day two

51 25 14
                                    

Typo anywhere everywhere


Sekarang adalah hari kedua dimana via harus mendapatkan Rayan, tapi dia belum juga mengalami kemajuan.

"Ok via semangat Lo pasti bisa!"via berjalan dengan gelisah ia benar-benar bingung cara apa yang ampuh untuk bisa membantu Rayan mau padanya.

"Hallo via, gimana perkembangan misi Lo?"tanya Rere.

Via menghela napas berat sebelum berkata"ga ada kemajuan dua hari ini"

"Tututu sabar yah via, inget yah kalo tujuh hari itu Lo gagal, Lo ga akan bisa dapet apa yang lo mau"ancam salsa.

Rere pun ikut menimpali perkataan Salsa"yup, bener banget, jangankan ketenaran, mungkin Lo ga bakal bisa sekolah di sini lagi" Rere memasang senyum miring nya.

"Iya iya gue tau ko, lagian juga masih ada waktu lima hari lagi kan"via sungguh kesal dengan dua orang di sampingnya ini, mereka kan bisa sabar gitu.

Di lain tempat di waktu yang sama, dua manusia yang berbeda gender itu sedang duduk dengan canggung, tidak ada yang mau membuka obrolan terlebih dulu.

Padahal biasanya si cowo akan berceloteh apapun untuk memikat perhatian si cewe tapi, entah kenapa setelah ia menyatakan perasaannya secara langsung kemarin ia merasa gelisah dan bingung untuk memulai percakapan.


Rayan sudah bosan dengan keadaan ini ia harus menanyakan apa jawaban Alena untuk pernyataan nya kemarin
"Jadii gimana Len?"

"Hah, apa?"jawab Lena.

"Yang kemarin gue bilang itu, yang waktu di roof top"

"Yang mana?"

Lena terkekeh melihat ekspresi Rayan yang sungguh lucu itu.

" Santai kali mukanya yan, gue ga lupa ko sama yang Lo bilang kemarin itu"

Ekspresi Rayan kembali normal mendengar lanjutan dari ucapan Lena tadi.

"Gue kira Lo bener lupa, masa gue harus bilang lagi sih"yang benar saja ia mengucapkan nya sekali lagi, kemarin saja ia gugup setengah mati.
"Jadi apa  jawaban Lo?"

"Emm gue–gue.. "

Lena belum menyelesaikan perkataannya karena Rayan langsung menyelanya.
"Jangan bilang kalo Lo mau pikir-pikir lagi Len. Ayo lah Len Lo tau gue udah lama pengen punya perasaan sama Lo, dan sekarang gue mohon Lo kasih gue kepastian Len. Kalo Lo juga suka gue bilang dan kalo ngga bilang gue ga masalah Len"ucap Rayan panjang lebar.

"Kalo gue nolak lo, apa Lo bakal tetap jadi Rayan yang biasanya?"tanya Lena.

Tunggu kenapa Lena bertanya seperti itu, apakah ia akan menolak nya lagi.

Mengesampingkan apa yang ada di pikirannya, Rayan malah menjawab pertanyaan Lena dengan mantap
"Gue akan selalu ada buat Len, sebagai pacar Lo kalo Lo terima gue dan kalo ngga sebagai teman yang akan selalu ada untuk temannya" Rayan tersenyum, tapi entahlah hatinya rasanya menangis saat mengucapkan kata 'teman'.

Hati Lena menghangat saat mendengar jawaban Rayan. Lantas ia berkata"kalo gitu maaf yan.."Lena menggantungkan ucapan nya dan itu sukses membuat jantung Rayan berdetak tak karuan.

"Maaf karena gue ga bisa nolak cowo sebaik Lo"lena tersenyum geli melihat ekspresi terkejut Rayan.

"Len, Lo ga lagi bercanda kan Len?"Rayan ingin memastikan apakah Lena sungguh sungguh menerimanya atau hanya bercanda saja.

"Gue ga lagi bercanda ko, jadi ga mau nih?"tanya Lena menggoda sambil manik turunkan alisnya.

"Gue mau, banget malah Len"Rayan langsung menarik Lena kedalam pelukannya.

"Jadi kita udah sah nih?"

"Sah?nanti aja sekolah dulu yang benar "Lena tertawa bebas.

"Shit. Mereka jadian? Itu bakal bikin tugas gue makin susah"gerutu seseorang.

Ia memutuskan untuk menghampiri dua orang tersebut.

"Hay yan, Hay kak Lena"sapa via.

"Hay juga via, kamu lagi apa di sini?"tanya Lena ramah.

"Oh itu, aku mau ngomong sesuatu berdua sama Rayan bolehkan?"tanya via balik.

"Oh of course, aku juga mau ke kelas"Lena meninggalkan ke duanya.

"Eh Len, ko gue di tinggal sih elah. Lo juga mau Lo apasih?"sarkas Rayan.

"Gue cuman mau bilang gue adiknya kak Alena dan gue ga setuju Lo sama kakak gue" ini adalah bagian dari rencananya untuk membuat dua orang itu menjauh.

"Gue ga peduli Lo siapanya Lena, yang pasti Lena milik gue dan ga ada yang boleh ganggu dia termasuk adiknya sendiri"Rayan menatap via dengan tajam.

Tapi, via sama sekali tidak takut dengan lirikan elang milik Rayan.

"Lo tau gue bisa buat Lo putus dalam waktu 24 jam aja, karena apa? Karena seorang Alena putri Salsabila akan selalu menuruti apapun yang adik kesayangannya ini mau, termasuk kematian"via tersenyum miring,merasa dirinya sudah menang.

"Silahkan aja Lo coba, gue ga akan biarin hal itu terjadi"ucap Rayan dengan penuh penekanan.

Rayan langsung meninggalkan via sendiri di taman sekolah.

"Ok kita lihat aja"via.

ALENA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang