tes-tes-tes
hola, masih dengan Irene
oke hari ini waktunya kisah romantis appa dan eomma lagi
lets go!
*
*
*
"apa artinya kalian sudah sepasang kekasih?" tanya Yeri pada Irene yang tengah berdandan
"Mungkin," jawab Irene
Yeri melirik, dia masih bingung dengan jawaban yang Irene berikan, itu bisa berarti 'iya' dan 'tidak'.
beberapa saat kemudian Wendy datang sambil membawa tas terbaik miliknya yang akan di pinjam kan kepada Irene.
"onni sepertinya ini bagus untuk mu," Wendy menyodorkan tasnya.
Irene memperhatikan tas tersebut, ukurannya tidak terlalu besar tapi mungkin bisa menampung banyak barang-barangnya nanti, desainnya juga simple dengan warna ungu soft, oke itu sepertinya pas untuknya.
"taruh saja di tempat tidur ku," ucap Irene sambil menunjuk tempat tidurnya
Wendy mengangguk lalu membawa benda itu ke tempat yang di perintahkan Irene padanya lalu dia keluar dari kamar.
"Bagaimana kalian bisa di siang hari? apa kau tau? Jennie onni dan Kai oppa saja ketahuan padahal mereka berkencan di tengah malam," tanya Yeri lagi membuat Irene mendengus.
benar, kenapa Jin mengajaknya keluar saat Kota Seoul sedang aktif-aktifnya?, apa dia tidak berfikir tentang media yang akan dengan mudahnya menyorot mereka di saat seperti ini. pasti jin punya alasan sendiri untuk itu.
"entahlah, tadi pagi tiba-tiba saja dia menelfon ku dan menyuruh ku untuk bersiap," ungkap Irene.
Yeri menatap Irene sedikit khawatir, rasanya ingin menelfon Jin dan menyuruhnya untuk membatalkan janjinya tapi dia tidak berhak ikut campur, ini rencana mereka berdua yang bisa dia lakukan hanya mendoakan semoga semuanya akan baik-baik saja.
setelah selesai berdandan Irene bangkit berdiri dan beralih pada tas yang di pinjam kan Wendy. dia mulai memasukkan barang-barangnya seperti charger, beberapa alat make up, dan tak lupa boneka kecil kesayangannya bernama Juno.
tiba-tiba Joy datang dengan sedikit berlari ke kamar Irene.
"Onni, Jin Sunbae sudah ada di luar!" seru Joy.
tepat sekali waktunya, Irenepun menggantungkan tasnya di bahu kemudian berjalan keluar dari kamarnya.
karena kamar Irene adalah ruangan yang paling dekat dengan pintu utama jadi tak butuh waktu yang lama dia berjalan untuk sampai di pintu keluar. dia memakai sepatu andalannya kemudian melanjutkan langkahnya.
Jin yang berdiri di samping mobilnya menyadari kedatangan Irene, sontak dia tersenyum.
"masuklah Noona," Jin segera membukakan pintu untuk Irene.
"kau tidak perlu melakukannya," balas Irene lalu masuk kedalam.
Jin hanya tersenyum kemudian menutup pintu, dia berlari ke sisi sebelah Mobil dan masuk kedalam.
Mulai Jin menyalakan mobilnya.
Mobil mahal itu akhir melaju menuju jalan besar yang cukup sibuk karena jam seperti ini biasanya adalah jam-jam sibuknya Seoul.
bagi Irene ini pertama kalinya dia pergi bersama seorang pria menuju suatu tempat hanya berdua. mungkin karena dia terlalu terbiasa pergi bersama member atau managernya.
sedangkan Jin merasa tak enak, karena telah menyuruh Irene untuk pergi bersama di siang hari, padahal saat seperti inilah yang membuat orang mudah menemukan mereka.
"Kita mau kemana?" tanya Irene membuka pembicaraan.
"kerumah orang tua ku."
jawaban itu sontak membuat Irene melonjak kaget, kerumah orang tua Jin?.
"Mianhae, aku tidak mengatakan sebelumnya, hari ini ulang tahun pernikahan mereka," jelas Jin.
"kenapa tidak bilang? aku seharusnya memakai pakaian yang lebih baik."
"aniyo! penampilan sangat baik, eomma ku pasti senang melihat mu, lagi pula Hyung ku juga membawa yeojachingu-nya, kau tidak sendiri,"
Seketika Irene merasa gelisah, dia terlalu takut Tuan dan nyonya Kim tak akan menyukainya melihat penampilannya, dia hanya memakai kemeja dan celana jeans.
Jin sedikit terkekeh melihat raut wajah tak tenang wanita di sampingnya. Irene memang sangat cantik bahkan di saat seperti ini.
Tangan Jin memegang tangan Irene untuk menenangkan wanita itu. tidak mungkin eomma-nya akan membenci Irene karena wanita paru baya itu sangat menyukainya
"gwenchanayo," ucap Jin.
*****
Jin memarkirkan mobilnya di halaman rumah milik orang tuanya, tak di sangka, ternyata di saat yang bersamaan kakak laki-laki Jin juga baru sampai, dan mobilnya tepat berada di samping mobil Jin.
Jin dan Irene keluar dari mobil terlebih dahulu, lalu setelahnya kakak laki-laki Jin dan pacarnya juga ikut turun.
"A! Irene!" teriak seorang Wanita tinggi yang sangat cantik.
segera wanita itu menghampiri Irene dan jin yang berdiri kebingungan.
"annyeonghaseyo! Minhae imnida!" ucapnya sambil membungkuk.
Irene ikut membungkuk membalas sapaan wanita bernama Minhae itu. tak lama Kakak laki-laki Jin berjalan di samping Minhae.
"aku Seok-Joong, hyung-nya Jin dan namjachingu-nya Minhae."
"Irene imnida."
"kau pacaran dengan Jin?"
pertanyaan Minhae itu sontak membuat Irene dan Jin diam, mereka saling melirik satu sama lain sambil berfikir.
"N-ne," Jawab Irene ragu
Jin terkejut dengan jawaban Irene. ini artinya Irene mengakui hubungan mereka? wah!.
"Yes! sebentar lagi kita akan menjadi keluarga!"
"Noona!" Ucap Jin tiba-tiba.
"wae? ada yang salah dengan ucapan ku?"
tiba-tiba.
"apa yang kalian lakukan disitu!" teriak Seseorang dari teras rumah.
"Eomma?!" ucap Joong dan Jin bersamaan.
"ayo Irene kita masuk!" Minhae menarik Irene untuk berjalan lebih dulu meninggalkan 2 kakak beradik itu.
Nyonya kim menyambut Minhae dan Irene dengan sangat ramah, dia sangat senang karena akhirnya anak-anaknya datang membawa wanita mereka masing-masing.
"annyeonghaseyo ahjumma," sapa Minhae sambil menunduk bersamaan dengan Irene.
"aku Minhae dan dia Irene," sambung Minhae.
"Aku mengenal kalian berdua, ayo masuk. Jin! Joong! kenapa hanya berdiri di situ? bantu appa kalian di dapur!"
Minhae dan Irene mengikuti langkah kaki Nyonya Kim memasuki rumah besarnya, sedangkan Seok Joong dan Jin hanya bisa menghela nafasnya, seperti biasanya mereka lagi yang masak makanan sedangkan eomma-nya akan bersenang-senang apalagi sekarang ada wanita 2 yang menemaninya.
*
*
*
"Irene!" tiba-tiba suara halmeoni terdengar.
yes! pasti haraboji dan halmeoni mereka pasti akan memberikan uang jajan!
"aku datang!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY (Me With My Parents) (End)
FanficOUR STORY (new) Appa ku worldwide handsome? yang benar saja! bagaimana bisa pria berbahu lebar itu pernah menjadi pria tertampan di dunia aku sebenarnya tak tau seberapa terkenal Eomma waktu muda dulu tapi setiap kali aku keluar rumah pasti semua be...