After Married - 05

1.1K 159 94
                                    

Pagi hari ini terlihat tidak seperti pagi-pagi kemarin, dimana ada kecupan dan pelukan hangat diantara mereka berdua. Jihyo sengaja menghindarinya sejak ia menerima pesan itu, wanita itu tidak bisa berfikir jernih semenjak saat itu.

Jihyo sudah selesai bersiap-siap di kamar kemudian mengambil kunci mobilnya di meja kecil dan keluar dari kamarnya dengan terburu-buru.

"Mau kemana?" Tanya Taehyung memegang tangannya Jihyo yang baru saja melewatinya.

"Toko roti." Ucap Jihyo singkat tanpa menatap Taehyung.

"Hey, ada apa denganmu?" Tanya Taehyung yang merasakan perubahan pada istrinya.

"Jangan pura-pura peduli denganku." Tegas Jihyo menatap tajam Taehyung.

"Apa maksudmu, sayan..."

Jihyo menepis kasar tangan Taehyung yang menahannya lalu berjalan keluar dari rumah tanpa sepatah kata pun.

Nayoung melihat semuanya dari dapur tapi ia juga bingung dengan sikap Jihyo dan memilih untuk tidak ikut campur dengan urusan pribadi majikannya.

Sepanjang jalan, pikiran Jihyo tertuju kepada sang pemilik nomor yang mengirimkan ia pesan. Siapa dia dan bagaimana cara ia bisa mengetahui bahwa suaminya berselingkuh, pikir Jihyo.

Sesampainya di toko rotinya, ia memaksa dirinya tersenyum agar karyawannya tidak menyadari bahwa dirinya sekarang sedang kacau.

Jihyo memasuki ruangannya untuk menyimpan tasnya lalu melepaskan blazernya. Setelahnya, wanita itu keluar dengan rambut yang telah diikat dan berjalan menuju dapur untuk kembali melakukan percobaan untuk resep roti barunya.

1 jam lamanya ia berkutat dengan berbagai bahan pembuat roti, ia dan koki lainnya akhirnya mendapatkan rasa yang cocok. Semuanya tampak bahagia, sedangkan Jihyo hanya tersenyum tipis tidak seperti biasanya dan Kai menyadari hal itu.

"Selamat untuk kita semua." Ucap Jihyo mulai melepaskan pakaian kokinya dan berjalan meninggalkan dapur.

Chan menyenggol lengan Kai yang tertangkap olehnya sedang memperhatikan Jihyo berjalan keluar dengan raut wajah khawatir.

"Ada apa dengan Nona Kim? Kenapa memperhatikannya segitu sekali?" Tanya Chan membuat Kai tersadar dan mengalihkan pandangannya.

"Ayo kita bersihkan meja itu." Ucap Kai mengalihkan perhatian Chan dan berjalan menjauh dari lelaki itu untuk membersihkan meja yang jadi tempat mereka membuat roti tadi.

"Ck! Selalu saja menghindar." Decak Chan memandang kesal Kai tetapi tetap mengikuti lelaki itu untuk membersihkan meja.

"Lain waktu aku tidak akan membebaskanmu dan membuatmu harus menjawab semua pertanyaanku." Ucap Chan kesal.

"Terserah padamu." Ucap Kai cuek dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

---
Jennie dapat merasakan perubahan dari Jihyo saat awal wanita itu memasuki toko. Dia dapat membedakan senyuman tulus dan senyuman terpaksa wanita itu, karena mereka sudah saling mengenal sejak kuliah.

Dia memutuskan untuk menemui Jihyo di ruangannya. Saat pintu ruangan itu ia buka, Jennie melihat Jihyo sedang melamun dan sama sekali tidak menyadari kehadirannya. Wanita itu duduk di sofa seraya memandang kosong ke depan.

Jennie menutup pintu, ia berjalan mendekati Jihyo dan duduk di sebelahnya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jennie menyentuh pundak wanita itu dan membuatnya terkejut akan kehadirannya.

"Oh, sejak kapan kau kemari? Maaf aku tidak menyadarinya." Ucap Jihyo berusaha ceria di depan Jennie.

Jennie menghembuskan nafasnya melihat Jihyo yang berusaha menyembunyikan sesuatu darinya.

"Kau menyembunyikan sesuatu dariku kan? Bilang saja, kau tidak bisa bersembunyi dengan topeng senyummu itu. Tidak mampan denganku, aku bisa membedakan mana yang tulus dan yang terpaksa." Ucap Jennie membuat senyum Jihyo luntur.

"Aku tidak apa-apa, jangan khawatir." Ucap Jihyo berdiri dan memilih pindah duduk di kursi kerjanya seraya menyibukkan diri.

Jennie ikut berdiri dan menatap temannya itu.

"Jika kau sedang kacau, datanglah kepadaku. Aku akan menemanimu." Ucap Jennie tersenyum lalu keluar dari ruangan Jihyo.

Setelah Jennie pergi, Jihyo menghembuskan nafasnya. Ia memijit kepalanya yang terasa berat memikirkan masalah ini.

Ting...

Ponselnya menunjukkan notif pesan, dengan cepat tangan Jihyo langsung mengambil ponselnya dengan wallpaper foto dia dan Taehyung.

Nomor tidak dikenal

Nona Kim, menyedihkan sekali dirimu.

Pesan dari nomor berbeda tapi Jihyo yakin ia adalah orang yang sama dengan yang mengirimkannya pesan semalam.

"Aku harus memastikan." Ucap Jihyo memilih untuk menelfon nomor itu.

Tapi ternyata, nomor itu sudah tidak aktif lagi. Padahal baru sekitar 2 menit yang lalu nomor itu mengirimkannya pesan. Jihyo pun terdiam seraya membaca pesan itu.

"Astaga! Bukannya Nona Kim itu panggilan untukku di toko ini." Kaget Jihyo setelah menyadari kata Nona Kim dipesan itu.

---
Taehyung dan Jungkook kini tengah berada dalam perjalanan menuju Jeju. Mereka akan kembali melihat perkembangan resort yang tengah dibangun di sana.

Sebelum pesawat mereka lepas landas, Taehyung mengambil bantal lehernya yang ia titip sebelumnya kepada Jungkook.

"Bangunkan aku jika sudah sampai." Ucap Taehyung menoleh kepada Jungkook yang duduk disebelahnya.

"Iya, Tuan Kim." Ucap Jungkook seraya merapihkan jasnya.

Perlahan mata Taehyung mulai tertutup. Ia sangat lelah dengan kerjaan yang begitu banyak seminggu ini. Pria itu kadang harus bergadang demi pekerjaan dan ditambah lagi sikap aneh Jihyo pagi tadi membuatnya kepikirkan.

Selama kurang lebih 1 jam 30 menit, pesawat akhirnya mendarat juga di Bandar Udara Internasional Jeju. Taehyung dan Jungkook mengambil koper masing-masing lalu mereka disambut oleh tangan kanan ayah Taehyung yaitu Lee Jisung

"Mari saya bawa kopernya." Tawar Jisung dan pria itu langsung saja menyerahkannya kepada Jisung dan berjalan keluar dari bandara.

Satat tengah berjalan, Taehyung merasakan ponselnya yang berdering setelah ia mengaktifkan kembali ponselnya. Dia menyuruh Jungkook dan Jisung jalan duluan dan terhenti sejenak untuk membaca pesan itu.

Nomor tidak dikenal

"Kamu sudah sampai?"

"Sudah, kamu mau aku belikan sesuatu?"

"Terserah padamu saja yang terpenting cepatlah kembali dan bertemu lagi."

"Aku akan membelikanmu kalung yang indah. Pulang nanti aku akan mengunjungimu, sampai nanti. Aku mencintaimu."

"Aku lebih mencintaimu."

Taehyung tersenyum membacanya lalu memasukkan kembali ponselnya dan menyusul Jungkook juga Jisung yang sudah cukup jauh.


🌻🌻🌻
Kalian bisa memberikan kritik, saran serta masukan untuk cerita ini.

Berikan vote dan komen.

28 April 2020

After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang