bagian 19

20 7 0
                                    

"jangan tunjukan yang tidak perlu"
_________

Ayah dan ibu Shira sudah pulang sekarang sudah jam  sepuluh malam mereka baru datang!!, Bi eci datang langsung ia berbicara tentang kejadian tadi
"Kaya nya non Shira terlalu banyak masalah!"

Sutja ayah Shira melirik kearah erina, "ya bi makasih udah ngasih tahu"

Bi eci mengangguk ia kembali ke dapur," aku mau ngecek Shira dulu ya pah", sutja mengangguk Erina langsung melihat Shira untung pintu nya tak terkunci.

Erina kaget saat ia melihat kamar Shira sangat berantakan Erina tahu kalo BI eci tidak akan berani masuk ke kamar Shira apa lagi saat keadaan Shira sedang kacau.

Erina berjalan kearah serpihan kaca ia mengambil sapu dan membereskan  kamar shira, setelah selesai ia menghampiri Shira mengusap puncak kepala Shira yang sedang tidur membelakangi nya dan berkata "maafin mamah nak mama kira kamu bakalan lupa tentang kejahatan mamah dulu" ia mengecup pipi Shira dan pergi keluar kamar.

Shira membuka matanya ia mendengar ucapan Erina ia bergumam"i hate you and my life".

Sutja melihat Erina ia tersenyum
"bagaimana keadaan putri kita?"
Erina yang mendengar ekspresi nya seketika berubah menjadi sayu, "sangat kacau kamar nya berantakan dan ada luka goresan di pipi nya sepertinya apa yang kita tak pedulikan dulu sekarang terjadi, aku sempat bodoh dulu aku terlalu terobsesi dengan pekerjaan ku hingga lupa kalo aku seorang ibu"

"Sudah lah ini tidak sepenuhnya salah mu aku juga sudah menjadi ayah yang bodoh selama ini!"

•••
Shira terbangun, ia melihat jam sudah pukul 05:00 Shira segera mandi berpakaian rapih, ia melihat kearah dinding dimana ia memecahkan cermin besar di situ sekarang sudah ada lagi cermin ukuran sedang tak terlalu besar Shira Tersenyum miring dan bergumam"mencoba baik hah?!".

Ia mengambil headphone miliknya dan mengalungkan nya di leher, headphone lama berwarna hitam yang selalu Shira bawa ketika sekolah, ia turun kebawah melihat apa BI eci sudah menyiapkan sarapan,namun sialnya orang tua Shira juga sudah bangun ya bagaimana tidak orang penting mesti bangun pagi kan?

Sutja dan Erina Tersenyum kearah Shira sedangkan Shira malah langsung duduk jauh dari mereka mengambil dua lembar roti isi dan mengolesi nya selai coklat lalu pergi mengambil kunci mobil.

Sampai di depan mobil ia melupakan sesuatu ia meraba tubuhnya Shira menghembus napas kesal ia kembali masuk kerumahnya, Erina melihat kearah Shira dan bertanya, "kok balik lagi ada yang ketinggalan?".

Shira menjawab pertanyaan ibu nya hanya dengan lirikan mulut nya tetap diam tak bersuara, ia masuk ke kamar nya dan mengambil Hodie berwarna hitam lalu mengenakan nya.

Shira keluar dari kamarnya dengan roti di mulutnya, melalui orang tuanya begitu saja ia masuk kedalam mobil langsung pergi berangkat ke sekolah nya.

Shira memarkirkan mobilnya lalu ia mengenakan headphone nya berjalan sambil memakan roti yang tak sempat habis tadi,bayangkan betapa cool nya Shira seperti laki laki hanya saja rok nya yang menghalangi, ia berjalan melewati lorong lorong sekolah banyak laki laki yang diam saat berpaPasan dengan  Shira, namun Shira tak peduli malah banyak di antaranya yang bertanya namun Shira tak mendengar nya ia mengenakan headphone.

Saat Shira memasuki area lapangan yang akan menembus ke kelas nya ada yang menepuk pundak Shira ia kaget untung rotinya sudah sampe di perut kalo masih di tenggorokan bisa tersedak.shira melirik siapa yang membuatnya kaget"ngagetin lu nyet".

"Gitu aja kaget",Shira berhenti ia meliriknya sinis"hehe becanda Ra becanda",Shira kembali berjalan bersama dhebi, yang ngagetin tadi Dhebi tumben dia berangkat pagi biasanya selalu kena hukum dulu baru boleh masuk kelas.

This Is Me (TIM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang