50/100?(END)

1.7K 132 6
                                        

Jaehyun yang sedang bekerja akan secara tidak sadar menatap penuh minat pada teman satu kantornya,Johnny.

Jaehyun akui dirinya memang tampan tapi Johnny 1000x lebih menarik perhatiannya.tak ada namja lain yang dapat menarik perhatiannya selain Johnny.Jaehyun dapat meyakinkan dirinya 100% straight saat sebelum ia bertemu Johnny tapi saat melihat namja itu ia jadi meragukan 50%nya tapi ia tak pernah tertarik pada namja lain sebelumnya.

"Jaehyun!"
"A-ah y-ya?"
"Haha jangan melamun di siang bolong begini."
"Ah..maaf Yeri ada apa?"
"Ini pekerjaan dari bos katanya langsung berikan padamu.kalau begitu aku pergi dulu ya."
"Baiklah..terima kasih!"
"Psstt.." tak lama setelah yeoja bernama Yeri pergi,Jaehyun mendengar panggilan di sampingnya ternyata itu Yuta.setelah menatap sekeliling Jaehyun sedikit membungkukkan tubuhnya mendekat pada Yuta.
"Jae kau ingin ikut goukon hari ini?"
"Huh?apa itu goukon?"
"Aish..kencan buta Jae~sekali-sekali ikut bersenang-senang."
"Aku tidak tertarik." Setelahnya Jaehyun kembali keposisinya tapi Yuta malah makin mendekat padanya.
"Ayolah aku hanya bertiga dengan Johnny dan Taeyong."
"Johnny akan ikut?"
"Tentu!fix kau harus ikut!"
"Ehem..Nakamoto Yuta!"
"Aigoo kau mengejutkanku John!" Kesalnya tapi Johnny malah melingkarkan tangannya dan menekan kepala Yuta yang membuat namja Jepang itu meronta di dekapan maut Johnny.
"Kerja yang benar jangan makan gaji buta!" Setelahnya Johnny meninggalkannya dan duduk di mejanya.ya Johnny adalah ketua divisinya walau Johnny menyenangkan sebagai teman tapi kantor tetaplah kantor walau terkadang Johnny tidak keras pada anggotanya tapi terkadang ia juga sangat tegas pada anggota divisinya.

Malam hari,Jaehyun sudah di tarik Yuta menuju sebuah bar dan terlihat Taeyong yang menunggu sedangkan Johnny belom juga datang.
"Sebaiknya kita masuk!" Setelahnya Yuta menyeret kedua temannya.Taeyong yang sudah biasa hanya bisa mencibir saja kelakuan sahabatnya ini.
"Ah hai kalian lama menunggu?"
"Ah tidak..silahkan duduk." Ucap salah satu wanita dengan pakaian cukup terbuka.

Setelah berbincang cukup lama akhirnya Johnny pun datang walau sangat telat setidaknya ia menepati janjinya.
"Kau lama sekali John!"
"Aku menyelesaikan pekerjaanku."
"Hi Johnny."
"Ah hi Wendy." Ucap Johnny setelahnya ia menggeser Yuta dan duduk di antara Yuta dan Jaehyun.Johnny sedikit melirik pada Jaehyun yang wajahnya sudah sedikit memerah.
"Yah kau memberikannya minuman berapa banyak Yuta?"
"Baru satu gelas tenang saja John."
"Kau tak apa?" Johnny malah mengabaikan Yuta dan menatap khawatir pada Jaehyun.
"T-tak apa..aku kuat minum kok." Ucapnya mengalihkan pandangannya dan ia malah melihat Taeyong yang terlihat bosan.karna tidak cukup dekat Jaehyun tidak banyak bicara dengannya.
"T-Taeyong hyung?"
"Ada apa?"
"Kau terlihat bosan?" Ucapnya berbisik karna tidak enak hati pada yang lain.Taeyong malah mengangguk dan mereka berakhir dengan asik dengan dunia mereka sendiri.
"Jadi bagaimana pekerjaanmu Johnny?"
"Baik."
"Kau sudah betah kerja di sana?"
"Hmm lumayan."
"Kau tidak jadi pindah ke Chicago?"
"Masihku fikirkan."
"Yahh..aku akan kesepian kalau kau pindah." Johnny tidak menanggapinya ia mengambil gelasnya dan menegak habis minumannya masih melirik pada Jaehyun dan Taeyong yang tertawa entah apa yang mereka bicarakan tapi Johnny rasa mereka berdua sudah sama-sama tidak benar-benar sadar.
"Sebaiknya kita kembali?"
"Huh?ini masih terlalu pagi John."
"Kau tak lihat kedua kucing kecil ini sudah melantur kemana-mana?" Yuta menatap kedua temannya yang masih asik dengan dunianya iapun menepuk jidatnya tak habis pikir dengan kelakuan kedua temannya.
Setelahnya Johnny menyuruh Yuta untuk membawa Taeyong pulang sedangkan dirinya membawa Jaehyun pulang dengan mobilnya.
Tadinya ia ingin membawa Jaehyun pulang ke rumahnya tapi sepertinya tidak mungkin ia menanyakan alamat pada orang mabuk?

"Hahh..kau berat juga." Ucap Johnny setelah membopong Jaehyun sampai ke unit apartemennya.

Pagi harinya Jaehyun terbangun dengan kepala yang sakit tapi saat ia terduduk ia merasa tangan seseorang yang melingkar di perutnya.setelah melihat siapa yang memeluknya wajah Jaehyun langsung memerah.
Karna tak berani membangunkan Johnny,Jaehyun pelan-pelan melepaskan pelukannya dan turun dari kasur menuju dapur.mungkin membuatkan Johnny sarapan ide yang baik?karna tidak ada apapun di kulkas Jaehyun segera menuju supermarket terdekat dan membeli beberapa bahan makanan lalu memasaknya.

Saat tengah serius dengan masakannya,Jaehyun terkejut saat sebuah tangan melingkar di perutnya.
"J-Johnny hyung.."
"Selamat pagi Jaehyunie.." Jaehyun yang mendengar sampai lupa caranya bernafas.astaga mimpi apa ia semalam!!
"Se-selamat pa-pagi"
"Harum sekali kau memasak apa?" Tanya Johnny memunculkan wajahnya di samping wajah Jaehyun yang membuat hatinya tidak tenang pagi ini.
"O-omelet..hyung duduklah ini akan matang aku sudah membuatkan kopi."
"Wah kau sudah seperti istriku saja hehe.." ucap Johnny setelah mengusak kepala Jaehyun ia segera pergi kemeja makan mendapatkan kopi paginya.

Setelah makan pagi,Jaehyun pamit pulang karna ini adalah hari libur.saat ia tiba di rumah ia langsung membersihkan diri dan mulai bermalas-malasan sambil mengingat-ingat apa yang terjadi semalam.

Hari senin,hari ini Jaehyun sedang bekerja dengan serius tapi saat makan siang Taeyong menghampirinya dan mengajaknya makan siang bersama dengan Yuta juga.tapi yang tak ia sangka Johnny ikut juga dalam makan siang mereka.
"Jaehyun ayo kita memesan makanan!"
"A-ah nee hyung." Setelah Taeyong dan Jaehyun pergi Yuta menatap Johnny penasaran.
"Jadi apa yang terjadi?"
"Apanya?"
"Tumben kau ikut makan siang bersama kami?"
"Hanya ingin."
"Ayolah selama bertahun-tahun bekerja denganmu kau fikir aku mudah di bodohi?"
"Kau ini kepo sekali!"
"Kau yang sok misterius tuan Seo!"
"Haha aku tidak."

Setelah menyelesaikan makan siang mereka kembali ke pekerjaan masing-masing.

Sebulan setelahnya,Johnny di panggil oleh bosnya yang memintanya untuk pergi ke cabang kantor mereka di Chicago dan pangkat Johnny akan di angkat menjadi manager di sana.dengan cepat berita kepindahan Johnny menyebar dan Jaehyun yang mendengar itu perasaannya bercampur aduk.

Malam hari setelahnya Johnny,Yuta,Taeyong dan Jaehyun pergi untuk minum di kedai karna merayakan kenaikan pangkat dan kepindahan Johnny,semua terlihat senang kecuali Jaehyun,entah Johnny merasa senyuman Jaehyun tidak seperti biasa.saat selesai dan berpisah di luar kedai Jaehyun berjalan menjauhi kedai tapi tak jauh ia berjalan ada sebuah tangan yang menarik lengannya menuju gang samping kedai yang sudah tutup.
"J-John-" saat ingin bertanya Jaehyun kembali terkejut lagi saat Johnny menempelkan bibirnya pada bibir Jaehyun.Jaehyun yang terkejut membulatkan matanya dan Johnny melepaskan kecupannya lalu tersenyum dan mengusap pipi Jaehyun.
"Kau memang menggemaskan Jaehyunie." Setelahnya ia mengecup pipi Jaehyun yang merona.
"J-Johnny"
"Hmm?"
"K-kenapa?"
"Hmm?justru aku yang harusnya bertanya..kenapa kau memasang wajah ingin menangis dari siang tadi?"
"A-aku ti-tidak."
"Kau berbohong.apa karna aku?"
"T-tidak..k-kenapa?"
"Kau menyukaiku?" Jaehyun terkejut dengan mata yang membulat sempurna setelah sadar dari keterkejutannya ia membuang wajah karna malu sudah tertangkap basah.tapi Johnny yang melihat telinga Jaehyun yang memerah malah terkekeh dan sengaja mendekat dan membisikan sesuatu lagi yang membuat Jaehyun benar-benar terkejut tak lama tangannya di tarik membawanya untuk pulang.

"Aku mencintaimu Jaehyunie."

GREEN LIGHT (JOHNJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang