Tubuh Chanyeol seketika ambruk ke bawah begitu mendengar penjelasan dari dokter yang memeriksa Jihyo tadi. Dokter dan perawat lainnya berusaha mengangkat tubuh Chanyeol dan membawanya ke ruangan yang sama dengan Jihyo. karena ruangan Jihyo sudah dipindahkan dan Chanyeol dibaringkan disebuah sofa besar di ruangan vip itu.
5 menit kemudian, Chanyeol terbangun dan langsung mendekati Jihyo. air matanya seketika jatuh tanpa bisa ia cegah, tangannya terlihat bergetar mengusap pipi kiri adiknya. Hatinya hancur ketika mendengar sebuah informasi dari dokter yang menangani adiknya tadi.
“Kau harus bahagia ya, oppa dan yang lainnya akan selalu mendukungmu.” Lirih Chanyeol.
Pria itu menjauhkan tangannya lalu menunduk dengan bahu yang bergetar. Dia tidak kuat melihat wajah adiknya itu, dia terus saja memikirkan respon Jihyo jika tau informasi itu. Sekarang ia perlu mengabari orang tua mereka tentang hal ini dan semoga saja mereka mengangkat panggilan telfonnya. Saat tengah menyambungkan panggilan, Chanyeol perlahan keluar dari ruangan Jihyo.
Dirumah, Tuan Park dan Nyonya Park yang tadinya sedang menikmati sebuah acara TV harus terganggu oleh panggilan masuk dari Chanyeol di ponsel Tuan Park. Nyonya Park memperhatikan sang suami yang tampak sangat serius menelfon dengan putranya dan sedetik kemudian wajah Tuan Park terlihat tegang. Pandangannya langsung terarah kepada istrinya, setelah panggilan telfon itu berakhir.
“Kita harus berangkat sekarang.” Ucap Tuan Park yang mulai berdiri dari duduknya.
“Kemana?” Tanya Nyonya Park yang belum tau apa-apa.
“Rumah sakit, Jihyo jatuh pingsan saat main dengan Chanyeol di Lotte World.” Jelas Tuan Park.
Nyonya Park terkejut dan langsung berdiri, “Ayo kita ke sana sekarang.”
Sepanjang jalan terlihat Nyonya Park yang paling terlihat kekhawatirannya, sedangkan Tuan Park berusaha biasa saja agar dapat menenangkan istrinya. Tangan Tuan Park setia memegang tangan Nyonya Park seraya mengusapnya lembut.
Setibanya di rumah sakit, mereka menjadi sorotan oleh para pasien dan perawat lainnya yang kebetulan dilewati mereka. Tapi Tuan Park dan Nyonya Park tidak memperdulikannya, mereka terus saja berjalan menuju kamar sang anak. Dari jauh, terlihat Chanyeol dengan mata sembabnya sedang duduk menunduk di sebuah bangku luar ruangan Jihyo. Tanpa menunggu lama, mereka langsung menghampiri anak pertama mereka.
“Bagaimana keadaannya sekarang?” Tanya Tuan Park berusaha tenang.
Chanyeol mengangkat kepalanya dan matanya langsung terarah kepada kedua orang tuanya yang kini sangat mencemaskan kondisi adiknya.
“Maafkan aku ayah, aku mengiyakannya ajakan Jihyo untuk naik ke wahana ekstrim dan berakhir seperti ini.” Ucap Chanyeol yang kembali menangis.
Chanyeol yang dikenal tegas dan menjaga wibawanya ketika berbisnis, akan hilang jika terjadi hal buruk kepada orang tersayangnya. Apalagi adiknya, dia sangat menjaga Jihyo sejak dulu agar adiknya itu tidak terluka.
Nyonya Park duduk di sebelah Chanyeol dan langsung memeluknya.
“Kau tidak salah apapun nak, jangan meminta maaf. Ibu tidak suka.” Ucap Nyonya Park yang dianggukan oleh Chanyeol.
Chanyeol kemudian mengusap air matanya lalu menatap bergantian kedua orang tuanya. Rasa cemas menghinggapi dirinya saat akan menyampaikan sebuah informasi yang pasti akan membuat kedua orang tuanya itu terkejut.
“Ada yang ingin kau sampaikan?” Tanya Nyonya Park lembut mengusap lengan Chanyeol.
Pria itu mengangguk, dia melihat sekeliling mereka yang cukup ramai. Ini pasti akan masuk berita besoknya, jadi dia menyuruh ayahnya mendekatinya. Lalu setelah itu ia berbisik kepada keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Married
Fanfiction[Peringatan untuk anak yang belum cukup umur agar tidak membaca cerita ini karena ada beberapa kata yang tidak pantas dan juga perilaku yang tidak boleh dicontoh] (Romance, Melodrama, Mistery) Kim Taehyung, CEO dari perusahaan Kim milik keluarganya...