Jaehyun sudah seminggu tidak pulang karna mengurus butiknya yang berada di Jepang.Saat tiba di rumah,ia tidak melihat seorangpun.Ia yakin suaminya sedang bekerja sedangkan sang anak,mungkin Haechan berada di pusat butiknya.
Jaehyun berjalan menyusuri butiknya dan masuk ke ruang kerjanya,ia melihat sang anak yang tengah serius dengan pekerjaannya.Saat serius seperti ini Haechan akan terlihat sangat dewasa tapi saat di rumah anak itu akan tetap lebih manja dan bertingkah iseng pada kedua orangtuanya.
"Chanie" Haechan yang di panggil menengok dan segera bangkit dari kursinya dan memeluk lelaki tinggi di depannya.
"Appa!Chanie rindu sekali."
"Haechan sudah bekerja keras nee selama appa tinggal?"
"Eum..hehe karna di rumah sepi Haechan jadi mengerjakan pekerjaan appa saja di sini."
"Terimakasih sudah membantu meringankan pekerjaan appa nee?"
"Eum!hehe.."
"Bagaimana daddy?"
"Seperti biasa appa,appa Chanie ingin makan malam bersama!"
"Ingin appa masakkan apa hmm?"
"Tidak..karna appa pasti lelah sebaiknya kita makan di luar."
"Kalau begitu ayo kita ke kantor daddy sekarang?"
"Nee!!Chanie akan merapihkan pekerjaan dulu appa tunggu sebentar." Setelahnya Haechan berlari merapihkan barang-barangnya dengan cepat.sedangkan Jaehyun yang melihatnya terkekeh gemas,Haechan menggunakan kacamata besar yang kapan saja bisa merosot dari hidungnya katanya selain karna pengelihatannya yang kurang bagus tapi ia juga ingin agar orang-orang yang melihatnya tidak selalu terpesona pada ketampanannya.Jaehyun menggeleng mengingat kepedean anaknya sama besarnya dengan suaminya yang membuatnya terkekeh geli."Appa sudah!apa yang sedang appa tertawakan?"
"Hehe tidak.Chanie semakin terlihat seperti daddy!"
"Tentu Chaniekan anak daddy!"
"Jadi bukan anak appa?"
"Tentu anak appa juga!ish appa memangnya Chanie anak siapa kalau bukan anak daddy dan appa?memang daddy punya istri lain?"
"Yah!sembarangan kau Chan!"
"Ehehe piss appa!di larang menjewer Chanie yang tampan~"Perjalanan dari kantor Jaehyun menuju kantor suaminya hanya memakan waktu 30 menit saja,saat tiba Jaehyun segera turun dan di ikuti oleh Haechan di belakangnya.ini kebiasaan ia akan memantau sekitar siapa tau ada yang genit pada appanya ia bisa laporan pada daddynya yang sangat posesif.
Mereka menaiki lift dan turun di lantai paling atas yang hanya ada satu ruangan di sana dan ada 3 orang sekertaris yang membungkuk hormat pada keduanya.
"Ah selamat sore tuan."
"Apa suamiku ada di ruangannya?"
"Nee..tuan Seo ada di dalam." Tanpa bicara lagi Jaehyun segera masuk sebelum berbisik pada Haechan agar tidak heboh.dan ia dapat melihat suaminya yang sedang duduk menatap keluar jendela membelakanginya dengan diam Jaehyun duduk di depan mejanya sedangkan Haechan sudah bersembunyi."Ehem.." Johnny yang terkejut membalikkan kursi dan melihat Jaehyun di sana menatapnya dingin.
"Jadi ini yang kau kerjakan di kantor seharian tuan Seo?memandang langit?memang ada apa di sana?" Tanyanya melipat kedua tangannya layaknya boss.
"Jaehyunie!" Johnny segera beranjak ingin memeluk Jaehyun tapi sebelum itu Haechan lebih dulu muncul dan berada di tengah-tengah kedua orangtuanya.
"Daddy!!!"
"Ehh??yah Chan!"
"Daddy ini masih sore di larang keras untuk berbuat mesum!"
"Daddy hanya memeluk appamu!"
"Noo..noo..appa punya Echan!daddy peluk saja langit sana!syuh syuh~"
"Aigoo.." Johnny memijat kepalanya tapi karna terlalu rindu ya biarkan saja Haechan akhirnya merka malah berpelukan bertiga.Setelah mengusir Haechan agar menganggu sekertarisnya saja Johnny segera mendekat pada Jaehyun dan memegang kedua tangannya.
"Kau baru tiba bae?apa lelah?"
"Eum..aku langsung ke butik tadi.."
"Kenapa tidak di rumah saja hmm?"
"Ingin refreshing dengan kalian."
"Ah..aku sangat merindukanmu Jae.." ucap Johnny membawa Jaehyun ke dalam pelukannya.
"Aku juga sangat merindukan kalian.apa semua baik saat aku tinggal?"
"Ehe ya..baik.."
"Kau terdengar mencurigakan!" Jaehyun segera melepas pelukannya dan menatap Johnny tajam.yang di lihat malah mengalihkan wajahnya.
"Kau melakukan apa hmm?"
"Emm.. bukan sesuatu yang besar.." Johnny menggaruk tengkukmya yang tak gatal.
"Jadi kau apakan rumah kita selama aku pergi?"
"Sshhh...saat aku berusaha untuk mas-"
"Kau menyentuh dapur John?"
"Itu terpaksa bae..saat tengah malam aku terbangun karna lapar dan tak mungkin membangunkan Haechan yang terlalu pulas."
"Baiklah aku sudah tau kelanjutannya."
"Miann~aku akan memberikan apa yang kau mau!"
"Baiklah..kemari aku membutuhkan pelukan." Ucapnya merentangkan kedua tangannya sedangkan Johnny dengan senang hati mendekat.
"Aku sangat merindukanmu John."
"Aku juga.."
"Untung pekerjaanku selesai tepat waktu,jika tidak aku akan lari dari sana untuk pulang ke Seoul."
"Ahaha aku tau kau bercanda.tapi aku akan sangat tersentuh."
"Ah ayo kita pergi makan malam.Haechan ingin makan di luar."
"Baiklah ayo pergi." Sebelum keluar dari ruangannya Johnny dengan cepat mempertemukan kedua bibir mereka melumatnya sebentar lalu menarik diri menatap Haechan yang duduk di meja salah satu sekertarisnya yang sedang serius dengan pekerjaannya.
"Chanie ayo!"
"Ah urusan daddy dan appa sudah?"
"Hmm..ayo kita pergi.."
"Tapi-"
"Katanya Chanie ingin makan malam di luar?"
"Ahh!!nee dad!!kalau begitu..Mark hyung Chanie pulang dulu nee!!besok Echan datang lagi byee~"
"N-nee tuan.."
"Ugh..daddy Chanie tidak ingin di panggil seperti itu oleh Mark hyung,itu tidaklah manis!" Ucapnya dengan puppy eye yang membuat Mark membatin.
"Sebaiknya kau turuti Mark kalau tidak ia tak akan berhenti bertingkah seperti bayi."
"Yah appa!" Setelahnya mereka segera pergi dengan Haechan yang ribut karna tidak terima di sebut bayi.

KAMU SEDANG MEMBACA
GREEN LIGHT (JOHNJAE)
FanfictionBL/GAY/YAOI/HOMO JOHNJAE!BXB!BL!NO GS! 🔞 Berisikan konten dewasa.