Kringgg
Jam istirahat sudah berbunyi. Semua siswa sudah keluar dari kelas untuk mengisi perut mereka. Tak terkecuali Tasya dan teman-temannya, yang saat ini tengah makan di kantin.
"Kenapa bisa telat sih Sya, sampe di hukum kan jadinya sama pak Kemal" omel Airin. Gadis itu sudah tau bahwa Tasya pingsan karena di hukum tadi oleh pak Kemal
"Ini semua tuh gara-gara abang gue" gerutunya sambil memasukkan siomai ke dalam mulutnya.
"Lo beruntung banget sih, sya. Sampe di gendong lagi sama ketua Argasta" goda Rani
Tasya tak memperdulikan ucapan teman-temannya. Hingga gebrakan di mejanya membuat mereka terlonjak kaget dan menjadi pusat perhatian di kantin.
BRAK!
"Lo apa-apaan sih kak!" ucap Nesa bangkit dari duduknya
"Diem lo! gue nggak punya urusan sama lo. Urusan gue sama temen lo ini" balas Maura seraya menunjuk Tasya.
Tasya yang tidak tau apa-apa ikut berdiri
"Maaf kak, kenapa yah?" tanya nya"Halah, nggak usah sok lugu deh lo, bitch" balas Maura menatap tajam Tasya.
"Ngapain lo ngerayu cowok gue, pake segala pura-pura pingsan lagi. Ck, Murahan!"
Tasya yang mendengar hanya bisa menahan agar air matanya tidak jatuh saat ini juga.
"Dia nggak pura-pura pingsan ya. Lo tuh yang murahan, pake segala ngatain orang lagi" sentak Rani tidak terima
"Emang bener kan, murahan" balas teman maura yang bernama Oliv
"Cukup!" teriak Tasya.
"Kak, kalo kakak nggak tau apa-apa nggak usah hardik orang lain" lanjutnya menahan tangis. Sepertinya Tasya sudah salah bicara.
Maura menggeram marah. Kemudian menyiram jus yang entah ia dapat darimana ke seragam gadis itu. Teman-teman Tasya yang melihat itu tidak bisa berbuat apa-apa karena terhalang oleh antek-anteknya Maura.
Air mata yang sedari tadi ditahan akhirnya keluar. Tasya hanya bisa menunduk malu.
Maura mendekat kearahnya lalu mengangkat wajah gadis itu kasar dan menamparnya.Plak!
"Untuk lo yang udah berani deketin cowok gue" ujar Maura. Tasya yang mendapat itu hanya menangis menahan sakit di pipinya.
Maura hendak menamparnya lagi, dengan cepat Tasya menutup matanya. Namun ia tak merasakan apapun. Perlahan ia membuka matanya dan melihat punggung kekar di depannya. Maura yang terkejut akan kehadiran Barga segera menurunkan tangannya.
"E-eh Barga, kamu ngapain disini?" kata Maura lembut menghilangkan kegugupannya
"Ngapain lo" bukannya menjawab, Barga justru bertanya balik
"Aku cuma ngasih dia pelajaran karena dia udah berani godain kamu" balas Maura kemudian menatap sinis Tasya
"Emang lo siapa?" tanya Barga
"Aku kan pacar kamu" jawab Maura
"Ck, harusnya lo tuh ngaca. Disini yang murahan siapa. Ngaku-ngaku pacar orang lagi. Bitch" bukan Barga yang menjawab melainkan Kevin yang baru datang bersama Niko dan Hendra.
"Pergi lo" usir Hendra
Maura yang sudah malu akhirnya pergi meninggalkan kantin di ikuti ketiga antek-anteknya.
Barga berbalik melihat kondisi Tasya. Melihat bajunya yang basah lelaki itu segera menarik tangan tasya keluar dari kantin. Perlakuannya tak luput dari pandangan mata seisi kantin tak terkecuali sahabatnya. Bahkan ada mengabadikan momen langka seperti ini. Bayangkan saja, seorang Barga Mahendra Sanjaya, yang terkenal cuek kepada perempuan kini membelanya secara terang-terangan di depan umum. Teman-temannya pun dibuat kebingungan akibat perlakuan Barga.
"Udah?" tanya Barga saat Tasya keluar dari toilet
"Udah kak. Tapi seragam aku basah." balasnya
Barga memperhatikan Tasya dari atas sampai bawah. Ternyata benar seragam gadis itu basah mengakibatkan dalamannya terekspos jelas disana. Barga segera membuka jaketnya dan memberikan pada gadis itu.
Tasya yang bingung pun bertanya,
"Emm, buat apa ya kak?"
"Pake!" jawabnya
"Makasih kak!" ucap tasya yang diangguki Barga
"Nanti pulang sama gue"
Lelaki itu kemudian meninggalkan Tasya tanpa mendengar jawaban gadis itu
***
Seperti yang dikatakan Barga tadi, lelaki itu benar-benar mengantar Tasya pulang.
Saat ini Tasya sedang uring-uringan di kasur empuknya, memikirkan segala tingkah laku dari manusia es itu. Siapa lagi jika bukan Barga.
"Duh.. Kenapa gue jadi mikirin kak Barga sih?!" kesalnya
"Au ahh, pusing."
Tasya memilih memainkan ponselnya. Membuka aplikasi Instagram lalu tanpa disadari mencari akun Barga disana. Beberapa detik dia tercengang saat menemukan akun lelaki itu.
"Followersnya banyak banget! Padahal postingannya cuma satu. Itupun cuma foto sepatu." takjubnya
"Follow aja kali ya?" tanyanya pada diri sendiri
Dilain tempat, Barga sedang berada di basecamp bersama teman-temannya dan sebagian anggota Argasta. Mereka tengah menikmati lawakan unfaedah Kevin, Hendra dan Gilang. Tak lama, suara notifikasi dari ponselnya mengalihkan perhatiannya. Barga menaikan sebelah alisnya saat melihat notifikasi tersebut
Tasyanindya started to follow you
Lelaki itu kemudian membuka profil Tasya, dilihatnya foto gadis itu. Sangat menggemaskan dimatanya.
Matanya beralih pada foto Tasya bersama seseorang yang sangat ia kenal. Mungkin ini alasan gadis itu murung saat itu. Barga tak mau ambil pusing, ia mematikan ponselnya setelah menekan tombol follow di akun gadis itu."Ndra, joget kuy!" ajak Kevin
"Siapa takut." balas Hendra
"LETS KILL THIS LOVE. YEYEYEYEYEYE RAPPAPAPAPAPA"
"Yoo, tarik bang!" seru Gilang
"Eh ini lagu kpop, udik! Ngapain lo joget dangdut?!"
"Bodoamat! Lanjut Bang!"
Anggota Argasta yang lain hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan ketiganya. Sangat berbeda jika sedang tawuran.
Mungkin jika mereka tidak ada, tempat ini tidak akan ramai seperti sekarang."HO AA HO EE"
"AKU SUKA BODI GOYANG MAMA MUDA, MAMA MUDA.. DADADADADADA"
"WOI, LANG! NGAPAIN LU MAEN TIKTOK, NGGAK COCOK"
"Lah! Ngapa emang?"
"Nggak cocok aja. Mending juga joget blekping. Iya nggak Ndra?"
"Yoi. BLINK MANA BLINK?!"
Barga memutar bola mata malas. Entah kenapa ia bisa tahan bersahabat dengan manusia sarap seperti Kevin.
Sedang yang lain tertawa melihat tingkah konyol Kevin, Hendra dan Gilang. Bahkan ada pula yang ikut dalam kekonyolan mereka.Sesederhana itu pertemanan mereka.
Barga hanya berharap tidak ada yang berubah setelah ini.----------------------------
Yeayyyyy! BARGA update lagi.
GAJE PARAH. Maafin:((
Jangan lupa vote dan komennya
Salam cinta dari Author❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
BARGA (On Going)
Teen Fiction(SEBAGIAN PART DI PRIVAT, HARAP FOLLOW SEBELUM BACA) "Kenapa harus serumit itu mengerti bahwa ada seseorang yg lebih peduli padamu dari dia?" -Barga Mahendra Sanjaya- Ketua geng motor terkenal. Memiliki sifat yang cuek, kasar, dan sifat dinginnya y...