Cek typo.
Hidup itu lucu yah,
Yang baik jadi buruk yang buruk jadi baik."Assalamualaikum Lena pulang"
"Ko sepi banget yah? Via kemana? Harusnya kan udah pulang dari tadi?"heran Alena karna tidak melihat adiknya itu setelah ia pulang dari tempat kerjanya.
Sayup-sayup Lena mendengar suara perempuan di depan rumahnya.
"Itu kaya suara via deh. Tapi sama siapa?"
"Inget yah via Lo harus bisa lebih dari kakak Lo kalo lo masih mau gabung sama kita"ucap salsa.
"Iyah gue ngerti ko"
"Ok kalo gitu kita pulang by via"
"By"
"Dari mana kamu Vi jam segini baru pulang"tanya Lena setelah adiknya itu masuk ke rumah.
"Kakak juga baru pulang kan? Jadi ya udah lah. Via cape mau ke kamar. Selamat malam."via langsung meninggalkan Lena di ruang tamu sendirian.
"Via andai kamu tau kakak cuma khawatir sama kamu cuma kamu yang kakak punya."setelah berkata demikian Lena langsung membersihkannya dirinya dan pergi tidur.
Flashback on
Tiga orang gadis tengah duduk di sofa di bawah kerlap kerlip lampu disco. Mereka sedang ada di tempat di mana ada manusia yang melupakan masalahnya, sekedar menghibur diri dan yang lain. Ada banyak orang di sana mulai dari yang meliuk-liukkan tubuhnya di dance floor, dan sekedar minum.
"So gimana Lo setuju ga sama kita"ucap salah seorang dari mereka bertiga.
"Tapi-"jawab yang satunya nampak ragu.
"Ayo lah via, kalo Lo ga mau juga ga papa ko toh Lo ini yang butuh bukan kita ya ga re"ucap satu lagi dari mereka.
Yah, mereka adalah via, Rere dan salsa.
"Dan via setau gue rayyan itu suka sama kakak Lo"timpal Rere.
Via terkekeh mendengar ucapan Rere
"Mana mungkin orang kaya rayyan suka sama modelan kak Lena? Sama modelan Barbie kaya salsa aja dia ga mau""Terserah Lo sih mau percaya atau ngga"jawab Rere.
"Eh tapi gue ada ide nih,"ucap salsa setelah terdiam beberapa menit.
"Apa?"sahut Rere dan via bersama.
Salsa pun mulai menjelaskan rencananya.
Flashback off.
***
Hari yang cerah di ibukota Jakarta. Matahari bersinar mengiringi setiap langkah orang orang.
Di SMA Argo semua murid beraktivitas seperti biasa.
"Selamat pagi Alena putri Salsabila,"sapa Rayyan dengan senyuman khasnya.
"Pagi juga Rayyan" sahut Alena.
"Btw Len hari ini lo pulang naik apa?"tanya Rayyan.
"Kaki, apalagi"jawab Lena Sekenanya.
"Pulang bareng yuk"
"Gue harus ke cafe dulu yan"
"No problem nanti gue anterin ke cafe tempat Lo kerja"
Alena berpikir sejenak, apakah ia harus menerima tawaran Rayyan?
"Eumm, ok deh gue mau" Alena menerima tawaran Rayyan, lumayan juga kan cafe tempat ia kerja jauh loh dari Argo. Jadikan Lena ha perlu jalan kaki atau naik angkot,
Hitung-hitung hemat ongkos kan?
"Wey bro lapangan Yo tanding basket sama kakel" ajak vino sahabat Rayan.
Lena mengerutkan dahinya, bukannya sebentar lagi bel masuk yah?
"Eumm vino bukannya sebentar lagi masuk yah?"tanya Lena.
"Eh ada Lena" vino baru sadar bahwa ada orang lain di sini selain ia dan sohibnya itu.
Lena hanya tersenyum menanggapi tingkah konyol vino."Jadi dia dari tadi ga nganggap gue disini gitu? Huh, sabar Len sabar" Lena menggurutu dalam hati.
"Tau Lo Vin sesat dasar, ini tuh dah mau masuk"
Vino memutar matanya malas mendengar yang di katakan sohibnya itu.
"Biasanya juga bolos Lo set"
Lena mengelengkan kepalanya pelan, mendengar obrolan dua orang lelaki di hadapannya ini.
"Emm Len gue ke lapangan dulu yah"izin Rayyan.
"Hah? Ya udah gue duluan ya ke kelasnya"sahut Lena.
"PULANG TUNGGU DI PARKIRAN YAH"teriak Rayyan saat Lena sudah menjauh.
Skip.
Kringgg.
Yang di tunggu oleh semua pelajar pun tiba, bel pulang rasanya seperti bebas dari neraka rumus dan bahasa yang selalu mereka makan sehari-hari.
Lena benar-benar menepati omongan nya untuk menunggu Rayyan di parkiran. Sudah lima belas menit ia menunggu tapi orang yang ia tunggu belum juga tiba. Dan tiga puluh menit lagi ia harus bekerja.
"Sorry ya Len gue lama, biasa tadi cabe sekolah ini ribet banget" akhirnya orang yang di tunggu Lena pun datang.
"Ga papa ko, ya udah yuk gue udah telat nih"jawab Lena.
"Ok, nih helm lo,"ucap Rayyan sembari menyodorkan helm.
"Loh Lo bawa helm dua Yan?"tanya Lena.
"Hooh kan gue udah rencana mau ajak Lo pulbar Len".
Setelah Lena memakai helm dan naik ke motor Rayyan mereka pun langsung melaju menuju cafe tempat Lena bekerja.
Di sisi lain, ada tiga perempuan yang melihat kejadian tersebut.
"See, gue kasih Lo waktu 7 hari buat bisa bikin Rayan beralih sama Lo"
"Tujuh hari? Itu bentar banget ga gampang buat bikin Rayan beralih ke gue"via benar sangat sulit membuat cowo satu itu suka padanya.
Jangankan padanya pada salsa yang bak Barbie saja susah.
Rere dan salsa hanya mengedikan bahunya acuh.
"Terserah kalo Lo ga bisa dalam waktu yang udah di tentuin itu, Lo tau akibatnya" ancam salsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENA (Completed)
Teen FictionVIA.satu nama yang membuat Alena masih mau bertahan dengan semua kesengsaraan di hidupnya. Tidak punya ayah dan ibu harus membuat Alena harus rela banting tulang untuk biaya hidupnya dan adiknya penasaran dengan hidup Alena?cuss baca...