Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pagi bibi!" "Pagi Haechan..ada apa?" "Bibi apa daddy sudah berangkat ke kantor?" Tanyanya sambil mengeluarkan beberapa bahan makanan. "Sepertinya belum.tuan masih belum keluar dari kamarnya." "Ah kalau begitu aku akan memasak untuk daddy juga." "Baiklah bibi bantu?" "Umm!!" Ucapnya bersemangat mencuci beberapa bahan.
Mari kita tinggalkan Haechan yang berada di dapur ke kamar sang daddy yang masih bergelung nyaman sepertinya ia akan terlambat ke kantor hari ini terbukti dari banyaknya panggilan masuk yang mulai mengusik tidurnya.
"Hoam berisik sekali!halo-" "Yah Johnny kau pikir ini sudah pukul berapa?" "Hmm?" Gumamnya tanpa membuka kedua matanya. "Haish..cepatlah kekantor ini sudah jam 10 siang." "Berapa?" "10 siang tuan Seo" Johnny yang mendengar terkejut segera bangun dan bersiap.
"Astaga aku kesiangan!!" Paniknya berlari keluar kamarnya.Haechan yang melihat daddynya memanggilnya saat Johnny melintasi ruang makan dan saat akan menolak raut Haechan berubah kesal asih...Johnny benar-benar tidak bisa berkata tidak pada Haechan.dengan berat hati ia duduk di meja makan dan menikmati sarapannya membiarkan ponselnya yang terus bergetar di dalam tas kerjanya.
.
"Mama sepertinya Jaehyun akan kekota." "Apa?kenapa mendadak sekali?" "Ingin membawa Mark berlibur." "Ah bagaimana keadaan anak itu?" "Masih sama.." "Hahh..baiklah nanti mama akan ijin pada tuan Seo agar kalian bisa menginap di sini." "Baiklah mama...maaf merepotkanmu.." "Hey!aku ini ibumu kau tak merepotkanku Jaehyunie." "Ugh..hmnn..aku tutup dulu panggilannya." "Nee..katakan pada Mark neneknya sangat merindukannya." "Umm..akanku sampaikan padanya." Jaehyun menghela nafas dan segera masuk ke dalam rumahnya melihat Mark yang tengah serius dengan buku bacaannya. "Mark." "Nee papa?" "Besok kita ke tempat halmoni apa Mark mau?" Mark yang mendengar itu segera menatap Jaehyun berbinar.ah anaknya ini benar-benar sangat menggemaskan. "Sungguh?" "Nee...sekarang cepat istirahat besok kita akan melakukan perjalanan panjang." Ucap Jaehyun mengecup kening Mark dan beranjak keluar dari kamar anaknya. "Hahh..semoga Mark lebih ceria setelah bertemu mama."
Paginya setelah mendapat kabar dari ibunya bahwa tuan dari pemilik rumah tempat ibunya bekerja mengijinkannya untuk tinggal Jaehyun dan Mark segera berkemas dan berangkat menuju kota.
"Bibi apa anak bibi akan tiba hari ini?" "Nee..anak dan cucu bibi akan datang hari ini.." "Apa anak bibi sudah dewasa?" "Nee mungkin seusia tuan besar atau sedikit lebih muda." "Whaa aku tak menyangka!" "Mengapa memang?" "Bibi terlihat sangat muda aku tak percaya kalau anak bibi seusia daddy!" "Memang benar.bahkan cucu bibi lebih tua satu tahun darimu." Haechan yang mendengar menganga tak percaya. "Bibi pasti menipuku!" ucapnya curiga. "Yah!memang kapan bibi pernah menipumu?" "Waktu bibi bilang daddy ada di belakangku saat aku menghabiskan satu ember eskrim!" Bibi Jung yang mendengar tertawa sedangkan Haechan cemberut menikmati cemilannya.
.
"Permisi.." "Ah nee?siapa ya?" "Aku anak dari Jung Jaejoong" "Ah anak bibi Jung..silahkan masuk." "N-nee terima kasih.." Jaehyun berjalan memasuki gerbang dengan mata yang terus memperhatikan seluruh seluk beluk halaman depan rumah mewah itu.