatanya cinta memberikan efek positif terhadapnya.
Alka yang awalnya menolak mengajari Aluna dipaksa oleh sang bunda. Ancamannya pun tidak main-main, sang bunda mengancam akan menyita seluruh fasilitasnya mulai dari kendaraan, Atm dan handphonenya. Mau tidak mau ya dia harus mengajari Aluna. Sedikit tidak ikhlas namun saat kanjeng ratu telah bertitah sang hamba tentunya harus menurut.
Awalnya ia sedikit kesal dengan Aluna karena tidak ada satu pelajaran punyang nyangkut dikepalanya, Alka geram, tentu. Alka yang biasanya Cuma diam dengan ekspresi minimnya berubah begitu saja. Raut kemarahan dan geram pun tidak dapat ditutupi seperti biasanya. Alka kembali ingat kejadian kemarin sampai ia menoyor kepala Aluna saking geramnya.
" Kalo ada soalnya gini, lo cari dulu yang didalam kurungnya. Habis itu baru ditambah dengan bilangan xx. Sekarang gue Tanya 9 dikali 8 berapa?" Tanya Alka
" Bentar aku cari dulu" Aluna mengambil handphone dan mencari apl kalkulator. Namun naasnya sebelum ia memasukkan angkanya Alka mengambil hp Aluna cepat.
" Jawabnya nggak pakek hp tapi pakek otak lo" ucap Alka sadis.
Aluna memandang Alka memelas " Nggak bisa kalo nggak pakek hp" ujar Aluna mengerucutkan bibirnya.
Alka berdecak pelan. Menggeleng kepalanya dia tidak habis pikir dengan Aluna. " jadi selama ini lo kesekolah ngapain? Anak SD aja kalo gue Tanya 9 kali 8 berapa pasti langsung bisa!! Lah lo bajunya aja yang SMA tapi otaknya lebih cocok di TK"
Aluna memayunkan bibirnya. Nampak imut dimata Alka namun ia langsung menyangkalnya. Alka kembali focus ke Aluna saat Aluna menjawab " Kamu kok sadis banget sih ngomongnya. Ya kalo dikelaskan aku emang sering tidur paling kalo gurunya killer aja aku belajar"
Memijit hidungnya Alka memandang Aluna dengan tajam " Apa aja kegiatan lo disekolah selama ini?? tanya Alka
" Tidur, makan ngerumpi, gangguin kamu, godain kamu sama memberantas hama-hama yang ada disekolah"
"Terus belajarnya kapan Aluna" geram Alka. Ia tidak menyangka ternyata mengganggunya termasuk dalam kegiatan Aluna sehari-hari
" kalo lagi mood aja" Aluna berucap dengan polosnya membuat Alka menoyor kepalanya.
" Sekarang gue jadi guru lo jadi lo harus dengerin gue dan ngikutin peraturan gue" Aluna hendak membantah namun Alka kembali melanjutkan.
" Peraturan pertama nggak boleh ngerayu, ngerecokin, ngegoda dan ganggu gue. Peraturan kedua nggak boleh keluyuran masa ujian ini, nggak boleh ngumpul-ngumpul sama temen lo dan lo harus focus sama ujian kali ini. Yang ketiga gue bakalan tulis rumus-rumus dan catataan kecil semua pelajaran dan lo wajib hafal. Dan yang terakhir setiap hari lo pulang sekolah bareng gue dan belajar dirumah gue sampe jam 9 malem. Dan saat sampai dirumah lo wajib hafal segala materi yang udah gue ajarin dan catatan kecil yang udah gue siapin."
Aluna hendak membantah tentang dia yang harus menghafal rumus, ya kali dia menghafal bisa-bisa rambutnya rontok karena stress. Namun lagi-lagi Alka memotong ucapannya" Nggak ada penolakan karena gue nggak suka itu. Kalo lo nggak mau ngikutin aturan yang udah gue buat silakan bilang sama bunda kalo lo gak mau gue ajarin". Ucap Alka tanpa bantahan.
Mau ngebantah tapi gak rela, secara dia bisa lebih deket sama Alka. Aluna hanya bisa menurut" iya pak Guru Aluna nurut aja" ucap Aluna seperti anak kecil yang dimarahi. Alka tersenyum kecil merasa puas dengan jawaban Aluna dan menepuk kepala Aluna pelan hingga membuat Aluna salah tingkah dan bersemu di waktu bersamaan.
" Good Girl" ucap Alka pelan yang masih didengar oleh Aluna. Ini Alka apa bukan sih. Nggak rela bagi-bagi mah kalo kayak gini selalu.
***
Alexa, Aluna dan Gabryl menatap kumpulan anak kelasnya yang heboh ada yang duduk disudut belakang sedang main game Mobile legend, beberapa yang lain tidur dengan bangku yang disatukan. Para cewek-cewek sebagian sibuk ngerumpi da nada juga yang nyanyi-nyanyi nggak jelas dengan menggunakan gagang sapu. Dan yang dilakukan oleh ketiganya hanya memandang sekumpulan teman sekelasnya dengan pandangan bosan.
Namun kelas yang awalnya rebut tiba-tiba menjadi senyap saat ketua kelas yang bernama Akbar memukul papan tulis dan berteriak " HARAP TENANG SEMUANYA. SAYA SELAKU KETUA KELAS YANG BAIK HATI INGIN MENYAMPAIKAN PENGUMUMAN DARI WALI KELAS NAMUN SEBELUM ITU SAYA IN.." kata-katanya terhenti saat cewek dengan rambut Ungu diujungnya menyela ucapannya.
" NGGAK USAH BACOT KASIH TAU AJA APA PENGUMUMANNYA" ucap Lexa nyolot.
Akbar sang ketua kelas hanya mengangguk kaku. Ia memang menjabat sebagai ketua kelas namun kalo bicara soal mental ia hanya punya sebutir biji padi jika sudah berhadapan dengan tiga sekawan. Siapa lagi kalo bukan Aluna, Lexa dan Gabryl.
" kita akan melakukan camping bersama. Dan hanya kelas XI saja yang diikutkan." Ucap Akbar kaku.
Saat mendengar ucapan ketua kelas tadi. Kelas kembali ribut. Semuanya menyambut dengan suka cita. Mereka mulai membahas apa saja yang perlu dibawa saat acara camping. Melihat semua temannya Nampak antusias Akbar mulai membagikan brosur-brosur ke semua temannya. Namun lucunya saat ia memberikan brosur kepada Lexa ia Nampak kaku.
" Makasih" ketus Lexa. Akbar hanya menganggukkan kepalanya dan langsung pergi membagikan brosur kemeja lainnya. mereka bertiga membaca brosur tersebut. Ternyata acara camping diadakan hari rabu dan yang diikut sertakan Cuma kelas XI.
" Gimana kalian ngikut nggak?" Tanya Gabryl kepada kedua temannya.
" Gue ikut kalo kalian ikut" ujar Lexa.
" Gue ikut" ucap Aluna
"Gue juga "
" Fix kalo gitu pulang seolah kita langsung belanja ke mall buat persiapan hari Rabu nanti" ucap Lexa
" hmm iya gue juga udah lama gak pergi belanja. Untung aja ujian udah siap jadi kita bebas mau ngelakuin apa aja." Papar Gabryl senang
Aluna hanya menganggukkan kepalanya menanggapi kedua sahabatnya yang sudah merencanakan persiapan apa aja yang akan dibawa hari Rabu nanti. Saat ini yang ada dipikirannya Cuma Alka. Ia jadi bertanya-tanya akankah Alka mengikuti acara ini. Namun dilihat dari sifatnya dia tentu saja tidak akan mensia-siakan kesempatan ini. Alka itu termasuk orang yang sangat suka terhadap alam.
Semoga saja ia dan Alka akan semakin dekat karena acara camping ini. Hubungan dia dengan Alka semakin hari semakin akrab semenjak Alka menjadi tutor Aluna saat ujian. Yeah sekalipun Alka sesekali masih menggunakan nada ketus saat berbicara dengannya.
Namun hal itu tidak memungkiri bahwa dibalik kalimat ketus dan nada tajamnya ada sebuah perhatian yang ingin diutarakan. Ahh dia memang harus berterimakasih terhadap sang bunda karena telah memberikan peluang untuk dia dan Alka menjadi dekat.
***
Follow, vote dan comen jangan lupa..
see you
Pumky_nis

KAMU SEDANG MEMBACA
If I Can't Have You
ChickLitAku terus menerus berjuang mengejarmu. Lelah. Tapi bagiku itu tidak ada apa apanya. Bukankah kesulitan selalu diiringi kebahagiaan. Mungkin disinilah aku yang mengejarmu lanyaknya kau pencuri. Namun aku selalu berharap agar kamu melihat kearahku. Se...