9. Nine

26.5K 1.2K 54
                                    

"Dia kembali lagi," ucap Bara dari telepon.

"Bagaimana bisa?!" Maki Kenzo tidak percaya. Ini gawat. "Apa yang dia inginkan?"

"Kau atau aku."  Kata Bara langsung, "dia menginginkan kita!"

"...." Kenzo hanya diam mendengar perkataan Bara.

"Nikahi Kesha!"

"APA?!" teriak Kenzo, "apa hubungannya?"

***


"Kesha! Kau tak apa?" Nadia langsung menghampiri Kesha saat gadis itu muncul di balik pintu rumahnya yang berwarna cokelat.

Kesha mengacukan Nadia dan terus berjalan menuju kamarnya dengan muka yang di tekuk. Nadia melogo, sedari tadi dia menunggu Kesha dengan perasaan yang khawatir dan cemas tetapi malah tidak dianggap ada. Itu sakit. Seketika dia menyesal telah menghawatiran bumil labil itu.

"Mengapa dengan sahabatmu itu, heh?" Alex bertanya sewaktu Nadia sudah kembali lagi mendudukan bokongnya di sofa ruang tamu.

Nadia bersidekap dan mempoutkan bibirnya lucu. "Kurang ajar sekali anak itu, seandainya tidak mengingat dia sedang mengandung keponakanku sudah aku..." Nadia refleks menutup mulutnya. Barusan dia kecoplosan? "Ah Alex maksudku mood nya sedang--

"Tidak bagus karena dia hamil? Oh aku tidak heran dengan itu." Celetuk Alex melanjutkan kalimat Nadia.

Nadia melotot tajam, apa maksudnya berkata seperti itu. "Apa maksd dari ucapan anda, tuan?" Tanya Nadia dingin, tangannya terurai dan memegang erat sofa yang diduduki. "Jangan seenaknya berbicara kalau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi!" tukas Nadia lalu berdiri, dia memutar tubuhnya dan berjalan kearah tangga. Dia ingin menemui Kesha sekarang. Bagaimanapun Kesha masih berutang penjelasan kepadanya

Greb...

Alex menahan lengan Nadia, "Hey aku tidak bermaksud apa-apa," ucapnya yang juga sudah berdiri. Nadia melirik tajam pada tangan Alex seolah sedang berkata 'Lepaskan tangan menjijikanmu itu'.

"Aku lepas asal kau tidak pergi," tawar Alex dan dia tersenyum lembut kepada Nadia. Nadia sendiri malah memutar bola matanya malas dan menarik tangannya dengan paksa lalu beranjak.

Grebb..

Chuup

DEG

Alex menarik Nadia kedalam pelukanya dan mengecup kening Nadia lembut. "Aku mencintaimu," bisik Alex dan mengeratkan pelukannya.

Nadia membantu di tempat, wajahnya sudah memerah bak kepiting rebus. Jatungnya juga sudah berdisko seperti ingin loncat dari tempatnya.

Ini terjadi terlalu cepat sehingga Nadia tidak punya kesempatan untuk menolak. Kalau waktu bisa di putar, Nadia tidak ingin terjadi.

Mehh! Tidak ingin terjadi, huh? Lalu kenapa tidak berusaha lepas dari pelukan Alex?

"NADIA! JANGAN MESUM DIRUMAHKU!" teriak Kesha dengan heboh yang tiba-tiba nongol di tangga.

***

"

Apa maksudmu dari perkataan dia menginginkan kita?" tanya Kenzo to the point saat sudah tiba di hotel tempat Bara tinggal.

Nita yang sedang bersama Bara menolehkan pandangan mereka kepada Kenzo. Bara memutar bola mata bosan, Kenzo tidak punya etika dengan masuk seenaknya tanpa mengetuk pintu. Nita sendiri menatap Kenzo penuh minat. Kenzo sangat tampan, jerit Nita dalam hati.

Mafia's Wife [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang