Lucu sekali dunia ini
mempermainkan hati dan perasaan yang terluka
_yunita_Senin hari pertama dua orang dengan yang berbeda dengan satu tujuan yang sama akan menjalani misi mereka mengembalikan dia yang hilang.
Sudah mereka putuskan akan memulai misinya di tempat 'dia' selalu mempertaruhkan waktu istirahatnya untuk menopang hidup.
"Kak Lena, ada Rayan di depan," terlihat seorang gadis cantik yang sedang berbaring dengan benda pipih yang ia pegang di tangannya. Gadis yang dipanggil itu menoleh ke sumber suara. Mendengar nama yang akhir-akhir ini selalu ia pikirkan membuat gadis yang tadinya bermalas-malasan menjadi bersemangat dan langsung lari keluar untuk menemui orang itu.
Via hanya tersenyum melihat tingkah kakaknya itu, ia senang karena Lena tidak jadi pemurung. Setidaknya seperti itu.
Gadis yang baru saja keluar dari kamar nya langsung berlari menuju pintu rumah dan membukakan pintu untuk seseorang itu. Senyuman terpatri di wajah cantiknya saat melihat orang yang berkunjung ke rumahnya tersebut," Hay," sapaan ramah terdengar mengalun indah di indera pendengaran seorang lelaki yang tengah menatap lawan bicaranya itu.
"Hay juga," jawabnya tak kalah ramah,"gue mau ajak Lo ke suatu tempat."
"Kemana?" Tanya Lena.
"Rahasia dong, kalau di kasih tau sekarang mana seru," ucap Rayan membuat Lena penasaran bukan main.
"Ga asik ah, ya udah deh gue ganti baju dulu, Lo masuk aja," Lena mempersilahkan Rayan untuk masuk ke rumahnya.
"Gue tunggu sini aja deh," Lena menyetujuinya, ia langsung bergegas masuk ke dalam untuk mengganti bajunya.
Tidak butuh waktu lama Rayan menunggu gadis cantik itu sudah ada di hadapannya. "Yuk udah siap nih,"
Gadis cantik itu tersenyum yang membuat kecantikannya bertambah.Mereka langsung pergi ke tujuan mereka. Butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai ke tempat yang dituju.
"Cafe?" Lena mengernyit heran,"ngapain kita kesini? Lo lapar yah?"
"Iyah, udah yuk masuk," Rayan menggiring Lena untuk masuk ke dalam cafe tersebut. Lena hanya mengikuti arah lelaki itu menariknya.
Rayan membawanya ke salah satu meja yang ada di sana. Terlihat seorang gadis bak Barbie menghambat mereka berdua.
"Hay Lena, gimana kabar Lo?" Lena tidak tau siapa gadis yang menyapanya itu, tapi sepertinya gadis itu mengenalinya jadi ia putuskan untuk membalas sapaan itu. "Gue baik ko,"
Lena mengedarkan pandangannya ke penjuru cafe, ia merasa tidak asing dengan tempat ini. Rayan menatap Lena yang kebingungan, ia mengalihkan pandangannya pada gadis cantik yang datang tadi, seperti memberi sebuah isyarat untuk gadis itu, gadis itupun mengangguk.
"Udah lama Lo ga kesini, ayo keliling cafe biar ingatan Lo fresh," gadis itu menarik tangan Lena untuk berkeliling cafe.
Sepanjang perjalanan menyusuri cafe tidak ada satu suara pun dari dua gadis cantik ini. Hingga suara rintihan terdengar memecah keheningan," shh ah," pandangan Lena menjadi buram, dunia serasa berputar. Hingga sekelebat bayangan seorang gadis cantik yang tengah bekerja tiba-tiba terlintas di penglihatannya.
Melihat reaksi yang Lena tunjukan gadis di sampingnya itu tersenyum, lumayan kan dia dapet babu dari hasil bantuin gini.
Di kejauhan Rayan dan Via tersenyum senang melihat respon Lena usaha mereka tidak sia-sia. Via tadi mengikuti mereka tanpa sepengetahuan Lena pastinya, sedangkan Rayan? Tentu saja cowo itu tau kalau dirinya juga ikut ke cafe tempat Lena bekerja dulu. Dan yah itu adalah cafe mantan temannya Salsa. Tidak mudah untuk dirinya meminta bantuan gadis kaya itu, ia harus rela menjadi babunya selama satu bulan untuk satu bantuan. Dan itu bukan masalah besar baginya, asalkan kakaknya kembali.
Flashback on
Via berlari mengejar dua orang yang ia kenali, "stop, duh gue cape," Via masih mengatur napasnya yang tidak teratur akibat terus berlari saat mencari dua orang ini.
Dua gadis itu mengernyit heran, tumben sekali Via mengejar mereka, setelah kejadian 'itu'.
Setelah merasa napasnya sudah kembali normal barulah Via mengeluarkan suaranya," gue butuh bantuan lo sa," ia sangat berharap mantan temannya ini mau membantunya.
"Bantuan? Wah ternyata lo masih mau kaya dulu yah, jadi tenar?" Tuding salsa dengan kejamnya.
Ok Via berusaha sabar disini, ia sangat membutuhkan bantuan dari gadis so kaya yang nyatanya memang kaya.
"Gue ga mau itu, gue cuma mau lo ngajak kakak gue keliling cafe lo," Via berusaha untuk tidak meledak sekarang, padahal mulutnya sudah gatal ingin meneriaki mereka ini.
"Keliling cafe gue? Buat apa?" Tanya Salsa.
Via terpaksa menceritakan semua kejadian yang menimpa Alena. Setelah mendengar semua cerita dari Via salsa menyetujuinya, oh tentu tidak gratis ferguso. Untuk apa ia membantu tapi tidak mendapatkan keuntungan apapun," ok gue mau bantu Lo dengan satu syarat," ucap Salsa.
"Syarat, apa? Gue sanggup asal Lo mau bantu gue," mohon Via.
"Lo harus jadi babu gue selama satu bulan, gimana?"
Tanpa pikir panjang Via langsung mengiyakan perkataan Salsa, yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya ia bisa mengembalikan kakaknya.
"Ok gue mau" jawabnya cepat.
Sekarang Salsa dan Rere memiliki babu baru, babu yang dulunya teman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENA (Completed)
Teen FictionVIA.satu nama yang membuat Alena masih mau bertahan dengan semua kesengsaraan di hidupnya. Tidak punya ayah dan ibu harus membuat Alena harus rela banting tulang untuk biaya hidupnya dan adiknya penasaran dengan hidup Alena?cuss baca...