Tragedi

33 16 10
                                    

Typo anywhere everywhere.

Saat kau sudah tahu bagaimana rasanya kehilangan, di situ kau baru sadar bahwa ia sangat berharga.

_via_

Hari ini Lena akan mewujudkan apa yang adiknya inginkan, yaitu memutuskan Rayan.

Sebenarnya berat bagi Lena untuk melakukan hal itu, tapi jika alasan ia melakukannya adalah via ia rela.

"Jadi kenapa nih Len tumben ngajak ketemu duluan? Biasanya harus gue duluan yang ngajak" memang Lena itu tidak pernah mengajak Rayan jalan duluan harus ia yang mengajak dari waktu masih bersahabat sampai sudah pacaran pun masih seperti itu.

"Maaf yah sebelumnya yan, kalo gue ga bisa kaya yang Lo harapin selama ini" hati Lena sungguh berat untuk mengatakan hal ini.

"Lo ngomong apa sih Len? Gue becanda kali, Lo itu udah jadi yang gue mau selama ini. Dan kalaupun ngga gue ga masalah. Bukannya cinta hadir karena perbedaan?"

Bibir Lena tersenyum, tapi hatinya seperti di sayat sebilah pisau.

Lena menghela napas berat sebelum mengatakan tujuannya mengajak Rayan bertemu.
"Gue mau kita putus"Lena tidak berani menatap Rayan sekarang. Ia takut cowo itu akan menjauhinya.
Sungguh ia sangat mencintai cowo ini dari sebelum mereka berpacaran karena semua perhatian yang di berikan cowo itu.

Rayan tidak menampilkan ekspresi apapun, ia hanya diam mencoba mencerna kata-kata Lena.
"Tapi kenapa? Kita baru aja seminggu pacaran dan Lo udah minta putus? Apa gue ga pantes buat Lo Len?" Rayan mengatakannya masih dengan ekstrak yang sama. Datar.

"Jujur Yan Lo itu cowo sempurna bagi gue, tapi ada beberapa alasan yang buat gue ga bisa pertahanin hubungan ini" Lena masih belum berani menatap lawan bicaranya.

Rayan teringat ucapan via hari itu, apakah itu yang jadi alasan Lena memutuskannya?

"Apa karena via yang minta?"

Lena terkejut dengan yang di katakan oleh Rayan, kenapa ia tau?

"Yah mungkin itu salah satunya, tapi percaya bukan cuma itu yang jadi alasan satu-satunya kita putus" Lena hanya tidak ingin via di benci oleh lelaki yang ia sukai.

"Jujur aja Len gue ga bakal benci sama kalian ko"Rayan hanya ingin Lena Jujur apa alasan ia ingin putus, jika itu karena via ia tak apa.

"Bener deh bu—" belum selesai Lena mengucapkan kata-kata nya. Seseorang menyela perkataannya.

"Iyah gue yang minta kenapa?"sungut via.

"Kenapa sih Lo itu pengen banget liat kakak Lo menderita?"

"Gue ga pengen kakak gue menderita, justru kalo kakak gue sama Lo itu bakal bikin dia dan gue menderita asal Lo tau"

"Kalo gitu gue bakal buktiin sama Lo kalau gue bisa jagain kakak Lo, gue ga akan mau putus sama Lena" Rayan ingin tau apa respon dari gadis egois ini.

"Gue bakal buat Lo lakuin itu"

Via langsung berlari ke tengah jalan tepat di saat sebuah truk hendak lewat.

Lena yang menyadari hal berbahaya itu segera berlari menghampiri adiknya.

BRUKK!

Via merasa perih di sikunya karena bergesekan dengan jalan.
Saat ia sudah sadar kembali, ia membelalakan matanya melihat bukan ia yang tertabrak oleh truk.

Flashback on

Lena yang menyadari hal berbahaya langsung berlari menghampiri adiknya. Segera di dorongnya via kencang-kencang. Dan lima detik setelah itu sebuah truk menabrak dirinya dengan kencang.

Darah bercucuran dari kepalanya karena hantaman yang keras dengan trotoar jalan.

Flashback off

Rayan yang melihat kejadian itu langsung berlari ke arah Lena.

"Lena, Lena bangun Len bangun" ia sudah tak bisa membendung air matanya melihat orang yang ia cintai terkapar berdarah-darah di jalanan. Dan pelaku pun melarikan diri.

Ia melirik kearah via yang masih mematung menyaksikan kakaknya seperti itu.

"Lo, ini salah Lo, INI SALAH LO VIA LO YANG BIKIN LENA JADI KAYA GINI LO DAN KEEGOISAN LO ITU YANG JADI PENYEBAB SEMUA INI" Rayan sudah gelap mata, ia terus saja menyalahkan via atas apa yang menimpah Lena.

Vino yang kebetulan sedang ada di daerah itupun langsung menghampiri mereka.

Saat ia sampai pemandangan yang sungguh menyedihkan yang ia lihat, bagaimana sahabatnya menangis memeluk wanita yang ia ketahui dan seorang gadis lainnya yang duduk dengan pandangan kosong.

"LO BEGO APA TOLOL SIH YAN ITU LENA UDAH KEHILANGAN BANYAK DARAH LO MAU DIA MATI HAH?" Vino sungguh tidak tau apa yang ada yang ada di pikiran cowo itu.

R

ayan sadar ia segera menggendong Lena bridal style menuju mobilnya.
Tapi ia masih belum menjalankan mobilnya.

"Lo yang bawa Vin" vino menyetujuinya. Ia segera naik ke mobil Rayan.

"KENAPA LO BELUM JALAN JUGA" Rayan kesal vino belum juga menjalankan mobilnya.

"Itu via ga di ajak?"tanya vino hati-hati.

"Naik cepet" ketusnya

ALENA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang