Takdir itu begitu lucu. Saat kita tak mengharap ia datang, namun saat kita membutuhkan ia malah pergi.
~ Aluna Camelia~
Happy Reading!!
Alka memijak teras rumah dengan beralaskan sepatu sekolahnya. Kedatangannya disambut dengan senyuman hangat oleh wanita yang sangat ia sayang. Alka mengambil tangan ibunya dan menyalimkan ke dahinya.
" Aluna mana Al? kamu nggak lupakan pesan bunda tadi pagi?" Tanya Sandra beruntun. Alka mendengus kesal. Merasa cemburu dengan perhatian bundanya terhadap Aluna. Bukan menanyai anaknya malah menanyai orang lain.
" Dibelakang bun" jawab Alka sekenanya.
Melihat Aluna ada dibelakang Alka, Sandra tersenyum senang. Mendorong Alka pelan agar menyingkir Sandra langsung memeluk Aluna hangat. Alka hanya berdecak melihat bundanya. Melepas sepatunya dia langsung pergi ke kamarnya mengabaikan kedua wanita yang masih berpelukan.
Aluna yang dipeluk hangat oleh wanita yang berstatus bundanya Alka tersenyum kecil. Hatinya menghangat mendapat perilaku ini dari bundanya Alka.
" Tadi pagi bunda suruh bawa kamu kesini. Kamu lagi nggak sibukkan?" Tanya Sandra
Aluna hanya menggeleng pelan " Aluna lagi nggak sibuk bun. Sekarangkan lagi ujian, Aluna mau focus dulu" jawab Aluna. Dia telah memantapkan niatnya untuk belajar sungguh-sungguh. Dan itu semua berkat perkataan Alka.
" Kalo gitu pas banget. Kamu belajarnya bareng Alka aja. Dari pada belajar sendiri lebih enak kan kalo ada temennya" papar Sandra semangat. Aluna hanya tersenyum canggung. Sandra menuntun Aluna memasuki rumah.
" Kalo Aluna mau-mau aja sih bun. Tapi kalo Alka kayaknya dia nggak mau bun" Aluna hanya meringis memikirkan penolakan Alka terhadapnya.
" Kalo masalah itu biar jadi urusan bunda. Cukup kamu mau aja yang lain beres" ucap Sandra meyakinkan. Sandra penepuk keningnya " Bunda hampir lupa lagi manggang kue di dapur. Aluna tolong panggilin Alka turun kebawah buat makan. Nanti kita makan bareng" belum sempat dia menyahut Sandra lebih dulu pergi ke dapur dengan terburu-buru.
Meletakkan tasnya di sofa, Aluna bergegas ke lantai dua untuk memanggil Alka. Sesampainya ia di depan pintu kamarnya Alka dia mengetuk pelan dan memanggil nama Alka
" Alka... Al kamu ada didalem kan?" panggil Aluna dari luar namun tidak kunjung mendapat sautan. Aluna memanggil Alka sekali lagi " Al, Alka bunda suruh turun ke bawah buat makan" kali ketukannya lebih kencang dari pada tadi. Aluna berdecak kesal karna tidak kunjung mendapat sahutan.
Membuka pintu kamar Alka yang memang tidak di kunci, Aluna mengedarkan pandangan ke penjuru kamar namun tidak mendapatkan wujudnya Alka. Bau Alka menyerebak memenuhi kamar. Menutup mata Aluna menghirup wangi kamarnya Alka, nyaman satu kata buat kamat Alka. Saat Aluna membuka mata ia mengernyit kaget melihat Alka berdiri di depannya dengan mengenakan handuk. Catat Alka pakai handuk.
" Ngapain lo di sini?" Tanya Alka padanya. Aluna masih mematung memperhatikan Alka yang setengah telanjang didepannya. Alka menyentil dahi ALuna yang membuat ia mengeluh.
" gue tau gue tampan. Tapi nggak gitu juga kali sampai ngeluarin iler" ucap Alka yang membuat Aluna salah tingkah. Aluna memcoba menghapus ilernya yang ternyata tidak ada. Aluna berdecak dalam hati
Sialan, gue dikerjain.
Melihat Aluna yang tak kunjung menyahut Alka bertanya sekali lagi " ngapain lo kekamar gue?
Aluna menggaruk hidungnya salah tingkah " i....itu bunda suruh panggilin kamu buat makan" Aluna mencoba menormalkan ekspresinya mencoba mengabaikan badan Alka yang menggoda iman. Alka hanya berdehem mengiyakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
If I Can't Have You
ChickLitAku terus menerus berjuang mengejarmu. Lelah. Tapi bagiku itu tidak ada apa apanya. Bukankah kesulitan selalu diiringi kebahagiaan. Mungkin disinilah aku yang mengejarmu lanyaknya kau pencuri. Namun aku selalu berharap agar kamu melihat kearahku. Se...