EXO - Wait

1.7K 138 22
                                    

Azka gak nganterin gue pulang, dia malah bawa gue ke kafe daerah dago. Dago, gue jadi inget seseorang yang tinggal disini. Semakin loe melupakan seseorang, semakin kenangan itu terbayangkan. Alhasil loe malah makin susah buat lupa. Kami berdua memilih bagian outdoor, yang letaknya dibawah pohon pinus dan menghadap danau yang tidak terlalu besar.

Muhammad Azka mention you in story.

Azka mengupdate story instagramnya. Yang sialnya gue jadi objek utama disana. Foto gue sedang duduk menyamping memandang danau didepan. Kebetulan Azka duduk disebelah gue.

Nemenin ibu negara yang lagi galau..

Tulisnya pada bagian bawah foto. Gue seketika menatap orang disebelah gue dengan tatapan menyelidik. Orang ini ya malah bikin gue nambah kesel.

"Ka.. hapus story loe sekarang!"sahut gue jutek.

"Gak mau.."jawab dia sambil mengejek.

"Ih itu Kan foto gue, gue berhak minta loe hapus."sahut gue sengit.

"Itu juga akun instagram gue, gue berhak upload itu."balas dia gak mau kalah.

"Loe tau gak pin, bagi cowok ngeluarin gombalan, atau menyatakan perasaan, itu gak main-main. Tapi harus dicatat ya ini cuman berlaku buat cowok bener bukan playboy."ujar Azka sambil menatap lurus kedepan.

Gue menatap orang disebelah gue.

"Berarti gak berlaku buat loe dong? Loe kan playboy.."

Dia menatap gue dengan pandangan kesal. Sementara gue menatapnya dengan senyuman mengejek.

"Gituh dong senyum.. Mata loe bengkak tuh.."

Gue seketika membuka kamera handphone gue. Lalu mengaktifkan kamera depan dan melihat diri gue disana. Bener mata gue bengakak, muka gue berminyak dan hidung gue merah.

"Bengkak banget.. aduh, hinyai banget muka gue.."

"Itu glowing pin, cewek cewek Kan suka.."

"Ini berminyak bukan glowing Azka.."

"Gue pikir yang Kang Arka sampain ke loe waktu malam diesnatalis kemarin gak main-main pin.."

Gue membeku mendengar ucapan Azka. Gue menclose aplikasi kamera di handphone lalu menatap orang disebelah.

"Loe denger?"

"Iya.." Azka mengangguk.

"Waktu itu gue baru dari wc gak sengaja liat loe duduk berdua bareng Kang Arka.."lanjutnya.

"Terus loe nguping?"

"Makanya gue tahu.."jawabnya cuek.

"Gue ragu soal itu. Apalagi setelah liat interaksi dia sama mantannya. Kalau gue mengingat kenangan yang pernah dialami sama mantannya, sakit banget Ka.."

"Kita gak bisa hidup dimasa lalu pin. Gimana loe maju?"

"Sejak awal kalau soal dia, seharusnya gue jangan maju. Seharusnya gue mundur Ka.."

"Gue heran sama loe. Jelas-jelas kemarin dia bilang suka sama loe."

"Tapi dia masih berhubungan sama mantannya Ka."

"Terus loe mau dia musuhan sama mantannya? Dia punya amanah yang harus diberesin di BEM. Wajar kalau kerja bareng Teh Asti."

"Gue gak tahan liat nya, gue takut gimana kalau mereka balikan?"

"Loe egois pin.. loe berarti gak percaya Kang Arka. Loe selalu memercayai apa yang menurut loe bener, walau kenyataannta gak ada yang tau."

Gue menatap Azka sengit. Azka sudah menghisap sebatang rokok disela-sela jarinya, lalu menyesap kopi yang tadi dia pesan.

Orang KetigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang