OS 11

713 85 8
                                    

satu pertanyaan ku saat ini, kenapa semua pria bernama 'Mark' yang ku kenal pasti tampan dan membuat ku jatuh cinta.

seperti tadi, eomma mengenalkan ku dengan pria bernama Mark Lee, dia sangat tampan aku menyukainya.

oh iya apa aku pernah menceritakan tentang cinta pertama ku bernama Mark Tuan? kalau tidak baguslah

langsung ke intinya, hari ini aku kembali dengan kisah Appa dan eomma.

*

*

*

Irene menutup kembali pintu asrama setelah tubuhnya berada di dalam ruangan, ia melepas sepatunya dan menggantinya dengan sendal putih yang memang sering dia gunakan di asrama, iapun berjalan masuk.

saat dia berada di ruang tengah, dia sangat terkejut melihat salah satu petinggi agensi-ya dan member RV yang lain duduk dengan suasana yang canggung.

"Irene-ssi! darimana saja kau tengah malam begini?" tanya wanita itu begitu dingin.

"aku dari--"

"bertemu dengan pria itu lagi? wah berani sekali kau!"

irene diam tak berkutik, memang benar dia baru saja pulang dari pertemuannya dengan Jin di tepi sungai Han tempat mereka biasanya bertemu.

Wanita bermata elang itu mengambil sesuatu di atas meja lalu melemparnya ke hadapan Irene. itu adalah foto-foto irene bersama Jin yang tengah berada di sebuah cafe beberapa hari yang lalu.

"Sajangnim!" seru Wendy.

"diam kau! kalian masuk ke kamar masing-masing!" serunya.

Seulgi, Joy, Wendy dan Yeri awalnya ragu untuk pergi dari tempat itu, mereka takut irene akan di perlakukan buruk, tapi Irene malah tersenyum sambil mengangguk seakan mengatakan kepada mereka dia akan baik-baik saja.

tidak ada alasan lagi, merekapun memutuskan untuk menuruti kata wanita itu. tinggalah Irene dan petinggi SM tersebut, mereka berdua masih saling diam beberapa saat.

"Kau tau salah mu apa?" tanya wanita itu lagi.

"bukannya kami sudah---"

"Ya benar! kalian sudah diperbolehkan berkencan tapi tidak dengan mereka! kau tau mereka siapa? grup Luar biasa!"

Lagi-lagi Irene terdiam tak mampu membalas ucapan wanita itu yang terkesan menyudutkannya.

"apa kau tidak berfikir berapa orang yang kalian hancurkan jika foto-foto itu tersebar? baik Jika mereka juga hancur, kalau hanya kalian berlima yang hancur!"

jika kalian lihat di beberapa kasus, memang scandal yang terjadi di girlgrup akan sulit di maafkan publik di banding scandal di boygrup.

itulah resiko yang harus di di tanggung sebagai girlgrup, seolah itu adalah hukum alam yang pasti akan terjadi. Irene terlalu menyukai Jin sampai dia tak memikir hal itu matang-matang.

"Jauhi dia, sebelum perasaan kalian semakin dalam."

ucapan itu seperti sebuah anak panah yang langsung menusuk tepat di hatinya rasanya sakit.

"lebih baik ini menyakiti dirimu sendiri daripada kesalahan mu menyakiti orang lain,"

setelah itu si wanita bangkit kemudian berjalan dengan angkuh keluar dari asrama mereka.

sesaat wanita itu pergi ke empat member keluar dari kamar mereka dan langsung memeluk tubuh kecil Irene, bersamaan dengan itu hujan turun dengan derasnya seakan mengetahui isi hati Irene saat ini.

*****

Irene menatap kartu pengenal milik Jin yang di berikan pria itu beberapa saat yang lalu, sebelum hal buruk ini terjadi.

"nanti kalau noona sampai di tempat konser, tunjukkan saja tanda pengenal ku pada seorang staf, nanti mereka akan mengantar noona ke tempat spesial yang kusiapkan untuk mu."

ucapan itu masih teringang di kepalanya, ajakan Jin itu telah di setujui Irene, itu sama saja dia sudah berjanji akan datang. apa yang harus lakukan sekarang?

"onni kau baik-baik saja?" tanya Joy di ambang pintu kamar Irene.

"kau belum tidur?" tanya Irene.

"aku tidak bisa tidur, boleh tidur bersama?"

"boleh, kemari."

segera Joy melangkah mendekati ranjang kemudian merebahkan tubuhnya di samping irene.

"mianhe onni, kami tidak bisa membantu mu banyak." lirih Joy.

"gwenchana, ini salah ku, aku seharusnya tau masalah seperti ini sebelumnya."

"Jika onni ingin bertemu dengan Sunbae, katakan saja, aku akan membantu sebisa ku," Irene berfikir sejenak mendengar itu

Irene mengalihkan pandangannya dari Joy ke kartu nama Jin. bisakah dia membangkang sekali saja? walau ini sebenarnya salah tapi tolong izinkan Irene melakukan ini sekali saja sebelum dia benar-benar melepas Jin.

"Joy, aku butuh bantuan mu."

*

*

*

"Irene!" seru Juno oppa sambil membuka pintu ku

"apa?" tanya ku dengan nada kesal

"Kau di jodohkan dengan Mark!"

OUR STORY (Me With My Parents) (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang