e m p a t.

320 56 5
                                    

Ryujin memainkan jarinya yang menggenggam erat gelas putih tulang yang berisi teh ketika Yeji bertanya mengenai Hyunjin.

Ia mengangguk yakin, yakin sekali.

"Hyunjin itu, sama sekali nggak pernah dekat sama cewe. Cuma ada dua cewek yang dekat sama dia. Itu saya dan almarhumah bundanya" Yeji tersenyum.

Ryujin sedikit terkejut ternyata bunda Hyunjin sudah tidak ada. "Berarti Ryujin yang pertama ya kak?" Ryujin bertanya, meyakinkan dengan wajah polosnya.

Yeji mengangguk, memasang senyum yang semakin lebar.

"Nanti pulangnya di antar Hyunjin aja ya?" Setelah diam beberapa saat Yeji akhirnya bertanya lagi. "Oh-eum...nggak usah kak, sudah ada yang mau jemput kok" Ryujin menolak dengan sopan. Yejipun menjawab dengan anggukan.

"Hyunjin itu emang dingin, nggak peduli dan suka membuat orang mati kutu dihadapannya. Jangan mau kalah" Yeji memberi nasehat.

"Jadi diizinin nih suka sama adiknya?" Batin Ryunjin setelah mendengar perkataan Yeji tadi.

"Jadi...eum...Ryujin boleh—um diizinin maksudnya...dibolehin suka sama kak Hyunjin?" Dia sedikit merunduk, hingga rambutnya turun menutupi wajah. "Boleh dong" Yeji menatap lucu ke arah Ryujin.

"Gue yang nggak izinin" Hyunjin nongol dari arah tangga. Rambutnya sudah sepenuhnya kering, sepertinya dia turun untuk mengambil air.

"Nggak tanya kak Hyunjin—wlee" Ryujin mengeluarkan lidahnya, seperti memberi ejekan pada kakak kelas berparas pangerannya itu.

si lelaki memberi tatapan malas. Emang bocah aneh, pikirnya sambil geleng-geleng ketika berjalan ke dapur.

Setelahnya sebaris pesan masuk. Ternyata Kang Ujang—supir keluarganya Ryujin sudah tiba di depan rumah Hyunjin.

"Pamit dulu ya kak, Ryujin udah di jemput" Ryujin berdiri, diikuti Yeji yang segera meletakkan cangkirnya.

"Nanti bajunya Ryujin cuci yang bersih dulu, baru nanti Ryujin balikin ke kak Yeji" Ryujin mengambil tas ranselnya.

Yeji mengangguk. "Tapi sebenernya itu bajunya Hyunjin. Jadi balikinnya ke dia ya?" Yeji sedikit tersenyum jahil.

Sedangkan Ryujin kaget bukan main dan senang bukan main. Waah jadi ini bau bajunya kak Hyunjin?? iya si emang agak kegedean aneh gitu, aku pikir oversize style

Kenapa rasanya kayak ketemu kakaknya Chanyeol EXO saja sih?!!

Ryujin menghadang jalan Hyunjin yang ingin kembali ke kamarnya dilantai atas. "Kak, besok aku bawain kakak nasi goreng. Mau yang pedes apa nggak?."

Yeji tersenyum melihat tingkah lucu pengagum adiknya itu.

Hyunjin menatap wajah Ryujin datar. Tapi tanpa disangka jawabannya..."Pedes."

Lalu ia pergi meninggalkan Ryujin yang tak percaya tawarannya di 'iya'kan.

Setelahnya ia pamit pada Yeji dan menerima tawaran minum kopi di caffe akhir pekan ini, Ryujin mengiyakan. Setelah selesai memberi salam perpisahan Ryujin menuju mobilnya.



"Eneng katanya mau ke perpus kok malah kesini?" Kang Ujang menghidupkan mesin mobil. "Kang! Jangan bilang-bilang mama ya?! Pliss nanti dimarahinn" Ryujin memberi tatapan memohon. "Siap neng!" Kang Ujang menberi pose hormat lalu melajukan kendaraan ke jalan.

Headset terpasang di kedua telinga Ryujin, saat ini lagu peter pan milik EXO lah yang bermain di telinganya. Ryujin memang EXO-L sejak lama, biasnya sering berpindah-pindah setiap grup asuhan SM entertaiment itu melakukan comeback, tapi dia selalu suka Chanyeol dan Suho. Yap! Chanyeol yang memiliki aura anak muda, suka nongkrong dan sedikit bad boy, sedangkan Suho yang lebih terlihat seperti pangeran keluarga kerajaan dengan segudang prestasi dan kebijaksaan.

Nanti kita satu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang