"Halah, jangan kamu dengar kata papa kamu, Re. Semua yang keluar dari mulutnya itu dusta." Kesha memotong omongan Kenzo cepat, tidak ingin anaknya terpengaruhi ajaran sang suami.
Kenzo langsung diam dan meminum kopi dimejanya.
Melihat suami yang pura-pura tidak tau apa-apa membuatnya mendelik kearah sang suami.
"Kalo suka ya suka, tidak ya tidak," tegas Kesha. "Tidak ada namanya 'pakai' dulu baru berkata tidak suka," lanjutnya lagi sambil meletakan sepiring kue di meja. Kesha juga menatap tajam kepada Kenzo. Ajarannya sangat tidak terpuji.
"Ohh gitu, ya ma?" Regian menatap mamanya polos. "Adek mana, ma?"
"Masih dikamar, katanya Nadia mau mengenalkan Lucas." Kesha pun mendudukan bokongnya di sofa. "Pindahan dari luar negeri katanya," lanjut Kesha lagi.
Regian mengangguk mengerti, dia mengambil kue kering buatan Kesha lalu memakannya.
Ketiganya asik menatap televisi yang sedang menayangkan film azab ala ind*siar.
Dimana sang ibu tiri menyiksa sang anak tanpa belas kasihan.
"Mama! Lihat!" seru Regina Kezo, adik Regian yang muncul dari arah kamar dengan tiba-tiba.
Seluruh pasang mata pun terfokuskan pada gadis remaja 15 tahun itu.
"Uhuk... uhuk...." Regian tersedak kue kering yang dia makan. Tenggorokannya seketika terasa panas seperti di bakar. Tangannya pun dengan cepat mengapai susu yang ada di meja dan meneguknya rakus.
Kenzo dan Kesha malah menampilkan wajah terpukau. Mereka tidak menyangka ternyata putri mereka secantik itu.
"Bagaimana? Bagus tidak? Regina cantik, tidak?" tanya Regina penuh antusias.
"Kamu cantik bang---
"Tidak! Jelek!" komentar Regian tidak suka. Wajah Regina seketika suram.
Kesha menatap Regian bingung. "Mata kamu kayaknya salah, Regian. Cantik begitu," protes Kesha, raut wajah Regina yang awalnya suram kini kembali berbinar.
"Jangan sirik ya, kak. Aku bakal dapat pacar sekarang." Regina menjulurkan lidahnya mengejek. Mendengar itu, Regian semakin panas.
"Halah, palingan tampan kaka kemana-mana," ujarnya ketus, sekaligus memuji dirinya sendiri. Pede!
Kesha yang tau gelagat dari sang putra tersenyum jail.
"Kamu cemburu adik kamu suka sama cowok?" tanya Kesha menggoda.
Regian mendelik kearah sang mama.
"Ish, nggaklah!" bantah Regian. "Regina masih kecil, ma. Gak boleh pacaran."
"Kamu butuh kaca, sayang?" tanya Kesha jelas menyindir.
"Tapi aku kan cowok, ma. Papa aja tidak masalah." Regian membela diri. "Iya kan, pa?"
Kenzo yang sedari tadi menyimak kini mulai di tarik masuk kedalam acara perdebatan keluarga.
"Papa kamu kan dulu buaya, makanya dia setuju-setuju aja."
"Hah? Papa siluman?" timpa Regina yang sudah bergabung di sofa.
"Bukan, maksud mama buaya darat," jelas Kesha.
"Buaya darat?" tanya Regina semakin bingung, diam-diam Kenzo tertawa. Dia senang Kesha kesulitan mencari kata-kata yang pas untuk menjawab pertanyaan Regina.
"Aaaa... sudah, sudah. Kapan tante kamu ingin datang? jam berapa?" Kesha mengalihkan pembicaraan membuat Regina medesah kecewa.
"Katanya sih sudah di jalan." Raut muka Regina kembali bahagia. Bagaimana tidak, foto cowok dewasa yang di tunjukan oleh Nadia sangatlah tampan. Dia bahkan sudah membayangkan untuk poto berdua buat di pamer dengan teman-temannya. Mereka pasti akan sangat iri dengan Regina, kan?
![](https://img.wattpad.com/cover/220794890-288-k788763.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia's Wife [ Completed ]
Roman pour Adolescents[ Jangan menjadi Silent Reader ] SELESAI + 1 BONUS CHAPTER Kesha Pratiwi adalah gadis SMA 17 tahun yang hamil dan menikah dengan Mafia muda. Bagaimana Kesha menlanjutkan hari-harinya paska pernikahan mereka? terlebih Kenzo tidak mencintainya dan sel...