Darlene - Part 24

63 7 0
                                    

Firstly, aku sangat berharap bagi yang suka cerita ini untuk vote dan komen. Buat penyemangatku melanjutkan cerita di saat penelitian tak kunjung kelar ini <3 <3 
--------------------------------------------------------------

3 hari setelah kejadian

Kabar penyekapan ratusan manusia mengatasnamakan sebuah proyek besar telah menyedot perhatian publik dan menuai kecaman tak hanya di Indonesia melainkan seluruh dunia. Kabar itu datang entah dari mana dan menyebar sangat cepat seperti ada seseorang yang sengaja menyodorkan berita itu kepada para wartawan yang kelaparan akan berita, lengkap dengan foto-foto lokasi dan keadaan saat mereka di sekap. Tapi anehnya, berita itu hanya berhenti di 'sana'. Tak ada yang memberitakan kejadian apa yang terjadi selama mereka di sekap, dan bagaimana mereka bisa bebas,. Lagipula, wartawan sepertinya tak terlalu memusingkan hal itu. Mereka hanya sibuk menjalani tugas mereka mencari sang 'pelaku'.

Sejak hari itu, Delvin dan Alden menghilang di telan bumi. Anders Tech. dan kediaman mereka telah diblokir oleh massa dan wartawan. Namun tempat itu sepertinya tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Semua orang telah meyakini satu hal, dimanapun mereka berada sekarang, mereka takkan terselamatkan.

Di saat semua orang mengalami hal buruk dan kekacauan, Elena masih tertidur lelap setelah melewati masa kritis berkali-kali. Ia seolah menolak semua kepahitan yang akan diterimanya jika ia tersadar, dan memilih untuk tetap berada pada mimpi panjangnya yang menakutkan.

Dalam tidurnya, ia bermimpi. Di sebuah tempat tanpa gedung-gedung tinggi. Langit dan bukit terbentang luas di hadapannya dan semak Hydrangea mengiringi jalannya menuju satu pemukiman dengan rumah-rumah berbentuk jamur yang terlihat sangat nyaman dan hangat.

Hydrangea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hydrangea

Seorang perempuan menantinya dengan senyuman di depan salah satu rumah yang dihiasi bunga Queen's Wreath di tembok dan pintu masuknya.

Seorang perempuan menantinya dengan senyuman di depan salah satu rumah yang dihiasi bunga Queen's Wreath di tembok dan pintu masuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Queen's Wreath

Tapi sekuat apapun ia berlari, ia tak kunjung sampai, dan sekuat apapun ia mengerjapkan mata, ia tak dapat melihat wajah perempuan itu selain senyumannya. Ia terus berlari menuju pelukannya dengan keputusasaan hingga tiba-tiba ia terjatuh ke dasar jurang yang gelap. Mimpi itu berulang kali mendatanginya. Tapi ia tak kunjung mendapatkan pelukan dan kehangatan yang sangat ia dambakan dan selalu berakhir pada jurang gelap yang dingin dan menyesakkan.

Darlene - Bumi Dan HeloraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang