JANGAN LUPA TEKAN BINTANG..!
SELAMAT MEMBACA!!
------------------------------------------------------------
Elena tersenyum melihat interaksi anaknya dengan adik sepupunya yang sedang bermain di taman samping rumah. Dia jadi inget dulu selalu main dengan Yeri saat masih di Surabaya. Elena sudah menganggap Yeri sebagai adik kandungnya sendiri. Kemana-mana selalu bareng. Meskipun usia mereka 10 tahun, tapi Yeri selalu menjadi teman bermain Elena yang menyenangkan. Mereka udah deket banget, semua pasti bakal mengira kalau Yeri ini adik kandung Elena.Elena lalu menyapukan pandandangannya ke sekitar rumah yang terlihat begitu sejuk. Meskipun rumah ini masih berada di sekitar kota, tapi entah kenapa Elena selalu merasa nyaman tinggal di sini. Mungkin karena di samping rumahnya dibuat taman kecil, dan di sekitar rumah bahkan banyak ditemui tanaman hias. Elena selalu saja betah tinggal di rumah ini.
"Aku tuh udah lama banget nggak main sama Shila. Pengen main ke rumah kakak tapi belum ada waktu." Yeri, duduk di samping Elena dan meninggalkan Shila yang masih asik main masak-masakan. Yeri ini masih kuliah semester 2.
"Sering-sering aja main nanti, bentar lagi juga dedek lahir." Elena tersenyum sambil mengelus perut buncitnya. Empat bulan lagi, dan Shila resmi menjadi seorang kakak. Membayangkannya saja Elena sudah tidak sabar lagi.
"Jauh kak, kakak tinggal di sini aja ya sama Shila. Biar Yeri ada temen main."
"Itu si maunya kamu." Elena menyentil hidung Yeri gemas.
"Yangkung!" Shila yang melihat ayah berjalan mendekat dari dalam rumah langsung berlari ke arah ayah Elena yang dengan cekatan langsung menggendong tubuh cucunya itu.
"Aduh cucu yangkung udah makin berat gini. Udah gede ya sekarang." ayah mengangkat tubuh Shila ke udara dan menciumi perut Shila yang berhasil membuat sila ketawa karena geli.
"Yangkung geli, hahaa." Shila masih terus tertawa karena aksi kakeknya itu.
"Udah yah, kasian itu kegelian." bunda yang baru datang langsung menepuk lengan ayah untuk meminta suaminya itu menghentikan aksinya. "Liat nih yangti bawa apa."
"Ice cream, Shila mau yangti." begitu melihat beberapa bungkus ice cream membuat mata Shila berbinar. Dia lalu turun dari gendongan ayah.
"Satu aja ice creamnya, Shila kan baru sembuh pileknya." mendengar perintah mamanya, Shila langsung mengerucutkan bibirnya. Nggak mungkin cukup kalau hanya makan satu.
Shila yang udah memegang dua akhirnya memberikan satu ice cream kepada Yeri, "Buat nte aja, mama jangan."
"Makasih sayang." Yeri langsung mencium gemas pipi Shila ya g sedang cemberut itu.
Elana hanya tersenyum geli, begitu juga dengan kedua orang tuanya yang juga terlihat bahagia melihat cucu pertamanya itu. Mereka lalu membawa Shila masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Yeri dan Elena sendirian.
Kehadiran kedua orang tua Elena membuat Shila lupa akan papanya. Dia sama sekali nggak menanyakan Adin karena selalu disibukkan dengan kakek neneknya yang udah lama banget nggak ketemu. Paling ketemu saat lebaran. Itu aja cuma beberapa hari karena Adin harus kerja lagi. Yeri juga ikut andil, dia selalu mengajak Shila bermain. Apapun yang Shila mau, Yeri pasti akan menuruti. Sudah sejak lama Yeri menginginkan seorang Adik.
"Kakak beneran mau pulamg besok?" Yeri mengerucutkan bibirnya. Masih nggak rela kalau Elena pulang ke Surabaya. Selama Elena menginap, Yeri merasa senang karena rumah jadi rame. Yeri ini sama kaya Kristal, anak tunggal, jadi begitu ada saudara yang datang pasti rasanya senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
OCCASION [END]
RomanceTerinspirasi dari drama "The Miracle We Met" dan ditambah bumbu-bumbu tanpa michin. Hope you guys enjoy this story~ Elena : 🐥 Adin : 🐻 17022020 - 01062020