After Married - 13

1K 161 82
                                    

Baru saja Jihyo akan membuka pintu ruangannya, suara Jennie berhasil menghentikannya.

“Nona Kim.” Jennie dengan cepat berjalan untuk mendekati Jihyo.

Jihyo membalikkan badannya, “ada apa?”

“Umji sepertinya tidak datang hari ini. Sudah aku hubungi nomornya tapi tidak diangkat.” Ucap Jennie.

Jihyo bingung, padahal kemarin wanita itu terlihat baik-baik saja. Bahkan sempat-sempatnya berlaku kurang ajar kepadanya. Apakah karena tamparannya kemarin? Baguslah jika wanita itu tidak datang, kalau bisa menghilang saja dari hadapannya. Karena Jihyo pun muak melihat wanita itu.

“Tidak usah menghubunginya, apa dia begitu penting? Biar aku yang jadi kasir hari ini.” Ucap Jihyo melepaskan coatnya lalu menyerahkannya kepada Jennie beserta tasnya.

“Bawa masuk ke dalam ruanganku, aku akan bekerja sekarang.” Lanjut Jihyo.

Jennie menggeleng tanda tidak setuju. “Biar aku saja yang jadi kasir.”

“Turuti bosmu, manajer Im.” Ucap Jihyo tersenyum menyebalkan lalu berjalan menuju kasir.

Jennie mengutuk Jihyo dalam hatinya. Untuk saja saat ini mereka tengah bekerja, jika tidak sudah Jennie pastikan wanita berambut pendek itu akan tuli mendengar teriakannya yang sungguh merusak telinga.

“Nona Kim, sedang apa ke sini?” Tanya Yuju yang baru selesai melayani pembeli yang begitu banyak.

“Membantumu, kau tampak kelelahan jika sendirian. Sementara hari ini Umji sedang tidak masuk bekerja,” Jelas Jihyo tersenyum lalu bersiap dikasir kedua untuk melayani pembeli yang akan membayar pesanan mereka.

Respon pembeli yang Jihyo dapatkan yaitu positif. Jihyo memang dikenal sebagai anak dari keluarga Park yang mandiri, baik hati dan ramah. Banyak ibu-ibu yang datang berbelanja menawarkan Jihyo untuk menjadi menantunya dan Jihyo merespon candaan itu dengan senyuman.

“Kau sungguh wanita idaman, Jihyo. Andai saja kau belum menikah, sudah ku jodohkan dengan anakku.” Ucap salah satu pembeli itu.

Jihyo tersenyum dan membungkukkan tubuhnya. “Terima kasih atas pujian, saya harap anda bisa datang ke sini lagi.”

Ibu itu mengangguk lalu mengambil kantong yang berisikan roti-roti yang telah ia pilih tadi setelah selesai membayar pesanannya.

---

“Taehyung, bawa aku ke rumah kalian. Aku ingin mencicipi masakan Jihyo lagi, sudah 2 tahun lalu sejak terakhir aku mencoba masakannya.” Pinta Jungkook.

Saat ini mereka tengah makan siang bersama di ruangan Taehyung, setelah sebelumnya mereka memesan makanan secara online.

Taehyung hanya diam menikmati makanannya tanpa menjawab pria itu. Hal ini membuat Jungkook bingung.

“Hey Kim Taehyung, apa sekarang kau sudah tuli?!” Teriak Jungkook tepat ditelinga Taehyung.

Taehyung kesal dan memukul tangan Jungkook dengan sumpitnya.

“Aww, sakit tau.” Keluh Jungkook mengusap tangan kanannya.

“Makanya, jangan berteriak di telingaku.” Ucap Taehyung.

Jungkook mendengus, “makanya kalau ada yang tanya itu dijawab.”

Taehyung memasang raut wajah datarnya. “Jangan pernah membahasnya lagi, kami akan segera berakhir.”

Jungkook melotot menatap sahabatnya yang ada di sebelahnya itu. Apa dia tidak salah dengar? Perasaan pasangan ini selalu tampak mesra, berbeda dengan para hyungnya yang sering bertengkar dengan pasangannya.

After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang