tes... tes....
me:
selesai!, silahkan lanjutkaneomma:
sampai dimana tadi?me:
wajah appa mendekateomma:
ah sudah sampai situ
lalu...*
*
*
dengan gerakan cepat memajukan wajahnya kearah ku lalu mencengkram dagu ku agar aku tak bisa menghidar, walau cengkrannya tak sakit tapi perbuatannya seolah memaksa ku
entah kenapa tubuh ku tak melawan, bahkan saat kami bertatapan dengan jarak yang sangat dekat beberapa detik sebelum bibir merah mudanya menyentuh bibir ku sambil menutup mata
awalnya aku terkejut, karenanbaru kali ini aku merasakan sensasi aneh di hati ku, ini ciuman juga pertama ku dan yang mencium ku orang di depan ku, sangat tidak terduga
perlahan aku ikut menutup mata ku mencoba menerima bibirnya yang masih menempel di bibir ku, bentuk dan tekstur bibirnya dapat ku rasakan sekarang, seksi dan lembut. aku sangat menyukainya
ciumannya semakin mendalam, bibirnya berusaha memasuki mulut ku yang berisi strawberry. tiba-tiba angin berhembus begitu kuat dari arah belakang tubuh ku, membuat rambut panjang yang ku urai megibas ke wajahnya
seketika aku tersadar jika kami sedang berada di tempat umum, walau sepi tapi itu sangat berbahaya. aku langsung memundurkan kepala ku menjauhinya. dia membuka matanya dan menatap ku
"Noona mian" lirihnya sambil menunduk
"gwenchana!!" Seru ku sedikit tak jelas karena strawberry masih ada di mulut
aku mencoba memberitahukannya jika tidak ada yang harus dimaafkan, ini hanya sebuah ciuman yang sering di lakukan banyak orang. sebenarnya masih baik-baik jika tak ada wartawan di sekitar sini
segera ku gigit stawberry ku lalu menelannya. gara-gara buah ini kami jadi berciuman, entahlah aku harus berterimakasih atau marah
"mungkin kita bisa berciuman di tempat lain" canda ku mencoba untuk tidak canggung
dia menoleh kearah ku dengan tatapan tidak percaya, apa dia menganggap ini serius? ku harap tidak
"A-aku hanya bercanda" sambung ku meluruskan dengan gagap
"padahal aku benar-benar ingin mengajak Noona kerumah ku" balas nya dengan wajah kecewa
"ne?!" aku sangat terkejut
"Aku juga bercanda, hahaha!"
mendengar itu refleks aku memukul lengannya namun tak terlalu keras, sedangkan dia tertawa puas, bagaimana bisa dia bercanda dengan wajah serius begitu
aku menghadapkan wajah ku ketempat lain, agar dia tau jika aku marah padanya
"Noona marah?" tanyanya masih dengan kekehan
tak ingin aku menjawab pertanyaannya, jika saja kaki ku tak sakit mungkin aku sudah berlari meninggalkannya, biarkan saja dia tertawa sendiri disini
"aigoo, Noona ternyata cantik juga saat marah"
seketika wajah ku memanas, entah kenapa pujiannya selalu berhasil membuat jantung ku berdegub kencang, pasti pipi ku memerah sekarang
aku masih tak ingin menghadapkan wajah ku padanya, selain masih marah aku juga sangat malu jika dia tau wajah ku kini merona
"ada bintang jatuh!" serunya
sontak aku berbalik, melihat kearah jari telunjuknya menunjuk dan tiba-tiba....
Cup!
sial! dia menipu ku dan berhasil mencuri ciuman di pipi ku. apa pria ini suka dengan ciuman?
"Seokjin!!!"
"hahahahaha!! mian Noona, habisnya kau sangat cantik"
melihat wajahnya ketika tertawa membuat ku ikut tersenyum, walaupun aku masih marah padanya. kamipun melanjutkan acara makan kami sampai makanan habis dan kami kekenyangan
setelah selesai, Jin mengumpulkan sampah lalu membuangnya di tempat sampah terdekat
"Noona waktunya pulang" Jin berjongkok di bawah tanah membelakangi ku
aku tak menolak, tangan ku bergerak dengan sendirinya memegang bahunya dan kaki ku naik ke lengannya, setelah itu dia langsung bangkit lalu berjalan
"Seokjin, jika ada wartawan di sekitar sini dan mengambil gambar kita waktu ciuman tadi, apa yang akan kau katakan dengan agency mu?" tanya ku tentang kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi besok
"ku bilang saja kalau kita memang sedang berkencan" jawabnya dengan sangat enteng seolah itu bukanlah masalah yang besar
"Apa masalahnya akan selesai semudah itu?" tanya ku sekali lagi
"agensi ku sudah mengizinkan kami untuk berkencan jadi apa lagi yang harus ku takuti, lagi pula umur kita sudah dewasa" +
"Kau benar"
"kalau Noona, apa yang akan kau katakan?"
"hm... aku akan berbohong bilang kalau itu bukan aku, atau itu hanya editan"
"jahat sekali"
aku tersenyum mendengar jawabannya, percayalah, jika semua hal yang kami lakukan tadi di ketahui publik aku akan menjawab seperti Jin jawab nanti, tapi hanya jika semua itu terungkap di publik
*
*
*
eomma:
dan semenjak itu kami berdua jadi dekatme:
apa ketahuan?eomma:
untungnya tidak, kejadian itu terjadi saat libur jadi mungkin semua wartawan sedang bersantai di rumahnya masing-masingme:
sayang sekali, padahal aku berharap ada fotonyaeomma:
sudah waktunya makan siang, ayo keluarme:
oke*tut*
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY (Me With My Parents) (End)
FanfictionOUR STORY (new) Appa ku worldwide handsome? yang benar saja! bagaimana bisa pria berbahu lebar itu pernah menjadi pria tertampan di dunia aku sebenarnya tak tau seberapa terkenal Eomma waktu muda dulu tapi setiap kali aku keluar rumah pasti semua be...