part 6

34 5 0
                                    

Kamu terlalu sayang untuk di lewatkan. Jadi biarkan Aku memperjuangkanmu selagi aku bisa. Karna akan ada saatnya aku menyerah tapi itu bukanlah sekarang.

~Aluna Camelia~

***

Setelah kejadian yang menimpanya kemarin sampai membuat moodnya buruk seharian, akhirnya ia telah mempunyai solusi yang ia rasa sedikitnya ampuh buat dilaksanakan.

Untungnya kemarin hari minggu jadi ia nggak bakalan ngantuk gara gara nggak tidur .karena apa, kemarin malam ia memikirkan cara agar Alka sedikitnya melirik ke arahnya dan kalian tau apa yang di pikirkannya, jika kalian tau pasti kalian tidak habis pikir dengannya. Tapi jangan berpikir aneh aneh dulu, caranya masih normal sih walaupun sedikit kekanakan.

Aluna telah membuat notes singkat yang ia simpan di buku diary nya, apa kalian percaya seorang Aluna yang terkenal bad tapi mempunyai buku diary, percayalah Aluna aja dulunya gak habis pikir kenapa dia bisa mencurahkan tentang perasaannya.

Tapi di mana juga ia yang mencurahkan, mamanya telah lama berada di tempat terindah, tempat dimana tidak adanya kesakitan, kepalsuan.

Andai Aluna bisa seperti anak lain bermanja manja pada papa dan mamanya, namun ia tau hal itu hanya ia dapatkan dalam mimpi, di kehidupan sekarang mamanya yang telah tiada dan papanya yang sibuk dengan pekerjaanya tanpa mau repot repot memberi kasih sayang kepadanya seperti dulu.

Ia tau papanya sangat mencintai mamanya, papa sangat kehilangan saat mama telah tiada, tapi apakah papanya tidak pernah melihat bukan hanya papanya yang kehilangan mamanya tapi ia juga, bahkan sekarang ia telah kehilangan sosok papanya yang hangat, yang selalu memeluknya apabila ia menangis, yang selalu menghiburnya di kala ia sedih.

Tapi ia tau papanya juga menyayanginya walaupun sekarang berbeda, cukup papanya memenuhi semua kebutuhannya dan semuanya beres.

Tidak ada lagi Aluna yang manja yang ada hanyalah Aluna yang tegar yang selalu memasang senyum palsu seakan semuanya baik baik saja.

Beralih melihat pesan yang baru masuk di ponselnya. Memandang nama yang tertera, pesan itu dari papanya.

My dady

Aluna papa tadi udah transfer uangnya ke rekening kamu, kalo nggak cukup kamu hubungi aja sekretaris papa.

See, bisa kalian lihat. Aluna tersenyum miris, setiap bulan papanya selalu memberi uang yang tidak sedikit. Tapi taukah papanya yang ia perlu bukan uang tapi kasih sayang.

Tanpa mau repot repot membalas Aluna melanjutkan perjalanannya ke kelas. Berhubung hari ini hari senin teman temanya udah pada ngacir di lapangan.

Barisan siswa siswi berbaris rapi di lapangan. Aluna melihat dua temannya berdiri paling belakang untuk menghindari panas mentari yang semakin terik.

Dia pun ikut bergabung tanpa mau menyapa temannya membuat Lexa mencubitnya.

"lah si anying sakit begok"

"gimana udah selesai gegananya"

"cihuyy bahasanya ABL banget" ejek Gabryl yang membuat Lexa mengernyit

" apaan tu ABL"

" Alay bin Lebay" jawab Gabryl sambil cekikikan. Lexa dan Aluna yang melihatnya hanya geleng geleng kepala. "Kumat lagi ni anak" batin keduanya

"gue udah punya rencana biar si Alka mau ngelirik gue" ujar Aluna tiba tiba yang menbuat sahabatnya berpaling ke arahnya.

"yakin nih bakalan berhasil ?"Tanya Lexa

If I Can't Have YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang