part 9

20 2 0
                                    

Happy Reading!

Orang baik tidak pernah merasa dirinya baik. Don't judge people just by the cover

~ Aluna Camelia~

Menurut kalian apa yang akan kalian lakukan ketika berkali kali di tolak oleh cowok yang kalian sukai. Menyerah, marah-marah atau pun memilih berjuang seperti yang Aluna lakukan. Ia pernah mendengar kata pepatah " Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian bersakit-sakit dahulu bersenang-senang ketepian". Sekarang yang ia Aluna lakukan adalah merealisasikan kata-kata itu. Memilih berjuang mengabaikan rasa sakit yang menyiksa.

Setelah melalui berbagai tahapan pengejaran tentunya ia pernah merasakan kejenuhan. Ketahuilah di tolak berkali-kali rasanya sungguh menyakitkan. Namun mengingat kejadian beberapa hari lalu membuat gejolak semangat Aluna melambung. Seorang yang ia cintai membawanya pada sebuah kehangatan yang telah lama ia nantikan. Keluarga. Sesederhana itu, tapi bagi Aluna itu sebuah hal yang sangat luar biasa.

Sampai sekarang ia masih tidak mengetahui alasan di balik Alka menolongnya. Entah itu kasihan ataupun hal lainnya. namun, yang membuat Aluna kesal adalah sikap Alka yang kembali dingin seakan-akan kejadian kemarin tidak pernah terjadi.

Aluna tidak menyerah tentu saja. Setelah malam itu dimana ia diperkenalkan dengan keluarga Alka. Melihat interaksi antara Alka dengan seluruh keluarganya Aluna makin semangat memperjuangkan Alka. Dan lagi keluarga Alka menyambut dirinya dengan tangan terbuka. Ide kemarin yang sudah direncanakan bersama Gabryl dan Lexa sedikit banyak membantunya dekat dengan Alka.

Dan beberapa hari ini Aluna kembali dikejutkan dengan fakta bahwa Amel tidak sebaik dan tidak sepolos yang terlihat. Nyatanya ia Cuma bersembunyi di balik topengnya. Cewek licik yang ngerubah sifatnya biar Alka menyukainya. Cihh. Aluna jijik liat gadis di depannya. Seperti sekarang ini Amel sedang mengancam Aluna.

Aluna melipat kedua tangan diatas dada memandang cewek ini dari atas kebawah." Gue kira lo ceweknya diem, pemalu. Tau-taunya mulutnya cabe banget pengen di sambel". Sinis Aluna yang membuat Amel tersinggung.

" Itu urusan gue jadi lo nggak berhak ikut campur". Amel menatap Aluna geram." Yang jadi masalahnya itu lo, apa lo udah nggak punya urat malu?. Udah berkali-kali ditolak tapi tetap kekeuh ngejar Alka. Apa lo nggak sadar lo itu murahan tau nggak!. Amel berucap dengan lantang dan tajam seakan-akan yang dibicarakannya bener.

Aluna tak sedikit pun tersulut emosi. Malahan dia membalas perkataan Amel dengan nada santai " Kalo gue murahan terus lo apa? Bitch?". Aluna menatap Amel meremehkan. Amel yang merasa geram lantas menampar Aluna.

" Awas aja lo, sekali lagi gue liat lo deketin Alka gue bakalan buat perhitungan sama lo". Ancam Amel.

Aluna menggosok pelan pipinya yang terkena tamparan. Ia berdecih " Uuu takut. Cewek rubah cih". Amel yang merasa dirinya diremehin mengepalkan tangan dan memilih pergi meninggalkan Aluna yang merenungi hal tadi.

Njirr, kok gue merasa jadi peran Antogonis ya?.

***

Amel berdecih, mengingat kejadian tadi membuat ia menggeram kesal. Ternyata cewek itu punya nyali juga. Jangan kira ia akan diam aja setelah kejadian tadi. Amel salut atas keberanian Aluna untuk menentangnya tapi bukan Amel namanya kalo nggak bisa ngehancurin Aluna.

Gue bakalan ngehancurin dia sehancur-hancurnya. Batinnya

Amel melangkah dengan pasti menghampiri Alka dalam kelas. Ia berbicara semanis dan selembut mungkin untuk menarik perhatian Alka. Sekalipun Alka menganggap ia Cuma sebatas sahabat, ia tidak akan pernah menyerah. Ia akan menghancurkan siapa saja yang mau merebut Alka dari dirinya.

If I Can't Have YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang