Gue seketika berdiri dari jongkok gue menatap orang yang sudah tersenyum didepan gue. Gue membalas senyum itu.
"Anak ITB ngapain kesini subuh-subuh?"gue keheranan sekaligus seneng.
Gue dan Azhar gak bisa dibilang deket. Tapi diantara cowok dia yang paling deket sama gue dan diantara cewek gue yang paling deket sama dia. Alasannya gue yang suka marahin dia kalau salah satu cewek dikelas gue yang korban kejailan dia.
"Si Azka tuh anak emang nyusahin, kebetulan gue nginep dirumah dia. Terus jam lima tadi telepon katanya jaket himpunan dia ketinggalan dirumah."
Pantes gue gak liat Azka pake jaket himpunan tadi. Gue pikir dia sengaja jadi gak gue tanya. Padahal kan nangor kalau pagi dingin banget.
"Berarti mau ketemu Azka?"tanya gue.
Azhar hanya terdiam menatap gue. Bikin gue bingung. Gue bersyukur karena masih pagi dan gelap, jadi dia gak mungkin sadar kan gue baru nangis. Apalagi gue gak nangis bombay yah gak akan bikin mata bengkak lah.
"Oy.. Azhar"gue melambaikan tangan didepan wajahnya.
"Gue titip loe aja deh, lagian loe kordiv dia Kan?"
Azhar menyerahkan tote bag berisi jaket himpunan. Gue menerima itu sambil tersenyum berterimakasih.
"Oh iya pin, nomor loe masih sama Kan?"
"Masih kok zhar..."
Kami berjalan beriringan, gue sih emang niat mau ke wc.
"Loe masih sama kaya dulu pin?"
"Sama apaan?"
"Itu gakkan pacaran?"
"Masih inget aja loe zhar.. iya dong kalau itu."
"Iya kalau tentang loe gue selalu inget dong."
"Basi loe, gak mempan ya gue sama gombalan loe sejak SMA." Ujar gue sambil meninju bahunya.
"Berarti gue harus latihan biar keliatan lebih serius ya?"
"Belajar sama Azka deh.."
"Nanti jadi fakboi kalau sama dia mah.. gak mau ah."ujar Azhar sambil menarik turunkan bahunya tanda tidak mau.
"Hahaha.."gue tertawa mendengar jawabannya.
Kami sudah berada didepan wc, gue bisa liat panitia lalu lalang.
"Syukur deh kalau loe masih sendiri.."ujar Azhar.
"Kenapa malah loe bersyukur?"gue menggeleng, Azhar tidak menjawab.
Kami sudah berada di depan wc, lalu menatap Azhar.
"Loe mau ikut gue ke wc zhar?"
"Kenapa loe perlu gue temenin pin?"
"Idiihh.. Azhar!" Gue menjitak kepalanya keras-keras.
"Sakit tau."ujar dia sambil mengusap kepalanya.
"Gue balik dulu ya pin.."ujar nya tersenyum hangat, masih sama seperti SMA.
"Iya thanks ya zhar.. hati-hati.."
Dia hanya melengos dan melambaikan tangannya.
"Siapa tuh teh kok anak ITB pagi-pagi udah kesini, mau ikut ospek juga?"
Anes sudah ada disamping gue. Dia bisa mengenali almamatar Azhar karena jaket fakultas yang dia gunakan, bertuliskan FTSL.
"Bukan ya kali, itu sepupunya Azka. Kebetulan ada loe, gue kebelet tolong kasihin ke Azka ya nes.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ketiga
RomanceSUDAH TERBIT! YUK PESAN HARD COPY NYA! LINK PEMESANAN DI PROFILE YA TAMAT "Mereka itu cocok banget ya.." "Gue denger mereka pacaran dari SMP loh." "Wah gila sih lama banget ya.. pantes chemistry nya dapet." "Serasi bangetkan?" "Bisa ya langgeng samp...