OS 8

646 72 12
                                    

tes.... tes.....

1

2

3

hai!!! Irene Kim disini

sekarang kita bersama worldwide handsome! Kim Seokjin!!

appa:
hai i'm Seokjin Kim, irene and Juno's father, Joohyun's husband

me:
tumben tidak mengaku worldwide handsome lagi

appa:
biar semua orang tau aku Seokjin! adalah suami dari Joohyun! dan appa mu

me:
sombong sekali

appa:
itu harus, kau kira menikahi eomma mu mudah?

me:
memang susah?

appa:
tentu saja, eomma mu dulu banyak yang suka. tapi untung appa bergerak cepat

me:
baiklah-baiklah mari kita mulai saja!
aku punya pertanyaan untuk appa dan harus di jawab

appa:
oke

me:
pertanyaan pertama: kejadian yang tidak pernah terlupakan bersama eomma sebelum menikah

appa:
banyak, mau appa ceritakan semua?

me:
satu saja, kalau kebanyakan nanti baterai tidak cukup

appa:
oh, yang ini saja!
nah saat......

*

*

*

SBS gayo daejeon sudah di penghujung acara, semua grup berkumpul di stage, kebetulan BTS dan Red Velvet berdiri bersampingan. sebagai orang yang sedang jatuh cinta aku terus mencuri pandang kearah Irene, tapi aku pura-pura seolah melihat ke pembawa acara yang kebetulan berada di dekatnya +

Mungkin beberapa fans menyadari itu, tapi siapa yang peduli? toh aku memang jatuh cinta pada wanita itu. aku pernah bilang ketika sedang jatuh cinta, aku akan menatap wanita itu biasa saja agar tidak kelihatan sedang jatuh cinta tapi itu tak bisa ku lakukan sekarang karena dia sangat cantik hingga mata ku tak bisa lepas darinya

tapi bukan hanya aku terpesona dengannya, ada banyak pria di sana yang juga terpana melihatnya

beberapa grup mulai masuk ke backstage. aku sengaja berjalan sedikit lambat untuk menunggu wanita itu, namun dia tak kunjung kelihatan, karena itu akupun menyebarkan pandangan ku keseluruh penjuru panggung mencari keberadaannya, kulihat Joy, Seulgi dan Wendy sudah jalan ke belakang sedangkan Yeri pergi entah kemana. kemudian mata berhenti pada satu pemandangan yang membuat ku sedikit panas

Irene berada di ujung panggung dan sedang berbincang dengan Park Bogum, aku tau mereka memang dekat tapi aku tak suka melihat itu. kalau ini yang dinamakan cemburu maka aku akan mengakui jika aku sedang cemburu

"Hyeong!" seseorang tiba-tiba menepuk pundak ku

sontak aku menoleh melihat siapa memanggil ku, ternyata dia Jimin, tanpa berdialog dia langsung menarik menuju ke backstage karena semua member sudah berada di belakang

kamipun berjalan beriringan. saat berada di tangga menuju ke backstage ku lihat Yeri berdiri disana sambil tersenyum jahil padaku lalu beberapa detik kemudian dia membungkuk hormat. sepertinya dia tau apa yang kurasakan

"eonni!" teriaknya lalu berlari

aku tak terlalu mempedulikannya, biar saja dia memberitahukan Irene. ku lanjutkan lagi langkah kaki ku hingga sampai waiting room

"setelah ini, apa yang kalian akan lakukan?" tanya RM

"Tentu saja istirahat, apalagi" jawab ku kemudian duduk di sampingnya

"kenapa kau kelihatan lemas" RM memegang dahi ku

"Aku tidak apa-apa" ku hempas  tangannya dengan kasar

satu fakta yang baru ku tau, ternyata kemarahan seperti ini bisa membuat tubuh lemas seolah tak berenergi dan mood menjadi sangat buruk.

karena itu aku mengambil botol air mineral lalu meminumnya

tiba-tiba seorang staf masuk kedalam room kami "Jin-ssi, Irene mencari mu"

sontak semua orang yang ada di ruangan itu --termasuk aku-- sangat terkejut, bahkan aku sampai tersedak air yang ku minum

segera aku berjalan keluar dari ruangan untuk menemui wanita itu, wanita yang membuat perasaan ku naik turun

"Noona" panggil ku

Irene yang awalnya bersandar di tembok langsung berdiri tegak lalu menoleh kearah ku, cantik sekali

"Apa aku menganggu mu?" tanyanya

"aniyo! kami sedang istirahat sebelum pulang" Jawab ku

"oh... bagaimana hubungan mu dengan Taehyung?"

"sudah lebih baik"

dia terdiam sejenak sambil melemparkan senyuman padaku. sangat-sangat cantik!

"ini untuk mu"

tiba-tiba dia menyodorkan sebuah sandwich yang terbungkus kemasannya

"ah aku tidak lapar noona"

"kau pasti tidak tau apa sedang tren"

ku kerutkan dahi ku, bingung dengan pernyataannya. jadi maksudnya memberikan sandwich sedang tren? bukannya itu hal yang wajar?

"Nomor telfon ku ada di dalam, kata Yeri kata cara ini sedang tren"

"oh.... gomapseupnida" aku menerima sandwich tersebut

"kalau begitu aku kembali, mungkin manajer ku sudah menunggu di mobil"

dia membungkuk pamit lalu pergi berjalan. ku tatap bahu sempitnya yang semakin lama semakin menjauh dan akhirnya menghilang di balik tembok

ku buka kemasan sandwich itu dan mendapat sobekan kertas, gulungannya ku lebarakan kemudian membaca isinya

"Aku dan Bogum hanya teman

+82-2-XXX-XXXX
kau boleh tanya apapun"

bisakah aku melompat sekarang? aku senang sekali! hingga rasanya ingin melayang. segera aku berjalan kembali keruangan dengan wajah yang berseri-seri

*

*

*

appa:
setelah itu, setiap malam kami menelfon saling memberi kabar

me:
kenapa appa tidak melakukan hal itu lebih dulu?

appa:
appa tidak tau kalau cara seperti itu sedang tren

"appa, Irene! waktunya makan malam!!" teriak eomma dari arah dapur

me:
kami kesana!

*tut*

OUR STORY (Me With My Parents) (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang