OS 18

467 74 7
                                    

(Dari pengalaman sebelumnya, saya ngin mengucapkan maaf kalau ada typo, soalnya buatnya terburu-buru)

Seperti janji aku akan buat sesuatu yang spesial kali ini apa kalian siap!

Lets go!

*

*

*

"Jin... mari kita akhiri hubungan ini."

"Apa yang noona katakan? Jangan bercanda, mari bertemu, kita harus bicara sekarang!"

"Mianhae Seokjin," Segera Irene mematikan sambungan telfonnya.

Setelah itu Irene menghembuskan nafasnya lalu menatap orang yang kini berada di depannya dengan mata yang berkaca-kaca, orang itu tersenyum padanya dengan sangat manis.

"Jangan menangis, wajah cantik mu nanti tertutupi" Ucap Nyonya Kim menyemangati Irene yang sedang bersedih.

Irene tersenyum, dia terkekeh namun air matanya menetes, miris sekali. Melihat hal itu Nyonya Kim menyapu air mata irene yang membasahi pipinya, walaupun Irene memutuskan hubungan dengan anaknya tapi itu tak membuat istri dari tuan Kim ini jadi tidak menyukai Irene lagi.

Malah wanita itu mendukung keputusan-keputusan yang di ambil Irene seperti saat ini.

"Gomapseumida ahjumma," ucap Irene lemah.

"Ne... mau makan ice cream?"

Irene mengangguk lemah menerima tawaran Nyonya Kim, segera wanita itu bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan menuju kulkas untuk mengambil ice cream.

Yup, selama beberapa hari ini Irene berada di rumah orang tua Jin. Setelah kejadian yang terjadi di asrama mereka tentang pertengkaran hebatnya dengan kepala staf, Irene melarikan diri ke kediaman keluarga Kim, karena waktu itu dia tak sengaja bertemu dengan ibu Jin saat sedang menenangkan diri si pinggir sungai Han.

Permasalahan ini bermula karena kantor mendapat kiriman paket berisi bangkai anjing selama 15 hari berturut-turut, di duga itu kiriman dari sasaeng BTS karena kiriman itu juga disertai dengan surat ancaman untuk member Red Velvet.

Dan katanya sudah ada beberapa media yang membahas tentang tatapan Jin yang mengandung 'madu' saat melihat penampilan Irene dan teman-temannya di panggung.

Karena itu semua, pihak SM entertainment di wakili kepala staf meminta dengan sangat pada Irene untuk memutuskan hubungannya dengan Jin demi melindungi karir Red Velvet. Tapi menurut Irene itu bukanlah sebuah permohonan namun sebuah paksaan.

bagaimana bisa si kepala staf mengancam akan membubarkan Red Velvet dan akan memecat semua member.

Irene yang tak Terima dengan hal itu tentu saja melawan, apa kepala staf itu tidak tau seberapa keras mereka berlima berjuang saat masa trainee?. Saking marahnya Irene bahkan hampir memecahkan vas bunga untung saja ia Masih bisa mengontrol emosinya.

Karena takut kehilangan kontrol tubunya, Irene memutuskan keluar dari asrama membawa semua emosinya yang sudah berada di ubun-ubun, meninggalkan teman-temannya dalam keadaan menangis dan tertekan.

****

Di putuskan melalui telfon membuat Jin sangat kesal, bagaimana bisa Irene begitu mudahnya memutuskannya, apa dia tidak memikirkan perasaan Jin yang masih sambat mencintainya bahkan rela meninggalkan teman-temannya untuk menemui dirinya?

Ingin sekali Jin mengumpat saat ini, tapi dia harus menahannya. misinya sekarang menemui wanita itu lalu meminta penjelasan, sejelas-jelasnya!

"Yak! Kau bercanda? Kalau ku bilang tidak ya tidak! Jangan membantah ku!" Teriak Taehyung di samping Jin.

Jin menoleh kearah Taehyung, terlihat sekali jika pria itu sedang marah, saking marahnya sampai wajahnya memerah dan urat di lehernya terlihat.

"Aku tidak bisa, kita putus saja hiks, " Samar-samar Jin mendengar suara perempuan dari telfon Jin.

"Masalah ini akan selesai, aku akan mengurusnya, mereka tidak akan mengganggu mu lagi, percaya pada ku."

"Tidak Taehyung memang sudah seharusnya kita putus dari dulu hiks, ku harap ini terakhir kali kita berbicara. Selamat tinggal..."

Tut... Tut.... Tut....

"Yak kau! Hei!! Sooyoung!! F*ck!"

Jin terkejut saat mendengar nama yang di teriakkan Taehyung, setaunya yang memiliki nama Sooyoung adalah Joy. Apa Taehyung dan Sooyoung memiliki hubungan seperti dirinya dan Irene?

"Apa aku harus mendatangi asramanya agar dia tidak marah lagi?" Gumam Taehyung.

"Wae?" Tanya Jin.

"Aku sedang kesal tolong jangan tanyakan sesuatu pada ku," Jawab Taehyung dengan nada tinggi.

Aish! asal Taehyung tau saja, bukan hanya dia yang kesal Jin juga sedang kesal karena seorang wanita!

Jin memasang wajah sebalnya sambil kembali mengahadapkan wajahnya ke arah jendela, melihat jalan yang sedang sibuk.

****

(10 jam kemudian)

"Kau yakin akan pulang sekarang?" Tanya Nyonya Kim pada Irene.

"Ne ahjumah, Teman-teman ku pasti mencari ku."

"Sering-seringlah datang kemari, ahjumah kesepian selalu sendiri disini."

"Ne ahjumah."

Sekali lagi Nyonya Kim memeluk Irene sebelum wanita itu pergi, lalu berjalan mundur beberapa langkah. Sedangkan Irene masuk kedalam taksi yang sudah menunggunya.

Irene menurunkan kaca, melambaikan tangan kepada Nyonya Kim yang masih berdiri menunggu mobil Irene pergi.

"Noona!" Itu suara Jin.

Sontak kedua wanita yang sedang melambaikan tangan melihat kearah sumber suara yang tepat berada di belakang taksi, ternyata itu adalah Jin yang baru saja turun dari mobilnya.

Ekspresi wajah Irene berubah, segera dia menaikkan kaca mobilnya kembali dan menyuruh supir untuk segera melaju, Nyonya Kim-pun juga ikut terkejut, dengan cepat dia melangkah berusaha mengejar anaknya yang berlari memasuki mobilnya kembali untuk mencegah Jin untuk pergi dan menjelaskan apa yang terjadi pada Irene.

Namun sebelum itu terjadi, mobil Jin sudah melaju dengan sangat cepat mengejar taksi yang di tumpangi Irene. Ibu Jin tak bisa berbuat apa-apa sekarang, tidak mungkin dia mengejar Jin, yang bisa dia lakukan hanya berdoa agar tak terjadi sesuatu yang buruk pada mereka berdua.

Karena letak rumah keluarga Jin ada di kawasan elite yang cukup luas jadi mereka harus memerlukan beberapa menit untuk sampai ke jalan umum. selama perjalanan mereka keluar ke jalan raya itu terjadi aksi kejar-kejaran antara mobil Jin dan taksi.

Tak ingin terjadi hal yang berbahaya terjadi di jalan besar nanti, Irene memutuskan untuk berhenti, mengalah pada Jin yang terus mengejarnya seperti polisi mengejar penjahat.

Setelah taksi di depannya berhenti, segera Jin menepi lalu keluar dari mobilnya. Hal itu juga di lakukan Irene dia keluar dari taksi yang di tumpangi nya. Walau sebenarnya ia masih tak kuat untuk bertemu dengan mantan pacar ini.

"Kau tidak seharusnya melakukan--" Belum selesai Irene mengucapkan kalimatnya Jin langsung menarik lengannya dengan kasar menuju mobil milik pria itu

Setelah memasukkan Irene kedalam mobil Jin berlari ke sisi lain mobil dan Juga masuk kedalamnya. Tak ada sepatah katapun yang di keluar, dia hanya melajukan mobilnya keluar dari kawasan Elite tersebut.

*

*

*

"Irene sayang, waktunya makan malam. "

"Aku sedang diet, aku tidak makan malam."

"Yah... Sayang sekali tapi eomma buat ikan goreng. "

Sial itu makanan kesukaan ku!

OUR STORY (Me With My Parents) (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang