Eleven

1.2K 184 12
                                    

"Kamu kok jadi sering banget minta tidur di rumah nenek?" Elena lagi-lagi curiga sama anaknya ini.

Tiap minggu Shila selalu minta tidur di tempat neneknya. Katanya di rumah nggak ada temen. Yang banyak di tempat nenek. Emang si ada taman bermain gitu nggak jauh dari rumah mertuanya Elena.

"Banyak temen ma, Shila suka." jawabnya dengan masih memakan ice cream.

Seperti biasa kalau hari sabtu jadwalnya Elena mengantar Shila. Saat ini Elena tengah memasukkan baju Shila ke dalam tas kecil. Membawa barang-barang yang dibutuhkan selama menginap.

Setelah selesai Elena langsung mengantar Shila. Begitu sampai di rumah mertuanya itu, ada seorang anak kecil yang baru saja keluar dari dalam rumah.

"Shila!" teriak anak kecil itu ketika melihat Shila turun dari mobil.

"Radit kamu kok di sini?" tanya Shila saat temennya yang bernama Radit itu menghampirinya.

"Mau ajak main Shila. Radit punya mainan baru, papa beli tadi."

Setelah itu mereka ngobrol entah apa karena Elena sudah masuk ke dalam rumah mertuanya itu.

"Loh udah dateng?"

"Dari pagi berisik banget minta dianter ke sini itu ma. Pusing aku dengernya." jawab Elena setelah menyalami mertuanya itu.

"Lagi seneng dia main sama Radit. Baru aja dari sini anaknya."

"Itu udah sibuk main di depan."

Elena jadi paham kenapa Shila ngotot banget ke sini. Ternyata Radit itu pindahan dari Bandung. Baru beberapa bulan, rumahnya tepat di samping rumah mama. Makanya Shila seneng banget kalo ke rumah nenek.

***

Adin baru pulang jam setengah 11 malam. Dan Elena sudah tertidur sejam pukul 9 malam. Dia nggak ada niatan sama sekali buat nungguin Adin yang katanya pulang malem. Kejadian siang tadi membuat Elena lagi-lagi merasa bego. Merasa kalau kebaikan Adin hanya pura-pura.

"Pak Adinnya ada mbak?" tanya Elena begitu sampai di kantor. Dia sekarang sudah ada di depan ruangan Adin.

"Lagi ada tamu bu. Mau saya panggilin?"

"Nggak usah deh mbak, takut ganggu. Saya nunggu aja di sini."

Elena lalu membuka chatnya dengan Adin dan mengetikkan pesan.

Elena : lagi sibuk ya mas?

Adin : iya

Elena : aku bawain ayam kecap

Adin : titipin di depan. Aku sibuk

Sepertinya memang tamu penting yang ada di dalam. Akhirnya Elena menitipkan makanannya dan berniat untuk pulang. Tapi sebelum pulang, dia penasaran dengan siapa Adin di dalam.

"Tamunya penting ya mbak?"

"Temennya Pak Adin bu, bu Maya."

Selesai mandi, Adin berjalan ke arah ranjang, duduk di tepi ranjang di mana Elena tidur.

"Elena, bangun." Adin menggoyangkan tubuh Elena untuk membangunkannya.

"Kenapa?" tanya Elena dengan suara serak sambil mengucek matanya untuk menyesuaikan cahaya lampu kamarnya.

"Laper, tapi nggak ada makanan."

Elena menghembuskan nafas berstnha lalu turun dari ranjang dan berjalan menuju ke dapur dengan Adin yang membuntuti dirinya.

OCCASION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang