Setelah Bersatu.

503 43 7
                                    

"Maaaaaaa"

"Maaaaaaa"

Pagi ini Ryujin direcokin sama dua cowok yang kalo weekend berisiknya nggak ketolongan, yang satu ribet sama mainannya yang satu lagi rusuh nyari makanan buat dicemilin.

"Jay turun sayang! Sarapan!"

"Papa tidur lagi ma!!!"

Ryujin menghentikan kegiatannya, dia harus melihat kondisi kamar setelah mendengar laporan Jay tadi.

Langkahnya berhenti di depan pintu. Ketika ia menemukan pemandangan yang sebenernya lucu tapi nyebelin kalo hari ini karena mereka udah telat dateng ke reunian.

Hyunjin tidur sambil meluk Jay yang udah rapih pake kemeja biru muda. Ryujin mendekat, narik tangan Hyunjin dan ngelepasin Jay dari pelukan itu.

"Jay turun duluan ya ma. Kalo papa nggak mau bangun bilang aja roti bakarnya Jay ambil semua" Mendengar kalimat itu Ryujin ketawa, dan mengiyakan kalimat anak lelakinya.

"Kak Hyunjin cepetan bangun, mandi sana! Telat tauk!" Ryujin narik tangan Hyunjin. Dia nggak bisa membiasakan diri buat manggil cowok bermata elang yang kadang-kadang lebih mirip anak burung itu dengan namanya saja.

Handphone di saku baju Ryujin bergetar dan nama Jino muncul.

"Halo?"

"Kak Jino sorry ya nanti telat dikit, kak Hyunjinnya kebo"

"Iy-"

Handphoen Ryujin direbut Hyunjin.

"Telpon gue aja kenapa sih? Harus banget gitu ke Ryujin?"

"Ye si bambank, tau gitu dari dulu gue jadiin Ryujin pacar gue biar dia nggak balikan sama lo"

"Jinyoung!!"

Ryujin sebenernya bersyukur Jino nelpon karena Hyunjin jadi bangun dan dia bisa turun ke bawah buat ngerapihin dapur, tapi cowok itu bukannya mandi malah ngobrol.


"Ma, mama kok mau sih sama papa?" Pertanyaan Jay bikin Ryujin menautkan alisnya. "Emang kenapa Jay?" Balas Ryujin. "Papa aneh soalnya" Ryujin makin bingung.

Nggak lama yang diomongin turun, udah rapih dengan kemeja yang persis sama kayak yang di pake Jay. Hyunjin ngebiarin rambutnya sedikit berantakan—style katanya dan dia duduk di sebelah Jay.

Sebelum dia duduk mereka berdua handshake dulu. Jay langsung liat Ryujin dan bilang tanpa suara. "Kan aneh."

"Ryu, handphoneku kok nggak ada di kamar ya?" Hyunjin meletakkan sendoknya setelah sadar dia kehilangan sesuatu.

"Di kamar Jay?."

"Nggak ada."

"Di ruang tamu?."

"Nggak ada."

Ryujin diam sebentar.

"AH IYA DI KAMAR MANDI!" Hyunjin berdiri dan naik lagi ke atas.






Mereka bertiga udah di mobil. Ryujin duduk manis di kursi depan, Hyunjin nyetir dan Jay di belakang lagi main ipad.

"Papa Jay mau ke mini market" Dipertengahan jalan Jay tiba-tiba pengen sesuatu. "Mau beli apa emangnya sayang?" Hyunjin nanya. "Susu kotak" Jawab Jay dan Hyunjin ngasih dua jempolnya sebagai tanda iya.

Mereka bertiga mampir ke mini market yang dilewati, Jay menggandeng tangan Ryujin. Hyunjinnya ditinggal.

"Jay mau rasa apa?" Ryujin bertanya ketika ia dan Jay sudah di depan lemari pendingin. "Umm enak yang mana ma?" Tanya Jay dia merhatiin susu kotak yang berjejer di dalam sana.

Nanti kita satu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang