Tok... Tok"Masuk!" Ucap Jihyo kini ia sedang memeriksa daftar roti yang paling diminati oleh para pembeli.
"Maaf Nona Kim jika saya menganggu perkerjaan anda." Ucap Yuju membungkukkan tubuhnya.
"Tidak masalah, kenapa kamu kemari?" Tanya Jihyo menyimpan kertas yang tengah ia pegang lalu menatap Yuju.
Kedua tangan Yuju saling bergenggaman, ia juga tidak berani untuk menatap bosnya.
"Jangan gugup, katakan saja apa yang membawamu ke sini." Ucap Jihyo lembut mengulas senyumnya.
"Nona Kim, sebelumnya aku minta maaf jika bertindak lancang. Tapi aku ingin meminta untuk kerja setengah hari karena aku akan mempersiapkan pernikahanku." Ucap Yuju akhirnya bisa mengeluarkan suaranya setelah sebelumnya sangat gugup.
Jihyo menarik lacinya dan mengambil sebuah amplop yang tersimpan di laci itu.
"Ambillah buat pernikahanmu, carilah gaun dan jas yang terbaik. Semoga saja pernikahanmu berjalan lancar." Ucap Jihyo menyodorkan amplop coklat itu.
Yuju mengambil amplop itu dan melihat sejumlah uang di dalamnya. Ia begitu terkejut dengan jumlah uang yang sangat banyak lalu menatap Jihyo dengan wajah terkejutnya.
"Jika kurang bilang saja, aku akan memberikanmu sebuah cek." Ucap Jihyo menarik laci lainnya.
"Ini sudah lebih dari cukup Nona Kim." Jihyo berhenti membuka lacinya dan kembali menatap Yuju.
"Tapi Nona tidak memecatku kan? Uang ini setera dengan gaji 1 tahun ku di sini." Tanya Yuju dengan raut wajah cemas.
"Aku tidak memecatmu, ambil saja uang itu dan nikmati pernikahanmu. Aku hanya mencari pekerja sementara untuk menggantikanmu." Ucap Jihyo mengulas senyuman.
"Terima kasih Nona Kim." Jihyo menganggukan kepalanya lalu Yuju membungkukkan tubuhnya lalu setelah itu keluar dari ruangan Jihyo.
Sekarang sudah menunjukkan pukul 20:35, toko roti milik Jihyo baru saja tutup 5 menit lalu. Para karyawan ada yang membersihkan meja-meja, mengatur uang dan membersihkan dapur yang mencari tempat mereka memproduksi berbagai jenis roti.
Selesai mengatur uang, Yuju berjalan menuju ruangan sang manager. Terlihat managernya sedang bersiap-siap untuk pulang.
"Nona Im, ini pemasukan hari ini. Aku sudah memisahkan antara uang 100.000 ribu, 50.000 ribu dan uang kertas lainnya juga uang koin." Ucap Yuju.
Jennie mengambil amplop yang berisikan uang itu lalu memasukkannya ke dalam tasnya. Ia memang selalu membawanya pulang karena takut kejadian 2 tahun lalu terulang lagi saat toko roti ini dibobol oleh beberapa pemuda dan mengambil semua uang yang berada di laci meja Jennie.
"Kerja bagus hari ini. Sekarang pulanglah, besok kau harus mengurus pernikahanmu." Ucap Jennie tersenyum lalu memakai blazernya.
"Iya, Nona Im." Ucap Yuju membungkukkan tubuhnya lalu Jennie mendekatinya menepuk pundaknya lalu kemudian melewatinya.
Di ruangannya Jihyo mengikat rambutnya, lalu ia berjalan keluar dari ruangannya. Wanita itu tersenyum kepada para karyawannya yang berpas-pasan dengannya. Saat akan mendekati memasuki mobilnya, ia melihat Jennie yang sedang menuju mobilnya.
Jihyo pun mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam mobil, ia berjalan untuk menghampiri Jennie.
"Jennie." Panggil Jihyo membuat Jennie membalikkan tubuhnya melihatnya.
"Ada apa Nona Kim?" Tanya Jennie seraya membungkukkan tubuhnya.
"Tolong mulai besok pasang tanda penerimaan karyawan baru karena Yuju sudah mengambil cuti." Jennie menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Jihyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Married
Fanfiction[Peringatan untuk anak yang belum cukup umur agar tidak membaca cerita ini karena ada beberapa kata yang tidak pantas dan juga perilaku yang tidak boleh dicontoh] (Romance, Melodrama, Mistery) Kim Taehyung, CEO dari perusahaan Kim milik keluarganya...