18

1.6K 87 21
                                    

Jangan pernah pura-pura peduli kalau akhirnya hanya bisa meninggalkan

-Barga Mahendra -


--------------------------------------



Seorang lelaki melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Beruntung karena jalanan sudah sepi, sebab malam semakin larut. Di tengah pekatnya malam ia melajukan motornya menuju tempat yang sering mereka sebut dengan arena balap.

"Hey bro! Udah lama nggak nongol lu" ucap seseorang saat dia baru saja datang.

"Hm" katanya seraya melepas helm

"Woi, Bar! Lo dateng?" tanya Hendra saat melihat lelaki itu yang ternyata adalah Barga.

Barga hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Siapa?" tanya Barga pada lelaki yang menyapanya tadi.

Mengerti akan pertanyaan Barga, lelaki itu menjawab,

"Dimas" katanya yang diangguki Barga

Tak lama suara deruman motor memenuhi indera pendengaran mereka. Itu Dimas, diikuti teman-temannya dibelakang.

Prok.. Prok.. Prok..

"Wow! Ketua Argasta yang terhormat, akhirnya lo ikut juga" ucap Dimas terkekeh.

"Bacot!" Barga menuju garis start diikuti Dimas

Seorang gadis yang memakai pakaian mini berjalan memasuki arena balap, membawa sebuah bendera.

"Siap?"

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga"

Motor Barga serta Dimas melaju membelah jalanan. Barga memimpin di depan, sedangkan Dimas menggerutu kesal karena tertinggal. Selalu saja dirinya kalah telak dari Barga.

"Hebat banget bos gue, yuhuuu!" Hendra bersorak saat Barga tiba lebih dulu. Sedangkan Barga, lelaki itu hanya menampilkan wajah datar.

Dimas datang dengan wajah kesal. Rencana akan mengalahkan Barga, namun sialnya dirinyalah yang kalah. Selalu saja begitu.

"Gue nggak akan pernah berhenti, sebelum lo dan geng lo itu tunduk dihadapan gue!" ujar Dimas sebelum meninggalkan tempat itu

"Coba aja kalo bisa" teriak Hendra

***

"Tuan, ada seseorang yang ingin menemui anda" kata seorang lelaki berbaju serba hitam pada atasannya

"Persilahkan dia masuk." titahnya seraya membaca berkas-berkas yang ada dihadapannya. Anak buahnya mengangguk.

Tak lama, seorang wanita memasuki ruangan. Masih terlihat cantik dan anggun, meski umurnya sudah tidak muda lagi.

"Lama tidak berjuma, tuan Pratama Sanjaya" ucap wanita itu, dengan senyum manisnya.

Sedangkan Tama sudah menegang ditempatnya. Lelaki paruh baya itu begitu terkejut saat mengetahui seseorang yang datang itu ternyata adalah mantan istrinya

BARGA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang