Di ruangannya, Taehyung terus memandang surat cerai mereka tanpa niat untuk menandatanganinya. Sejak semalam, dia membiarkan surat cerai itu di dalam tasnya dan belum memberitahu Umji tentang hal ini. Entahlah, seakan disatu sisi ada rasa penyesalan yang menghampirinya. Tetapi mau bagaimana lagi, jika dia terus bersama Jihyo maka dia akan kehilangan anaknya dan juga wanita yang ia cintai.
Tok... Tok
"Masuk!" Suruh Taehyung yang segera memasukkan surat cerainya itu ke dalam lacinya.
Pintu terbuka menampilkan seorang pria dengan tubuh yang lebih tinggi dari Taehyung juga warna kulit yang lebih gelap dari Taehyung. Dia langsung masuk dan duduk di sebuah sofa, tanpa menunggu Taehyung mengizinkannya.
"Kenapa kau datang kemari? Bukankah kau sangat sibuk untuk datang kemari?" Tanya Taehyung memandang pria yang tengah melepaskan coatnya itu.
"Ayah menyuruhku kemari untuk melihat kinerjamu. Ku tanya Jungkook, ternyata kau mengalami kerugian yang cukup besar. Sebenarnya apa yang terjadi hyung?" Tanya Kim Mingyu, adik dari Kim Taehyung yang bekerja sebagai dosen di kampus Bigjyp.
Taehyung menghembuskan nafas kasar. "Salah satu toko yang menarik banyak pengunjung untuk datang ke mall kita, memutuskan untuk menutup tokonya."
"Jika ayah mengetahuinya maka hyung akan kena marah. Tapi tenang saja, hyungkan punya Jihyo. Ayah pasti akan paham jika Jihyo yang menjelaskannya." Ucap Mingyu menenangkannya.
Belum tau saja adiknya itu, kalau dia dan Jihyo sebentar lagi akan berpisah. Jika adiknya itu tau, maka dia akan diomeli habis-habisan. Dulu adiknya itu berteman baik dengan Jihyo, karena dulu mahasiswa dan mahasiswi kelahiran 97 line mempunyai grup chat dan sering berkumpul bersama tiap 3 bulan sekali.
"Kau sudah makan siang?" Tanya Taehyung mengubah topik pembicaraan mereka.
Mingyu menggelengkan kepalanya. "Kau mau mengajakku makan, hyung?"
"Iya, kau mau makan di mana?"
"Subway!"
"Baiklah, ayo kita pergi." Ucap Taehyung berdiri dari tempat duduknya dan mengambil jas serta coat miliknya.
Mingyu pun memakai kembali coat miliknya dan membiarkan tasnya berada di ruangan kakaknya. Siapa juga yang mau masuk dan mencuri di dalam ruangan kakaknya, sedangkan kantor ini memiliki tingkah keamanan yang tinggi dan juga di depan ruangan kakaknya dijaga ketat oleh bodyguard.
Hanya dengan berjalan kaki, mereka sampai di subway yang memang berada dekat dengan kantor Taehyung. Setelah memesan makanan, mereka berdua menunggu seraya mengobrol untuk menanyakan kabar masing-masing. Mereka jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.
"Hyung, besok kau akan ke rumah kan? Jangan lupa untuk datang, sudah lama aku tidak melihat Jihyo." Ucap Mingyu.
"Iya, kami pasti datang." Ucap Taehyung singkat setelah itu sibuk dengan ponselnya.
Selesai makan siang bersama, Mingyu berpamitan kepada kakaknya untuk kembali mengajar dan terus mengingatkan sang kakak untuk datang ke rumah besok.
"Kau harus datang, hyung." Ucap Mingyu yang sudah berdiri di samping mobilnya.
"Iya, cepat pergi sana." Usir Taehyung yang tengah bersandar dipintu kantornya seraya melipat kedua tangannya.
Begitu mobil Mingyu telah menghilang, Taehyung kembali memasang raut wajah dingin dan berlalu masuk ke dalam kantor. Para pegawai wanita menatapnya kagum, tetapi Taehyung tidak peduli dan mengacuhkan mereka semua.
---
Selesai makan siang, Taehyung berencana untuk menjemput Jihyo di toko rotinya. dia sudah memutuskan untuk memberitahu kedua orang tuanya tentang hubungannya dengan Umji. Entah bagaimana reaksi mereka ketika mengetahui hal ini, Taehyung sudah siap menghadapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Married
Fanfiction[Peringatan untuk anak yang belum cukup umur agar tidak membaca cerita ini karena ada beberapa kata yang tidak pantas dan juga perilaku yang tidak boleh dicontoh] (Romance, Melodrama, Mistery) Kim Taehyung, CEO dari perusahaan Kim milik keluarganya...