16

1.7K 92 31
                                    

Sebagian hatiku sudah pergi. Mengikut bersama kenangan yang kau bawa. Lalu untuk apa aku membiarkan orang lain lagi mengambil separuhnya jika nyatanya kau akan kembali?

-Tasya Anindya -

----------------------------------


"Eh. Woi Vin! Malah nyelonong aja ya tu anak" gerutu Hendra

Namun belum juga Kevin sampai di meja Tasya, lelaki itu menghentikan langkahnya. Ia terkejut melihat kejadian di depannya.

BRAKK!

Tasya yang sedang makan terkejut bukan main saat ada seseorang yang memukuli mejanya dengan keras dan menimbulkan suara nyaring di seluruh kantin, hingga gadis itu tersedak.

Uhhukk... uhuk..

Ia segera meminum minumannya sampai habis. Merasa marah dengan orang yang sudah berani-beraninya mengganggunya saat sedang makan. Tasya menatap nyalang orang itu.

"Apa apaan sih?!" katanya

"Apa apaan lo bilang? Dari kemarin gue udah diemin lo, tapi lo ngelunjak!" sarkas Maura tajam

"Maksudnya apasih kak?! Saya udah nggak ada urusan lagi sama kakak, jadi tolong biarin saya makan dengan tenang" ujar Tasya

Sungguh luar biasa ketakutannya saat ini. Namun gadis itu tetap berusaha untuk tenang. Ditambah ia sedang sendiri, tak tau dimana ketiga sahabatnya. Sementara semua orang hanya menatapnya iba dan tidak menolongnya sama sekali.

Maura menggeram di tempatnya. Bisa bisanya Tasya mengatakan hal seperti itu padanya?. Ia tertawa sinis lalu berkata,

"Udah nggak ada urusan lo bilang?!" Maura menjeda ucapannya kemudian mendekatkan bibirnya di telinga Tasya

"Lo akan terus berurusan sama gue kalo lo masih deketin Barga!" lanjutnya berbisik.

Maura menjauhkan dirinya, kemudian menyiram Tasya dengan jus yang diberikan oleh temannya.

Byurrr

"MAURA !!"

Seketika Maura terlonjak saat mendengar teriakan yang begitu nyaring itu. Begitupun semua orang yang ada di kantin.

Barga berjalan mendekat kearah Tasya, lalu menatap nyalang Maura.

"Apa yang udah lo lakuin sama dia?" ucapnya dingin.

Maura diam di tempat. Ini tidak masuk direncananya tadi. Gadis itu kemudian menatap Barga lalu menampilkan senyum paling manisnya.

"G-gue ng-gak apa apain d-ddia kok!" jawabnya dengan gugup

"Jangan pernah sentuh dia, atau lo akan tanggung akibatnya" ucap Barga pelan namun menusuk.

Lelaki itu kemudian menarik Tasya untuk keluar dari kantin. Lagi lagi perlakuannya mengundang bisikan dari semua siswa. Melihat bagaimana Barga sangat melindungi gadis itu, membuat semua orang bertanya-tanya tentang hubungan keduanya.

Itu Barga bukan sih?

Mereka cocok ya?

Iya cocok yang cewek juga cantik.

Alah cantikan juga gue

Pasti cuma manfaatin Barga aja tuh

***

Barga membawa Tasya ke rooftop. Sedari tadi hanya ada keheningan diantara keduanya. Tidak ada yang ingin memulai pembicaraan.

Tasya yang tidak tahanpun mengeluarkan suaranya.

BARGA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang